BandungKita.id, KBB – Ketua Kajian dan Analisis Hukum Monitorring Community Jawa Barat, Kandar Karnawan meminta aparat penegak hukum (APH) untuk segera turun tangan menyelidiki penggunaan anggaran dana hibah KONI Kabupaten Bandung Barat (KBB) sebesar Rp 22 miliar.
Kandar berharap Polda dan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar khususnya bagian Pidana Khusus (Pidsus) untuk memeriksa penggunaan dana KONI KBB tersebut. Sebab, ia menduga terjadi penyalahgunaan anggaran yang berasal dari hibah Pemkab KBB tersebut.
Selain dana KONI KBB, ia juga menyoroti dana Porda bagi kontingen KBB sebesar Rp 4,5 miliar. Menurutnya berdasarkan temuan di lapangan, kemungkinan besar terjadi panyelewengan dana Porda tersebut.
Pria yang akrab disapa Aan itu mengaku memiliki beberapa catatan. Diantaranya mengenai buruknya fasilitas akomodasi atau penginapan yang diberikan kepada para atlet.
“Soal buruknya hotel atau akomodasi bagi para atlet KBB ini kan jadi sorotan. Masa atlet ditempatkan di gudang berdebu,” kata Aan kepada wartawan di Bandung, Senin (22/10).
BACA JUGA :
- Hengky Murka! Dana KONI KBB Sebesar Rp 22 Miliar Segera Diaudit. Ini Kejanggalannya
- Selain Ingin Diaudit, Hengky Juga Minta Pengurus KONI KBB Mundur : Ini Alasannya
- Disentil Hengky Soal Anggaran Porda Rp 22 Miliar, Begini Tanggapan KONI KBB
KONI KBB, sambung Aan, seharusnya memberikan fasilitas hotel atau penginapan yang layak bagi para atlet yang akan bertanding. Terlebih, anggaran yang diberikan untuk pelaksanaan Porda 2018 terbilang besar bila dibandingkan daerah lain.
“Dipakai apa anggaran untuk Porda itu. Menurut saya sangat wajar jika Wakil Bupati KBB marah dan menyoroti anggaran KONI dan Porda KBB itu. Ini harus jadi perhatian penegak hukum,” beber Kandar.
Indikasi dugaan penyelewengan lainnya, kata dia, terlihat jelas dari pengadaan sejumlah peralatan atlet, pelatih dan ofisial KBB untuk gelaran Porda 2018.
“Contohnya sepatu atlet yang jelek juga indikasi kuat adanya dugaan penyelewengan. Wakil Bupati (Hengky kurniawan) juga sudah lihat sendiri sepatunya seperti apa. Harusnya atlet diberi fasilitas bagus supaya bisa berprestasi,” kata Aan.
Selain itu, ia juga mendesak agar Kejati Jabar juga menyelidiki penggunaan anggaran KONI KBB sebesar Rp 22 miliar. Ia mempertanyakan penggunaan anggaran tersebut.
“Sebab dengan anggaran yang begitu besar, menurut saya wajar bila KBB bisa meraih prestasi bagus. Yang ada sekarang malah prestasi turun. Dipakai apa saja anggaran yang sangat besar itu? Aparat penegak hukum harus segera turun tangan,” ungkap dia.
Sebelumnya diberitakan BandungKita.id, Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan berjanji akan mengevaluasi kinerja KONI Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang dinilai gagal total dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIII/2018.
Tak hanya itu, Hengky juga akan menugaskan tim untuk mengaudit penggunaan anggaran yang dihibahkan Pemkab Bandung Barat kepada KONI KBB.
Hengky jelas kecewa. Pasalnya, prestasi KBB menurun drastis dibanding gelaran Porda sebelumnya. Pada Porda 2014 di Kabupaten Bekasi, KBB berhasil meraih peringkat 4. Namun, di Porda Kabupaten Bogor, posisi KBB anjlok beberapa strip ke papan tengah.
Padahal, kata dia, anggaran yang diberikan Pemkab Bandung Barat kepada KONI KBB untuk gelaran Porda 2018 sangat besar. Jumlahnya sekitar Rp 22 miliar. Nilai ini jauh lebih besar dari anggaran Porda sebelumnya.
“Tidak ada alasan. Ini bisa dibilang kegagalan. Padahal anggaran yang kita berikan sangat besar, sampai Rp 22 miliar. Kita akan evaluasi,” ujar Hengky di Kompleks Pemkab Bandung Barat, Ngamprah, Selasa (16/10/2018) lalu.
Dijelaskan Hengky, pihaknya akan segera mengaudit penggunaan anggaran sebesar Rp 22 miliar yang dihibahkan Pemkab kepada KONI KBB. Ia menduga ada yang tidak beres dalam penggunaan dana Porda tersebut.
“Ini (dana KONI) akan diaudit. Anggarannya kemana, kita ingin cek pengeluaran KONI tahun ini,” tegas Wakil Bupati berparas ganteng itu.(ZEN/BandungKita.id)
Comment