BandungKita.id, Bandung – Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 turun menjadi 26,60 persen.
“BOR kali ini merupakan titik terendah sejak PPKM diterapkan,” ujarnya dalam keterangan resminya, Sabtu 21 Agustus 2021.
Ia mengatakan, penurunan ini terjadi sejak diberlakukannya PPKM sejak 3 Juli 2021 lalu. Menurutnya, angka tersebut merupakan yang terendah sejak PPKM diterapkan guna menanggulangi penyebaran kasus Covid-19.
Untuk kasus aktif di Jabar hingga kini ada di angka 52 ribu. Kemudian untuk tingkat kesembuhan pasien Covid-19 terus meningkat yakni 90,28 persen. Sedangkan angka kematian sebesar 1,78 persen.
“Kasus aktif adalah persentase antara kasus aktif harian dibagi dengan kasus terkonfirmasi, Alhamdulillah terus menurun,” katanya.
BACA JUGA:
Momentum 17 Agustus, Plt Bupati Hengky Ajak Masyarakat Berjuang Lawan Covid
Yuk Simak, Berikut ini Adalah Tips Mencegah dan Sembuhkan Flu
Gak Usah Panik! Berikut ini Solusi agar Tekanan Darah Anda Bisa Dikontrol
Setiawan menyebutkan, meski BOR terus mengalami penurunan pihaknya tetap akan menjaga pasokan ketersediaan oksigen untuk pasien Covid-19. Pasalnya, hingga kini masih ada pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri.
“Masyarakat yang masih dirawat di rumah sakit angkanya mencapai 4.493 orang, yang tinggal di pusat isolasi saat ini 5.008 orang, dan juga di pusat isolasi desa kelurahan 3.800 orang, dan isolasi mandiri di rumah-rumah ada 43 ribu orang,” katanya.
Disebutkannya, posko-pokso yang menyediakan oksigen masih tetap ada, hal ini guna menyuplai kebutuhan masyarakat jika sewaktu-waktu diperlukan.
“Intinya bahwa apa yang telah terkumpul ketika kami membentuk posko oksigen dengan status 19 Agustus 2021 sampai saat ini sudah mengumpulkan sekitar 388 ton per hari, kalau kita bandingkan dengan pasien yang dirawat RS posisi saat ini kita surplus,” pungkas Setiawan. (Faqih Rohman Syafei/BandungKita.id) ***
Editor: Faqih Rohman Syafei
Comment