BandungKita.id, GARUT – Selama dua hari tak ada kabar, remaja putri asal Garut ternyata diculik dan dicabuli temannya sendiri. Pelaku berhasil ditangkap setelah teman korban menjebaknya untuk jajan seblak.
Hilangnya remaja putri berusia 15 tahun ini berlangsung pada awal Agustus 2019. Sejak itulah korban hilang kontak dengan keluarga.
“Mulanya pelaku ini mengajak korban untuk makan-makan. Setelah itu, pelaku malah menculik korban,” ujar Kasatreskrim Polres Garut AKP Maradona Mapasang di Polres Garut, Kamis (8/8/2019).
Aksi AK menculik korban tergolong licik. Maradona mengatakan, setelah mengajak korban untuk makan, AK hendak mengantarnya pulang. Di tengah-tengah perjalanan, AK mematikan mesin motornya dan berpura-pura motornya mogok.
“Pelaku berpura-pura motornya mogok kepada korban. Bukannya mengantar korban pelaku malah membawa korban ke rumah kosong milik kakek pelaku,” katanya.
BACA JUGA:
Bupati Garut Rudy Marah Besar Saat Liat Kondisi Pembangunan Rumah Sakit Malangbong
Kasus Stunting di Garut Naik Lagi, Ini Kata Wabup Garut Helmi Budiman
Setelah itu, alih-alih mengantar korban pulang ke rumah, AK malah berbelok ke rumah kosong milik kakeknya. Di tempat itu lah AK melakukan aksi bejatnya.
Berdasarkan pengakuan AK kepada polisi, dalam pelariannya itu AK mencabuli korban sebanyak 5 kali.
“Berdasarkan keterangan pelaku, dia mencabuli korban sebanyak 5 kali,” ujar Maradona.
Aksi tersebut akhirnya diketahui kerabat korban. Di sela-sela aksi bejat AK, korban mengabari teman-temannya bahwa dia diculik dan disekap di rumah kosong.
Salah seorang teman korban yang mendapat kabar itu langsung memberitau pihak keluarga. Keluarga akhirnya berupaya menangkap pelaku dengan cara menjebaknya untuk bertemu di tempat jajanan seblak.
“Pelaku dan korban kemudian datang ke tempat jajanan tersebut. Pelaku mengira dia akan bertemu dengan teman korban, padahal di lokasi ada keluarga korban dan petugas,” kata Maradona.
AK kemudian diamankan petugas Polsek Leles yang mengetahui aksi itu. AK kini ditahan di Polres Garut. Petugas masih menyelidiki kasusnya. (M Nur el Badhi/Bandungkita.id)
Editor: Dian Aisyah
