BandungKita.id, SAINS – Iduladha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilakukan setiap tahunnya dengan menyembelih hewan kurban. Umat Muslim yang mampu dianjurkan untuk melakukan kurban.
Selain untuk mensejahterakan fakir miskin, kurban juga mendapatkan keutamaan dari Sang Pencipta. Hewan yang dikurbankan bisa berupa kambing, sapi, atau unta.
Jika kamu memperhatikan proses penyembelihan, terkadang hewan yang hendak disembelih terlihat meneteskan air mata. Kita selalu bertanya-tanya, apakah hewan tersebut sedih dan menangis? simak penjelasan berikut ini.
1. Hewan ternak memiliki kelenjar air mata
Mamalia seperti sapi, kambing, dan unta memiliki kelenjar lakrimal atau kelenjar air mata. Dilansir dari jurnal Livestock Research International pada tahun 2015, ialah yang berperan untuk memproduksi air mata pada hewan.
Proses tersebut dinamakan lakrimasi. Seperti pada manusia, kelenjar ini berada di kelopak mata bagian atas. Ia akan menyalurkan air ke bola mata sebagai upaya melembapkan.
2. Fugsi kelenjar lakrimal pada hewan
Air mata pada hewan mengandung tiga komponen utama, yaitu air, protein, dan lendir. Dikutip dari jurnal yang sama, protein memegang peran penting untuk melindungi permukaan mata dari patogen, menjaga kestabilan air mata, dan melakukan proses penyembuhan.
Secara umum cairan berfungsi untuk menjaga bola mata agar tidak iritasi. Kurang lebih sama dengan kelenjar air mata pada manusia.
BACA JUGA:
Makan Daging Kambing Bikin Tensi Darah Naik? Ini Faktanya
3. Kambing memiliki kelenjar lakrimal yang lemah
Semua mamalia memiliki kelenjar lakrimal, tetapi dengan kondisi yang berbeda-beda. Ada yang sangat aktif, ada pula yang lemah. Contohnya pada kambing.
Dilansir dari Animals.mom.me, mereka tidak memproduksi banyak cairan sehingga sering kali bola mata mereka mengering. Itulah kenapa kambing sering mengidap masalah penglihatan.
4. Sebaliknya, kelenjar tersebut cukup aktif pada unta dan sapi
Kondisi yang berbeda dimiliki oleh unta. Kelenjar lakrimal pada hewan asal Timur Tengah tersebut bisa memproduksi air mata yang berlebihan. Mereka membutuhkan banyak cairan untuk melindungi mata dari iklim panas.
Air mata pada unta sering kali mengalir keluar. Dikutip dari jurnal Livestock Research International tahun 2015, hal itu terjadi karena unta tidak memiliki lacrimal puncta, bagian mata yang menahan agar air mata tidak keluar.
Seperti unta, sapi juga memiliki kelenjar lakrimal yang cukup aktif. Menurut jurnal yang dipublikasikan oleh Springer Science di tahun 1994, keberadaan protein pada air mata sapi cukup tinggi jika dibandingkan anjing dan kambing. Alhasil mereka juga memproduksi banyak air mata.
BACA JUGA:
Hazel China, Pohon Cantik Bak Senjata Abad ke-19
5. Kondisi yang membuat air mata hewan keluar
Seperti pembahasan sebelumnya, pada unta, air mata tersebut keluar dengan sendirinya tanpa mengenal waktu dan momen tertentu. Namun secara umum, keluarnya air mata pada hewan menandakan terjadinya iritasi, inflamasi, atau infeksi pada mata.
Tidak seperti manusia yang bisa menjaga kebersihan, hewan sering bersentuhan dengan tanah, kotoran, debu, dan lain-lain. Karenanya partikel asing pun sering masuk ke dalam mata mereka. Air mata akan berusaha untuk mengeluarkan partikel tersebut. Bersamaan dengan itu, hewan akan terlihat seperti sedang menangis.
6. Tangisan hewan tidak bersifat emosional
Menurut laporan dari wiseGEEK, sulit untuk mengetahui apakah air mata hewan berasal dari emosi atau iritasi. Namun para ilmuwan sepakat bahwa manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang memproduksi air mata karena alasan emosional.
Jadi, tidak benar bahwa hewan kurban menangis karena takut disembelih atau terharu akan dikorbankan. Buktinya, hal itu tidak terjadi pada semua hewan kurban kan? Jika hewan kurbanmu terlihat seperti menangis, berarti ia sedang mengalami iritasi atau yang paling parah adalah kanker mata.
BACA JUGA:
Dapatkah Gempa Menjalar dan Saling Picu? Yuk Simak Penjelasan BMKG
7. Hewan ternak tidak mudah menunjukan kelemahan emosional
Hewan ternak tidak akan menunjukkan kelemahan emosional dengan mudah. Ini karena mereka adalah mangsa, bukan predator. Karenanya, hewan ternak memiliki insting bertahan hidup yang besar. Menunjukkan bahwa mereka sedang tertekan atau ketakutan hanya akan membuatnya terlihat mudah untuk ditaklukkan. (Dian Aisyah/Bandungkita.id)
Sumber: IDN Times
Comment