BandungKita.id, BANDUNG – Masih ingat dengan atlet catur disabilitas yang mengharumkan Indonesia di ajang Asian Para Games 2018?
Tati Karhati, atlet asal Kabupaten Kuningan Jawa Barat tersebut kini merasa keberatan dengan adanya penarikan sejumlah uang hasil perjuangannya.
Tati bercerita, permintaan tersebut dilakukan oleh oknum dari organisasi National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI). Mereka menarik uang sebesar 30% dari total uang penghargaan yang ia terima.
Seperti diketahui, Tati berhasil menyabet 4 medali, dengan rincian 2 medali emas tunggal, 1 medali emas beregu, dan 1 medali perak. Atas capaian itu ia berhak menerima uang hadiah sebesar Rp 4 Milyar. Namun, jumlah itu harus dipotong sebesar 30 persen atau sejuta Rp 1,4 Milyar.
“Jadi mereka itu (oknum NPCI) datang ke rumah dan menjemput paksa saya supaya menyetor ke mereka. Tapi uang itu tidak jelas untuk apa. Bahkan tanda terima pun tidak ada,” kata Tati saat ditemui disela-sela aksi jalan mundur kaum disabilitas, di depan Gedung Sate, Kamis (31/1/2019).
Baca juga: Bikin Haru, Terima Uang Penghargaan, Atlet Ini Ingin Buat Kos-kosan
Baca juga: Optimalkan Pembinaan Atlet, Ridwan Kamil Minta Kadispora Jabar Terapkan Sistem Sport Sains
Dari total yang diwajibkan oleh oknum NPCI, Tati baru menyetorkan sebanyak 15 persen atau Rp 520 juta. “Saya jelas keberatan dengan hal ini karena tidak sesuai dengan apa yang disampaikan oleh pemerintah. Katanya tidak ada pemotongan-pemotongan, tapi ternyata tetap ada” sesalnya.
Tati mengatakan, ia mengetahui bahwa organisasi tempatnya berenaung memang memiliki aturan untuk memberi kontribusi materi. Namun disana tidak dicantumkan angka dan jumlah nominalnya.
“Jadi mereka sewenang-wenang memotong, itu kan tidak ada disebut dalam aturan, tiba-tiba tiga puluh persen seperti itu,” katanya.***(TRH/BandungKita)
Comment