BandungKita.id, SOREANG – Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung mengajak masyarakat untuk melakukan pencegahan dini terhadap stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Grace Media mengatakan stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang disebabkan oleh pola asupan yang kurang baik.
“Sangat penting untuk menjaga pola asupan untuk mencegah stunting,” tutur Grace saat peringatan hari kesehatan nasional, Selasa (27/11/2018).
Stunting kata Grace bisa terjadi terhadap masyarakat berbagai status. Baik, itu masyatakat miskin maupun masyarakat kaya.
“Belum tentu masyarakat yang tidak mampu lantas berpotensi menjadi stunting, karena yang paling berpengaruh adalah pola asuh dan pola makan,” katanya.
Pencegahan stunting harus dilakukan sejak anak masih dalam kandungan sampai masa rentan dua tahun. Selama masa tersebut, anak harus mendapat asupan gizi dan nutrisi yang baik dan proporsional.
“Selama masa kehamilan, ibu harus menkonsumsi asupan yang baik, terutama tablet besi,” katanya.
Grace juga mengimbau agar bayi mendapat asupan yang baik, paling tidak memberikan ASI eksklusif selama enam bulan.
“Asi merupakan asupan makanan dan vitamin terbaik bagi anak untuk mendukung pertumbuhannya,” paparnya.
Di Kabupaten Bandung lanjut Grace terdapat 10 desa di delapan kecamatan yang rawan stunting. Delapan kecamatan yang rawan stunting diantaranya Cicalengkan, Pasirjambu, Cikancung dan pameungpeuk.
“Daerah yang rawan menjadi perhartian kami,” ucapnya.
Di delapan Kecamatan tersebut, Dinas Kesehatan lanjut Grace akan gencar memberikan program pencegahan stunting dengan cara memberikan tablet besi pada remaja putri, pemberian tablet besi kepada ibu hamil selama masa kehamilannya.
Selain itu, dilakukan juga pemberian obat cacing dan pemberian makanan tambahan bagi batita.***(MLD)
Comment