BandungKita.id, CIMAHI – Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Cimahi, menyebabkan 2 nyawa melayang dalam rentang waktu dua minggu di lokasi berbeda.
Kejadian pertama, seorang pria paruh baya atas nama Agus Subagja (60), ditemukan tewas di pinggir sungai yang berada di Leuwi Goong RT 01/ 08, Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Senin (3/12/2018).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban diduga terpeleset saat hendak mengambil rongsokan di sungai tersebut sekitar pukul 16.00 WIB. Korban terpeleset karena diduga penyakit epilepsi yang dideritanya kambuh ketika berada di pinggir sungai.
Sedangkan korban meninggal kedua atas nama Pedro (30), warga yang mengontrak di RW 02, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan. Korban meninggal ketika banjir menerjang RW 02 dan RW 03, Sabtu (15/12) sore hari.
Komandan Regu 1 Pemadam Kebakaran Kota Cimahi, Indra Hadi, mengatakan saat banjir itu, satu orang yang mengontrak di kawasan tersebut meninggal dunia karena diduga epilepsinya kambuh.
“Kita mendapat laporan dari warga bahwa ada yang terjebak saat banjir di rumah lantai dua, ternyata pas kita cek sudah meninggal dunia,” katanya.
Tak hanya korban meninggal, dampak banjir di Melong khususnya, mengakibatkan 105 kepala keluarga di RW 02 Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi terdampak banjir akibat luapan air dari Sungai Cikendal, saat hujan mengguyur.
Banjir yang melanda perumahan warga juga diperparah dengan jebolnya benteng kirmir pabrik yang berada di pemukiman warga sehingga luapan air menjadi lebih deras.
Akibat banjir tersebut, warga tergenang air setinggi 1,5 meter. Namun banjir yang melanda belum sampai menyebabkan warga harus mengungsi.
“Air hujan mulai masuk rumah sekitar jam 17.00 WIB. Warga tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa menyingkirkan barang-barang supaya tidak rusak terkena banjir,” kata warga setempat, Wandi (45), saat ditemui di rumahnya, Minggu (16/12).
Dia mengaku hanya bisa menyelamatkan barang seadanya dari dalam rumah. Pasalnya, perabotan lain seperti lemari, kasur dan kursi tak luput dari genangan banjir.
Ketika banjir, lanjut dia, warga menyelamatkan diri ke tempat yang wilayahnya lebih tinggi sedangkan barang-barang yang terlanjur terendam ditinggalkan di dalam rumah.
Menurutnya, jika memasuki musim hujan, Wandi dan warga lainya selalu merasa was-was karena wilayahnya menjadi langganan banjir. Selama bertahun-tahun solusi penanganan masalah banjir di Cimahi Selatan tidak pernah tuntas hingga saat ini.
“Sudah lebih dari 10 tahun kami terbiasa dengan banjir, tapi belum ada solusi konkret dari pemerintah dalam mengatasi persoalan ini,” ujarnya. (SDK)
Comment