BandungKita.id, GARUT – Anggota TPS 11 di Kampung Pogor, RW 6 Desa Cintarasa, Kecamatan Samarang, Hilal Ramdani (31), jadi penyelanggara Pemilu 2019 ketujuh di Kabupaten Garut yang meninggal dunia.
Menurut sang istri Susi Susanti (22), Hilal meninggal pada Kamis (25/4/2019) malam setelah menjalani perawatan di RSU dr Slamet, Garut. Hilal bukan kali pertama menjadi anggota KPPS. Ia juga turut bertugas di Pilkada 2018 dan Pemilu 2014. Susi tak menyangka, kesibukan suaminya di pemilu kali ini berujung maut.
Susi dan Hilal sudah enam tahun menikah. Mereka dikaruniai satu anak perempuan berusia 2 tahun. Menurut Susi, uang honor sebagai anggota KPPS digunakannya untuk kebutuhan sehari-hari.
“Lumayan honornya walau tidak seberapa. Saat mulai ada kesibukan, suami berhenti kerja dulu sebagai penjahit. Jadi honornya mau dipakai sehari-hari,” ujar Susi di rumahnya, Jumat (26/4/2019).
Susi mengisahkan jika sebelum hari pencoblosan, suaminya mengeluh keram perut. Namun karena harus membagikan surat undangan pemilihan, sakit tersebut tak terlalu dirasakan.
Susi pun ikut membantu pekerjaan suaminya. Ia awalnya tak tega suaminya menjadi KPPS karena sedang sakit. Di hari pencoblosan, Hilal jatuh pingsan di tempat pemungutan suara (TPS) sekitar pukul 10.00 WIB. Ia pun membawa suaminya ke rumah dan tak melanjutkan pekerjaan di TPS.
BACA JUGA:
Lagi, Kasus Pemalakan di Gunung Guntur Kembali Terjadi
Ngeri! Gara-gara Menonton Film Porno, 19 Bocah Laki-laki di Garut Lakukan Penyimpangan Seks di Bawah Umur
“Kata mantri mudah-mudahan dirawat di rumah tiga hari sembuh. Tapi baru dua hari dirawat sudah tak kuat. Akhirnya minta dibawa ke dokter spesialis,” ucapnya.
Hilal akhirnya dibawa ke RSU dr Slamet, Garut pada Sabtu (20/4/2019). Hasil pemeriksaan dokter, bukan hanya usus Hilal yang pecah, tapi bagian hati juga sudah alami luka parah.
“Senin kemarin, suami akhirnya di operasi. Tapi setelah dioperasi malah enggak sadar dan dirawat di ICU,” katanya.
Sementara itu, Ketua KPU Garut, Junaidin Basri mengatakan, ada empat orang petugas KPPS dan satu Linmas yang meninggal. Petugas terakhir yang meninggal yakni Hilal.
“Kami tadi sudah ke rumah duka. Setelah dari rumah Hilal, kami dapat kabar bahwa ada KPPS lain yang meninggal di Leles,” kata Junaidin saat dihubungi.
Empat petugas KPPS yang meninggal yakni Mahmudin (57), anggota KPPS di Desa Mekarhurip, Kecamatan Sukawening pada 14 April; Rosidin Rodiman (57), KPPS di Desa Campaka, Kecamatan Malangbong pada 20 April.
Lalu Yaya Yulianto KPPS di Desa Cangkuang, Kecamatan Leles pada 11 April, dan Hilal Ramdani pada 25 April. Selain itu, ada satu Linmas yakni Aja (83), warga Desa Ciburial, Kecamatan Leles yang meninggal pada 22 April.
Komisioner Bawaslu Garut, Ahmad Nurul Syahid pun menuturkan, dua Panwas desa juga meninggal dunia karena kelelahan. Pertama yakni Asep Sumer, anggota Panwaslu tingkat Desa di Kecamatan Banjarwangi yang meninggal pada 15 April.
Dan pengawas TPS di Kampung Nangewer, Desa Depok, Kecamatan Pakenjeng yang meninggal atas nama Ohin Cahyana. (M Nur el Badhi/Bandungkita.id)
Editor: Dian Aisyah
Comment