Pasokan Air PDAM di Kota Bandung Bakal Mati Tiap Hari, Ini Alasannya

BandungKita.id – PDAM Tirtawening Kota Bandung menjadwalkan penghentian penyaluran air kepada pelanggan setiap harinya. Hal ini dikarenakan pasokan air yang semakin minim pada musim kemarau ini.

Direktur Utama PDAM Tirtawening Sonny Salimi mengatakan penghentian operasi dikarenakan PLN juga menjadwalkan penghentian operasi turbin di sumber air baku. Sehingga PDAM tidak mendapatkan aliran air.

Menurutnya dengan matinya turbin PLN, PDAM kehilangan 500-1000 liter per detiknya. Air dari cadangan sumber air baku ini tidak bisa dialirkan ke instalasi PDAM.

“Yang menghentikan operasi itu PLN. Kan kita tuh mengambil dari buangan turbin PLN ya kalau turbinnya nggak jalan berarti nggak ada air yang bisa kita ambil. Kalau nggak ada yang bisa diambil otimatis kan pasokan kita terganggu,” kata Sonny kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Rabu (3/10).

Ia menuturkan matinya aliran air ini dijadwalkan selama 3-4 jam setiap harinya. Penghentian operasi ini berlaku bagi semua pelanggan PDAM di Kota Bandung. Waktu matinya aliran air, kata dia, biasanya terjadi pada malam hari.

“Karena kan gini loh sekitar 20-30 persen pasti terganggulah. Jadi empat jam sehari di waktu malam,” ujarnya.

Ia meminta masyarakat untuk memahami kondisi musim kemarau saat ini. Sumber air baku PDAM Tirtawening menurun debitnya sehingga cadangan air semakin minim.

Penghentian operasi ini, kata dia, akan dijadwalkan hingga hujan turun sehingga pasokan air bisa kembali normal. Ditambahkannya, untuk menambah sumber air yang dialirkan ke warga, PDAM Tirtawening menggunakan cadangan air sungai.

Ia berharap pemerintah bisa memberikan solusi jangka pangjang antisipasi persoalan ini. Sehingga ke depannya tidak lagi berulang setiap tahunnya ini.

“Solusinya kita bersama sama mendorong pemerintah pusat ataupun provinsi untuk bisa memberikan bantuan untuk tandon air, kolam kolam, atau pengerukan disana,” ujarnya. (BKI/BandungKita.id)

Comment