Setahun Aa Umbara-Hengky, Apa Saja yang Sudah Dilakukan? Ini Penilaian Warga KBB

BandungKita.id, KBB – Hari ini Jumat 20 September, pasangan Aa Umbara Sutisna dan Hengky Kurniawan genap satu tahun memimpin Kabupaten Bandung Barat (KBB). Aa Umbara dan Hengky dilantik menjadi Bupati dan Wakil Bupati KBB di Gedung Merdeka Bandung, pada 20 September 2018 lalu.

Lalu apa saja yang sudah mereka lakukan untuk warga KBB? capaian-capaian apa saja yang sudah diraih Aa-Hengky selama setahun pemerintahan mereka? Program-program apa yang sudah dirasakan oleh masyarakat Bandung Barat?

Janji-janji kampanye mana saja yang belum mereka wujudkan selama satu tahun ini? Bagaimana upaya Aa-Hengky untuk merealisasikan seluruh janji kampanye mereka bagi warga KBB?

BandungKita.id menyajikan reportase khusus terkait apa saja yang sudah dilakukan Aa Umbara dan Hengky Kurniawan selama satu tahun memimpin kabupaten termuda kedua di Jawa Barat ini. Check this out.

Bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB), Aa Umbara Sutisna (Bagus Fuji Panuntun/BandungKita.id)

 

Sebagian besar masyarakat yang ditemui BandungKita.id, menilai hasil kerja pasangan Aa Umbara dan Hengky Kurniawan belum dirasakan betul oleh mereka. Janji hanya sekedar janji. Masyarakat menilai belum banyak janji politik yang ditunaikan.

Akur serta jajaran SKPD di lingkungan Pemkab Bandung Barat dinilai miskin gagasan dan gebrakan. Akibatnya, sebagian warga KBB ibarat hanya melihat “fatamorgana” di pelupuk mata mereka.

Janji kampanye Aa Umbara-Hengky yang menumpuk ibarat oase di padang pasir. Namun setelah didatangi (dilihat setahun pertama), ternyata tak ada air (belum ada janji yang terbukti). Itu gambaran nyata yang dilihat warga KBB secara objektif sebagai pemilik mandat sesungguhnya yang kini diamanahkan kepada Aa-Hengky.

Sebagian lagi menilai pasangan Akur itu sudah mulai kelihatan hasil kerjanya. Namun, belum maksimal. Aa Umbara dan Hengky dinilai tidak kompak dan kurang akur.

BACA JUGA :

Blak-blakan Hengky Kurniawan (Bagian-2) : Ban Serep, Janji Kampanye dan Matahari Kembar

EKSKLUSIF : Blak-blakan Wabup KBB Hengky Kurniawan Soal Isu Keretakan Hubungannya dengan Bupati Aa Umbara, Benarkah Pecah Kongsi?

 

 

Aa Umbara dengan jargon lumpaatnya tak mampu membendung “libido politiknya” sebagai seorang bupati sekaligus politisi untuk memperlihatkan kinerjanya seorang diri kepada masyarakat dengan harapan ia dipercaya lagi oleh mayoritas warga KBB di masa kepemimpinan selanjutnya.

Namun ibarat sepatu, Aa Umbara lupa bahwa ia hanya mengenakan sepatu sebelah kanan. Sepatu kirinya yaitu Hengky Kurniawan, ia tinggalkan dan tidak dipakai. Entah lupa atau sengaja tidak dipakai.

Akibatnya, Aa Umbara tidak bisa berlari kencang seperti bunyi jargon lumpaaat yang menjadi jualannya. Realisasi janji-janji politik pun masih “jauh panggang daripada api”, yang terjadi jauh dari yang diharapkan warga KBB.

Anneu (36), warga Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, KBB, mengatakan meski tinggal dekat dengan ibu kota pemerintahan Bandung Barat, ia belum melihat dan merasakan perubahan berarti di KBB di bawah pemerintahan Bupati Aa Umbara.

Ia justru melihat segala apa yang ada di Bandung Barat termasuk gedung pemerintahan mewah merupakan warisan bupati sebelumnya, almarhum H Abubakar. Menurutnya, hasil pembangunan yang dirasakan masyarakat KBB saat ini, sebagian besar masih merupakan hasil kinerja dan peninggalan H Abubakar.

“Saya tinggal di Ngamprah, tapi masih gitu-gitu aja. Jalan masih kecil dan banyak yang jelek, itu pun peninggalan almarhum Pak Abubakar. Saya belum melihat adanya perubahan signifikan sama Bupati Aa Umbara,” ujar Aneu kepada BandungKita.id di Ngamprah, Kamis (19/9/2019).

Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan (foto:istimewa)

 

Zeva Nabila (19), warga Kecamatan Cililin juga menilai kinerja Aa Umbara dan Hengky Kurniawan di tahun pertama mereka sebagai bupati dan wakil bupati, belum maksimal. Daripada kelebihannya, kata Nabila, lebih banyak kekurangan yang dirasakannya sebagai warga Bandung Barat.

“Duh gimana ya, urusan KTP saja ribetnya bukan main. Makan waktu, makan energi dan makan biaya karena harus sering bolak balik ke Ngamprah. Saya aja sudah satu bulan belum kelar-kelar,” ujar gadis berkulit putih ini.

Warga Padalarang, Apri (29) mengungkapkan dirinya belum melihat bukti nyata atau realisasi dari janji-janji politik Aa Umbara dan Hengky Kurniawan. Padahal, kata dia, banyak sekali janji-janji politik yang disampaikan pasangan berjuluk “AKUR” tersebut kepada warga KBB selama masa kampanye.

“Dulu banyak sekali yang dijanjikan, tapi belum ada bukti,” ujarnya.

BACA JUGA :

Walhi : Bupati KBB Aa Umbara Hanya Cari Untung di Proyek Kereta Cepat dengan Dalih Keberpihakan Pada Rakyat

 

Ia juga menyindir Bupati Aa Umbara yang terlihat ingin “one man show” dalam melaksanakan pemerintahan di KBB. Apri mengaku sangat menyayangkan bila pasangan “AKUR” justru terkesan sudah tidak “akur” lagi. Padahal masa pemerintahan mereka baru satu tahun.

“Bupati lumpatt sorangan bari teu jelas. Wakilna ditinggalkeun. Malah (bupati) bawa keluargana. Contona mah teu kudu disebutkeun lah. Lihat aja sendiri. Kalau wakilnya enggak diberi ruang, kayanya sudah merealisasikan janji kampanye mereka,” beber dia.

Ajat Munajat, warga Padalarang lainnya juga meminta bupati membenahi dulu jajaran di internalnya. Sebab, kata dia, kinerja pejabat dan ASN di lingkungan Pemkab Bandung Barat masih jauh dari harapan masyarakat.

“Tunjangan kinerja yang diberikan kepada para pejabat dan ASN tidak dibarengi dengan perbaikan pelayanan. Tunjangan lumayan berlipat, tapi kinerja jalan di tempat,” ungkap Ajat.

Kantor Pemkab Bandung Barat (bandungbaratkab.go.id)

 

Pelaku usaha asal Cipatat, H Dumas mengatakan kinerja birokrasi Pemkab Bandung Barat masih bobrok dan belum ada perubahan. Ia juga memandang kinerja SKPD belum profesional dan lebih mengedepankan kedekatan serta uang.

“Urusan pekerjaan di KBB ribet. Para pejabat juga tidak terbuka terkait pekerjaan yang ada di dinas-dinas,” ujar H Dumas.

Kaum emak-emak juga ikut bersuara. Lia Rosalia (40), warga Cipatat mengatakan belum banyak janji politik yang berhasil direalisasikan oleh Bupati Aa Umbara dan Hengky Kurniawan. “Pas awal-awla terpilih, Bupati malah sibuk terjun ke politik ngurusin pileg anaknya. Sehingga dia lupa merealisasikan janji-janji politiknya,” ujar Lia.

Hal senada juga diungkapkan Hestin (35), warga Ngamprah. Hestin mengaku belum melihat kinerja nyata Bupati Aa Umbara dan wakilnya Hengky Kurniawan. Dalam hal pelayanan publik contohnya, kata Hestin, masyarakat KBB masih kesulitan membuat berbagai jenis kartu administrasi kependudukan seperti KTP dan Kartu Keluarga (KK).

BACA JUGA :

Disdukcapil KBB Kekurangan Blanko e-KTP, Warga yang Antre Sejak Pagi Disuruh Pulang

 

 

Selalu Kehabisan Stok Blanko, Warga KBB Rela Antre Sejak Subuh Demi E-KTP

 

 

“Saya melihat pelayanan Disdukcapil sudah lumayan bagus. Tapi seringnya masyarakat direpotkan karena sering habisnya blanko E-KTP sehingga sudah jauh-jauh datang ke Ngamprah, malah disuruh balik lagi karena blanko habis. Mudah-mudahan ke depan bisa diperbaiki,” kata Hestin.

Ia mencontohkan beberapa rekannya yang tinggal di Kecamatan Rongga dan Gununghalu pernah harus balik lagi karena tak kebagian blanko E-KTP. Padahal, kata dia, mereka sudah menghabiskan banyak uang dan waktu untuk berangkat ke Kantor Disdukcapil KBB.

