Antipasi Resesi, Pemkab Bandung Barat Gelontorkan Rp 2 Miliar untuk Pasar Murah

BandungRayaKita, KBB42423 Views

Bandungkita.id, KBB – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat mengalokasikan dana sebesar Rp 2 miliar untuk menggelar pasar murah di setiap kecamatan. Hal itu sebagai upaya untuk menggeliatkan roda ekonomi serta mengantisipasi terjadinya resesi pada tahun 2023 ini.

Menurut Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, bazar sembako murah tersebut akan diselenggarakan disetiap kecamatan. Sehingga warga bisa menjangkau upaya bazar sembako murah dari Pemkab Bandung Barat yang terus akan digulirkan agar roda ekonomi tetap berjalan dengan baik.

“Jadi berbagai upaya kita lakukan terkait inflasi juga, pertama kita lakukan bazar sembako murah semaksimal mungkin di titik-titik kecamatan. Kita sudah alokasikan Rp 2 miliar,” ujar Hengky usai acara Isra Mi’raj di Masjid Ash-Shiddiq Pemkab Bandung Barat, Minggu (29/1/2023).

Bahkan diakui Hengky, anggaran untuk bazar sembako murah akan ditambah lagi sebesar Rp 4 miliar agar lebih banyak warga yang bisa menikmati program tersebut. Pasalnya Hengky menginginkan, terutama warga kurang mampu bisa mendapatkan program bazar sembako murah tersebut.

“Tapi saya ingin nanti di parsial ditambah lagi Rp 4 miliar,” sambungnya.

Hal itu pun, lanjutnya, akan dilakukan pada saat bulan ramadan hingga menjelang Idul Fitri 2023 nanti. Sebab, menjelang momen tersebut kerap terjadi kenaikan harga sembako yang membuat warga menjerit untuk memenuhi kebutuhan terutama menyambut hari raya bagi umat muslim tersebut.

“Mendekati ramadan dan Idul Fitri dan mungkin setelah itu juga kita adakan pasar murah,” tegas Hengky.

Selain itu, Hengky pun mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi resesi ekonomi seperti memberikan subsudi bagi para pelaku UMKM serta subsidi bahan bakar minyak bagi para sopir angkutan umum di Bandung Barat. Bahkan Hengky secara tegas memberikan intruksi kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Bandung Barat untuk melibatkan para pelaku UMUM dalam berbagai hal pengadaan barang dan jasa.

“juga kami selalu menyampaikan kepada OPD untuk memprioritaskan UMKM lokal dan juga dalam negeri. Jadi sudah ada intruksi dari saya, minimal 40 persen APBD itu dibelanjakan untuk produk lokal dan dalam negeri,” kata Hengky.

Comment