Pemkot Bandung Sebut Tak Alami Kekeringan, Namun Kekurangan Air Bersih

BandungKita.id, BANDUNG – Penetapan status siaga darurat bencana kekeringan Jawa Barat akan berakhir pada 31 Oktober 2019 mendatang. Penetapan itu berdasarkan keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 365/Kep.630-BPBD/ 2019 yang dimulai sejak 1 Agustus lalu.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat hingga 17 Oktober 2019, ada 23 kota/kabupaten yang terdampak. Termasuk di kawasan Bandung Raya, kecuali Kota Bandung yang hingga kini diketahui belum ada laporan bencana kekeringan.

“Laporan kekeringan itu dialakukan oleh tingkat Kecamatan kemudian melaporkan ke BPBD tingkat Kabupaten/Kota namun kan kota Bandung belum ada (BPBD), mungkin ke dinas terkait lain” kata Kepala Seksi dan Rehabilitasi BPBD Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu saat dihubungi BandungKita, Jumat (18/10/2019).

Sementara itu, Kepala Bidang Penanggulangan Bencana, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung Sihar Pandapotan Sitinjak mengatakan Kota Bandung tidak melaporkan angka kekeringan lantaran hal itu tidak terjadi. Namun pihaknya mengakui yang terjadi adalah kekurangan air bersih.

 

BACA JUGA:

YLKI Minta PDAM Tirtawening Berikan Pelayanan Optimal Untuk Masyarakat

 

Pengumuman! 197 Ribu Lowongan CPNS Dibuka Bulan Ini, Simak Cara Pendaftarannya

 

“Jadi yang pertama, kekeringan Kota Bandung memang tidak signifikan karena kan kaitannya dengan lahan sawah dan jumlahnya tidak terlalu banyak. Tapi kalau saya sebutnya kekurangan air bersih memang ada, memang terjadi tapi data lengkapnya ada di PDAM,” kata Sihar saat dihubungi.

Diskar PB Kota Bandung kata Sihar hanya bersifat bantuan ketika membutuhkan armada tambahan bila ada warga yang membutuhkan penyaluran air bersih.

Salah satu warga Kelurahan Cihaurgeulis Kecamatan Cibeunyingkaler, Yusuf (21) menerangkan air di rumahnya tiba-tiba tidak mengalir bahkan sampai tiga hari lamanya.

“Air mendadak mati, enggak ada pemberitahuan sama sekali dari PDAM, PDAM ditelpon tapi enggak diangkat terus, udah 3 hari ga ngocor (mengalir) mendadak, sesudah 3 hari ngocor lagi itu juga kecil dulu,” kata Yusuf.

Berdasarkan data BPBD Jabar, wilayah terparah kekeringan di Bandung Raya yakni di Kabupaten Bandung sebanyak 26 kecamatan terdampak atau 58.272 kepala keluarga terdampak.

Kemudian disusul Kabupaten Bandung Barat yang melanda 8 kecamatan atau 32. 087 kepala keluarga terdampak. Adapun Kota Cimahi kekeringan terjadi di 3 Kecamatan, sebanyak 3.577 kepala keluarga terdampak. (Tito Rohmatulloh/BandungKita)

Editor: Dian Aisyah

Comment