“Kalau bisa ke depan hal-hal yang seperti diperbaiki betul. Kasihan juga kan yang sudah jauh-jauh datang malah enggak dilayani. Bidang lainnya seperti jalan pun, saya kira belum banyak berubah. Semoga saja lebih baik ke depan karena masih ada empat tahun,” tutur perempuan berkerudung itu.

Puluhan warga KBB terlibat antrean panjang untuk pengurusan E-KTP di Kantor Disdukcapil KBB, Kompleks Pemkab Bandung Barat (foto:istimewa)

Selain komentar bernada miring dan beraroma ketidakpuasan, ternyata ada pula yang memandang satu tahun pemerintahan Bupati Aa Umbara dan Wabup Hengky Kurniawan lumayan bagus. Sebagian warga menilai, walau belum maksimal, setahun Aa-Hengky sudah mulai kelihatan bukti-bukti nyata dari janji kampanye mereka.

Dadan Ramdani (56) warga Kecamatan Cililin salah satunya. Ia menilai janji kampanye Bupati Aa Umbara-Hengky Kurniawan soal KBB Caang sudah terlihat progresnya. Pembangunan infrastruktur jalan di wilayah selatan pun, kata dia, sudah dimulai.

“KBB Caang sudah ada realisasinya. Tapi untuk urusan bahagia yang merupakan jani politik Akur belum terasa sama sekali,” ujar Dadan.

BACA JUGA :

Hanya Ditemani Sopir, Wabup KBB Hengky Kurniawan Datangi Korban Kebakaran di Cipatat

 

Hal senada juga diungkapkan Deni (45), warga Sindangkerta. Alhamdulillah sudah kelihat setahun Akur. Jalan-jalan mulai diperbaiki. Walau lalu lintas terganggu, tapi kemungkinan ke depan bisa lancar dan bagus jalannya,” ujar Deni.

Di samping warga biasa, kalangan buruh di KBB juga ikut memberikan penilaian terkait setahun masa pemerintahan Aa Umbara dan Hengky Kurniawan. Kalangan buruh menilai janji kampanye Akur yang salah satunya menyediakan 100 ribu lapangan pekerjaan untuk warga KBB belum dapat direalisasikan.

Selain itu, Bupati sudah membangun komitmen bersama serikat pekerja untuk mendirikan rumah buruh di KBB. Namun hal tersebut dinilai masih nol besar.

Ilustrasi buruh menuntut hak (net)

 

Ketua DPC Serikat Pekerja Nasional (SPN) KBB, Budiman menyebut, keberpihakan Pemkab Bandung Barat terhadap kaum buruh dinilai belum maksimal. Hal tersebut dinilai dari janji-janji Aa-Hengky terhadap kaum buruh yang belum satu pun direalisasikan.

“Setiap kita menggelar aksi, kita pasti suarakan janji politik Akur yang belum terealisasi. Keberpihakan Aa Umbara-Hengky kepada buruh belum maksimal. Kita akan ingatkan terus,” ujar Budiman saat ditemui usai gelar aksi di BPJS Cabang Cimahi, Kamis (19/9/2019).

Budiman mengatakan, pihaknya menjadi salah satu pendukung Aa Umbara-Hengky Kurniawan pada kontestasi Pilkada KBB 2018 lalu. Meski demikian, pihaknya berkomitmen selalu mengingatkan janji-janji politik terkhusus janji politik pada sektor perburuhan untuk segera direalisasi.

BACA JUGA :

Ribuan Pelamar Serbu Jobfair KBB

 

“Kita buruh yang termasuk mendukung Akur. Tapi kita komitmen akan terus ingatkan janji politik sampai dia selesai masa jabatan. Kita pun di perburuhan Bandung Barat terus mempertanyakan janji itu,” ucap Budiman.

Ia menambahkan Bupati Aa Umbara batersama Kepala Dinas Tenaga Kerja KBB, Iing Solihin dan sejumlah serikat pekerja sempat menyepakati komitmen untuk mendirikan rumah buruh. Namun kejelasan dari kesepakatan tersebut belum terlihat.

Lalu bagaimana tanggapan tim sukses Akur mengenai perjalanan satu tahun pasangan Aa Umbara-Hengky Kurniawan? Bagaimana penilaian DPRD KBB terhadap pasangan Akur yang mendapat mandat dan amanah masyarakat KBB setahun lalu?

Bagaimana tanggapan Bupati dan Wakil Bupati KBB mengenai pencapaian mereka di tahun pertama pemerintahan mereka? Bagaimana upaya mereka merealisasikan janji-janji politik mereka? Simak reportase selanjutnya, hanya di BandungKita.id. (M Zezen Zainal M/BandungKita.id)

Editor : M Zezen Zainal M

Comment