BandungKita.id – Suhu udara siang hari di wilayah Bandung dan sekitarnya lebih panas daripada biasanya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, saat ini suhu udara di Bandung mencapai 32 derajat celsius.
Prakirawan BMKG Klas I Bandung, Jadi Hendarmin, menjelaskan bahwa fenomena tersebut biasa terjadi saat peralihan musim (pancaroba) dari hujan ke musim panas dan hampir sama dengan kejadian di tahun 2011 lalu.
Suhu udara ini juga dipengaruhi posisi matahari yang tepat berada di atas pulau Jawa sehingga hawa panas tidak hanya terjadi di Bandung, tapi juga di wilayah lainnya.
“Posisi matahari bergerak menuju belahan bumi selatan, dan biasanya setiap tahun, posisi matahari tepat berada di -6 derajat lintang selatan antara tanggal 5-10 Oktober. Sehingga pada saat ini, masyarakat merasakan udara yang lebih panas karena posisi matahari tepat berada di lintasan sekitar pulau Jawa,” ungkap Jadi saat dihubungi, Selasa (9/10).
BACA JUGA : Pemain Persib asal Soreang Ini Tak Takut Hadapi Madura, Ini Target Dia
Menurut dia, biasanya cuaca panas seperti ini tidak akan berlangsung lama karena posisi matahari terus bergerak ke arah selatan menuju lintang -23,5 derajat dan akan mengalami posisi terjauh pada bulan Desember mendatang.
“Dampak yang terasa, selain suhu lebih panas, juga akan terjadi angin yang bertiup lebih kencang karena perbedaan tekanan yang mencolok antara wilayah dengan vegetasi yang banyak dengan daerah yang vegetasinya kurang,” katanya.
Jadi menjelaskan, normalnya suhu udara maksimum di wilayah Bandung berkisar antara 30 hingga 33 derajat celsius dan minimum 19,8 derajat celsius, sementara suhu tertinggi di Bandung yang tercatat di alat pengukur suhu udara terjadi pada Minggu (7/10) yang mencapai 32,4 derajat celsius.
“Kalau suhu tertinggi di Bandung adalah 36 derajat celcius pada bulan April 2011 dan suhu minimum absolut atau paling dingin terjadi pada bulan Agustus 1987 yang mencapai 11,2 derajat celsius,” jelasnya.
BACA JUGA : Sedang Terlelap Tidur : Ibu Muda Ini Dikagetkan Suara Ini, Ternyata Ini yang Terjadi
Karakteristik cuaca saat musim peralihan atau pancaroba, biasanya pada pagi cuaca cerah berawan dan akan terasa lebih hangat karena suhunya cukup tinggi. Peluang turun hujan akan terjadi pada siang atau menjelang sore dengan intensitas lebat serta durasi singkat.
Pada musim pancaroba angin bertiup secara variabel, karena akan segera berubah dari angin timuran menjadi baratan berjenis angin down burst yang berasal dari awan jenis cumulonimbus. Sama seperti puting beliung, angin jenis ini tidak dapat diprediksi kapan dan di mana akan terjadi.
“Hujan terkadang akan disertai angin kencang, petir serta berpeluang turun hujan es bahkan puting beliung,” tandasnya. (SDK)
Comment