Ombudsman Jabar Gelar Sidak, Harga di Pasar Ciroyom Aman

BandungKita.id, BANDUNG – Ombudsman Republik Indonesia kantor perwakilan Jawa Barat melakukan inspeksi harga di pasar Ciroyom, Kota Bandung, Jumat (17/5/2019).

Pantauan dilokasi, jajaran Obdusman melakukan pengecekan di enam titik penjualan sembako, mulai dari beras, telur, daging ayam, rempah dan lainya.

Ketua Ombudsman Jawa Barat, Haneda Sri Lastoto mengatakan inspeksi ini dilakukan untuk memastikan tidak ada gejolak harga pada hari ke 12 bulan Ramadan ini.

“Inspeksi harga hari ini dilakukan serentak di 34 Ombudsman provinsi se Indonesia, dan satu kantor pusat, kami ingin memastikan kesiapan pemerintah dalam menjamin ketersediaan bahan pokok,” kata Haneda dilokasi.

Ombudsman, kata Haneda ingin memastikan masyarakat bisa tetap terlayani sepenuhnya oleh negara ditengah tingginya kebutuhan pada bulan Ramadan ini.

“Hasil survey dari 34 provinsi akan jadi laporan secara nasional, yang nantinya akan diserahkan pimpinan ke kementrian, terkait kenaikan, ketersediaan barang, itu jadi catatan tersendiri” tambah Haneda.

Pada prinsipnya, lanjut Haneda sidak tersebut dilakukan sesuai dengan tugas ombudsman untuk memastikan pemerintah memberikan jaminan kebutuhan pokok masyarakat tetap tersedia.

BACA JUGA:

Terminal Cicaheum Bakal Diserbu 18 Ribu Pemudik

 

Sistem Zonasi di Kota Bandung Dinilai Membingungkan

 

Hasil inspeksi tersebut, nantinya akan dilaporkan dalam bentuk satu laporan utuh sehingga bila ada permaianan harga atau penimbunan komoditas maka dengan mudah bisa ditelusuri.

“Jadi nanti juga bisa diukur dampak negatif apa yang bisa terjadi kepada masyrakat, selama survey pra inspeksi tanggal 13 kemarin di pasar Cihaurgeulis, Cimahi, dan Andir, pantaun kami harga stabil,” katanya.

Adapun untuk inspeksi hari ini, Haneda menyebut secara umum termasuk stabil meski harga mengalami fluktuasi. Dengan angka kenaikan yang dinilai wajar.

“Yang kurang dari kami memang tadi kurang wawancara pembeli seharusnya, rata-rata memang ada kenaikan semua walaupun enggak tinggi,” kata Haneda.

Pihaknya berharap, agar tidak terjadinya kelangkakaan barang maka dinas terkait perlu disiplin dalam memantau laju komoditas dari hulu ke hilir sehingga tidak terjadi kehabisan stok secara mendadak.

“Pemerintah sendiri misalnya Disperindag dan organisasi persatuan pedagang itu harus menjamin memastikan ketersediaan barang pokok itu, jadi ada pengawasan langsung dan pengendalian agar barang tersedia, dan terjangkau oleh masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu pedagang ayam, Cucu (65) mengatakan pekan kedua Ramadan memang mengalami sedikit perubahan harga dari hari-hari biasa.

“Untuk harga daging ayamnya disini sekarang Rp 32 ribu per kilo gram, minggu lalu Ro 35-40 ribu per kilo gram, kalau ayam hidupnya disini Rp 23 ribu, per kilo gram, dan minggu lalau itu Rp 19,5 ribu sampai Rp 20 ribu perkilo gram,” ujarnya.

Adapun berdasarkan catatan Ombudsaman hasil inspeksi harga grosir di pasar Ciroyom, adalah sebagai berikut.

Beras Rp 11.000/Kg
Gula pasir curah Rp 10.000/Kg
Minyak goreng curah Rp 9.000 /L
Daging sapi Rp 105.000/Kg
Daging ayam Rp 19.000 /Kg
Telur Rp 22.500/Kg
Bawang merah Rp 25.000/Kg
Bawang putih Rp 40.000 /Kg
Cabai merah Rp 15.000/Kg
Terigu Rp 6.500/Kg. (Tito Rohmatulloh/BandungKita.id)

 

Editor: Dian Aisyah

Comment