Demo UU Cipta Kerja di DPRD Jabar Berakhir Chaos, Mobil Aparat Dirusak Massa dan Polisi Tembakan Gas Air Mata

BandungKita.id, BANDUNG – Pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja menjadi UU, Senin (5/10/2020) menyulut kekecewaan dan kemarahan kaum buruh. Mereka satu suara menuntut pembatalan UU Cipta Kerja, karena dinilai banyak pasal yang merugikan

Gelombang aksi demonstri pun terjadi pada sejumlah titik wilayah Bandung Raya, Selasa (6/10/2020). Tak hanya datang dari kaum buruh, namun juga mahasiswa dan kelompok pemuda ikut aksi turut ke jalan.

Mahasiswa yang mengenakan almamater kampus masing-masing menggelar orasi bebas di depan Gedung DPRD Jabar. Sekitar pukul 14.00 WIB dengan membawa sejumlah poster dan baliho aksi.

BACA JUGA :

Ribuan Buruh di KBB Aksi Demo Tolak RUU Cipta Kerja, Jalan Raya Padalarang Lumpuh Total!

DPR Sahkan RUU Cipta Kerja, Berikut 7 Poin Perubahannya dan Pendapat Serikat Pekerja

Peringatan Hari Buruh, Isu Kesejahteraan, Corona, dan Polemik RUU Cipta Kerja

Tampak, tuntutan penolakan UU Cipta Kerja. Massa aksi juga sempat membakar sejumlah ban sehingga kepulan asap hitam.

Mereka kemudian bergerak ke arah Jembatan Layang Pasupati. Menutup total jembatan layang sehingga tak ada kendaraan yang bisa melintas.

Terpantau, ratusan mahasiswa berkumpul pada jembatan layang Pasupati sekitar pukul 15.30 WIB. Bahkan beberapa Kafe dan Kedai Kopi di daerah Sawung Galing terpaksa ditutup. Pasalnya, dikhawatirkan keributan melebar ke daerah tersebut.

Dari pernyataan sikap mahasiswa, terdapat sejumlah pasal-pasal UU Cipta Kerja yang dianggap berdampak merugikan seperti outsourcing akan merajalela, hilangnya sanksi pidana bagi perusahaan, pengupahan gaji yang minimum dan tidak jelas dan lainnya seperti dilansir dari Radar Bandung.

Dari arah mulut jembatan, massa lalu bergerak jalan kaki naik ke arah Jalan Pasteur. Akibatnya, kemacetan terjadi dari Pasteur mengarah Jalan Surapati, arus lalu lintas sempat lumpuh total. Setelah sempat menutup jalan, massa aksi kembali ke Gedung DPRD Jabar.

Kemudian pada pukul 18.00, suasana memanas. Massa aksi berupaya mendobrak pintu DPRD Jabar, nampak ada lemparan ke arah polisi. Dari arah pantauan, karena situasi sudah cukup gelap, tak jelas benda apa saja yang dilempar.

Courtsey : (istimewa)

Namun, tampak ada lemparan dari arah massa seperti petasan. Tak berselang lama, pihak Kepolisian menembakan gas air mata beberapa kali ke kerumunan massa, sehingga kerumunan pun buyar. Sebagian besar massa terpukul mundur ke arah Gasibu.

Polisi kembali merangsek maju dan menembakan gas air mata ke arah massa. Massa semakin mundur. Hingga sekitar pukul 19.00 kondisi depan Gedung Sate dan DPRD Jabar sudah tampak lengang.

Diduga aksi massa di depan gedung DPRD Jabar telah ditunggangi kelompok anarko, bahkan telah beredar sebuah video yang menunjukan pengrusakan terhadap mobil aparat kepolisian. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Porlestabes Bandung.

Courtsey : (istimewa)

Sebelumnya, buruh dari sekitar 20 perusahaan menggelar unjuk rasa menuntut pembatalan UU Cipta Kerja di depan Balai Kota Bandung. Mereka berkumpul sejak sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (6/10/2020)

Para buruh yang mayoritas perempuan itu duduk menutup total sepanjang Jalan Wastukencana, Kota Bandung. Selain membawa beragam poster tuntutan penolakan, peserta aksi membawa payung. Sedangkan di kawasan Kebon Jati, Kota Bandung mereka berjalan kaki menutup hampir semua badan jalan.

Kemudian kawasan Jalan Purnawarman, depan Bandung Electronic Center (BEC) ratusan buruh dengan kendaraan roda dua memblokade jalan demi mendukung aksi penolakan UU Cipta Kerja. (*)

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien

Comment