Security Ruko di Cimahi Dipecat Karena Celoteh Netizen di Google Map Bikin Rating Turun?

BangKit.id, Cimahi Utara — Di sudut sebuah ruko didepan sebuah pos keemanan Hendra Kusnawan mengatur lalu lintas. Pria berusia empat puluhan ini telah lama mengabdikan diri sebagai penjaga keamanan di Ruko D’Bali Pasteur, sebuah kompleks komersial yang ramai di kawasan Cimahi utara dan berbatasan dengan Pasteur Kota Bandung. Namun, takdir berkata lain.

Dalam menghadapi lebaran ini, Hendra menerima kabar yang mengguncang hidupnya, pemberhentian sepihak dari pekerjaannya.

Diduga, Manajemen ruko menyatakan alasan penurunan rating sebagai penyebab keputusan tersebut. Namun, bagi Hendra, keputusan ini datang tanpa peringatan atau penjelasan yang memadai.

“Alasan yang disampaikan hanya gara-gara rating Ruko D’Bali Pasteur turun,” ungkap Hendra dengan nada kecewa. Saptu, 29/03/2025 dipelataran parkir tempatnya bekerja. Suaranya terdengar tenang, tetapi ada kesedihan yang tak bisa disembunyikan.

Postingan Negatif di Account Googke Map

Menurut penuturan Hendra, alasan yang diberikan atas pemberhentiannya adalah penurunan rating ruko. Namun, muncul kemungkinan bahwa keputusan tersebut terkait dengan komplain dari pengunjung, seperti yang terlihat pada ulasan daring yang pernah diunggah. Dalam ulasan tersebut, pengunjung memberikan satu bintang disertai komentar tentang perlunya pelatihan untuk keamanan karena dinilai sering tidak sopan. “Kasihan mereka yang memiliki toko, usaha, atau tinggal di sini, terkena dampak citra buruk,” tulis pengunjung tersebut. (Link terkait disini)

Salah satu ulasan dari netizen yang belum jelas apakah benar pernah mengunjungi atau belum menurut hendra

Dalam penelusuran lainnya, salah satu ulasan daring dengan inisial pengunggah “R.H.” menyebutkan adanya ketidakpuasan terhadap layanan keamanan di ruko tersebut. Dalam komentarnya, pengunggah menilai perlunya peningkatan pelatihan bagi petugas keamanan untuk menjaga kenyamanan pengunjung. Ulasan ini dinilai berkontribusi pada keputusan manajemen yang berusaha memperbaiki citra ruko di mata publik.

Di antara ulasan negatif itu, muncul juga pembelaan dari pengunjung lain yang justru memberikan apresiasi atas kinerja keamanan di ruko tersebut. Salah satunya adalah ulasan dari pengguna dengan inisial “A.P.” yang memberikan rating lima bintang. Dalam ulasannya, A.P. menjelaskan bahwa sebagian masalah sering kali berasal dari pengunjung yang kurang mematuhi aturan, seperti pengemudi ojek online yang langsung masuk tanpa izin. “Untuk warga sekitar, mohon maaf, security Ruko D’Bali Pasteur itu adalah security ruko, bukan security warga,” tulisnya. Komentar ini menunjukkan bahwa tugas seorang penjaga keamanan sering kali menempatkan mereka dalam situasi sulit, di mana tidak semua pihak memahami peran dan tanggung jawab mereka.

Salah satu postingan yang contra dengan netizen yang mengaku pelayanan security kurang baik.

Dari Postingan yang berjumlah kurang dari 10 tersebut, postingan lain yang memberikan bintang 5 terhadap ulasan pelayqnqn dan kenyamanan tempat tersebut terbilang cukup banyak.

VIDEO PILIHAN

Jarimu Harimaumu

Beban hidup yang dipikul Hendra tak main-main. Ia adalah tulang punggung keluarga suami dari seorang istri dan ayah bagi tiga anaknya.

Dengan penghasilan hanya Rp 1,8 juta per bulan, jauh di bawah Upah Minimum Regional (UMR) setempat, Hendra berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Tidak hanya tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga yang menjadi sorotan, tapi juga perjalanan panjangnya menjadi seorang security. Hendra mengisi posisi ini setelah ayahnya yang selama bertahun-tahun menjadi tokoh dihormati di wilayah tersebut meninggal dunia.

Keputusan Hendra untuk meneruskan pekerjaan sang ayah, menurut warga sekitar, adalah bukti tanggung jawab dan keteguhan hatinya.

“Dia orang yang baik. Selalu ramah kepada siapa saja, dan melanjutkan tugas ayahnya dengan penuh dedikasi,” ujar seorang warga yang sering berinteraksi dengan Hendra.

Kepergian Hendra dari pekerjaannya meninggalkan kesan mendalam. Banyak rekan kerja dan penghuni ruko yang terkejut saat mendengar kabar tersebut.

“Rasanya aneh. Dia sempat berpamitan, tapi kami tidak menyangka bahwa ia sudah tidak diperlukan lagi,” kata salah seorang penjaga toko di ruko itu.

Hendra Kusnawan bukan hanya seorang pekerja, tetapi simbol perjuangan. Ia menghadapi tantangan hidup dengan kepala tegak, berusaha menjaga semangat demi keluarga dan masa depannya.

Dalam perjalanan ini, pertanyaan besar tetap terbayang: bagaimana sistem dan nilai pekerja dapat melindungi mereka yang berada di garis depan, seperti Hendra?

Cerita Hendra adalah cermin kehidupan masyarakat pekerja. Meski pintu tempat kerjanya telah tertutup, pintu baru masih terbuka, menunggu untuk diketuk oleh kegigihan dan tekadnya.

Sampai berita ini diturunkan, kami masih belum mendapatkan nomor kontak management Ruko D’Bali Pasteur (Dhomz/BangKit.id)

Sosok Hendra pasca diberhentikan, masih membantu rekan Securityanya mengatur Lalin deseputar Ruko.(Minggu/30/03/2025)

Comment