Mengaku Guru Ngaji, Seorang Pria di Garut Cabuli 16 Gadis di Bawah Umur

BandungKita.id, GARUT – Belasan gadis di Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut diduga menjadi korban aksi pencabulan RG (26) yang mengaku sebagai guru ngaji. Aksi tersebut diketahui setelah salah seorang orang tua korban melaporkan RG kepada pihak Kepolisian Resor Garut.

Menurut Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng menyebut bahwa pihaknya sudah mengamankan RG dan tengah diperiksa Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA).

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, tersangka RG menyebut bahwa ia melakukan aksi pencabulan kepada 16 orang gadis dibawah umur.

“Rentang usia yang menjadi korban pencabulan antara 15 hingga 17 tahun,gadis dibawah umur,” ujarnya, Rabu (15/5/2019).

Baca juga:

Satpol PP dan Dishub Tertibkan PKL Musiman di Garut

 

Kecewa Melihat Kondisi Jalan, Bupati Garut Geleng-geleng Kepala Saat Tinjau TPA Pasirbajing

 

Tersangka RG sendiri melakukan aksi pencabulan mengaku sebagai guru ngaji bahkan dukun yang mampu menyelesaikan masalah yang tengah dihadapi para korban.

Kepada para korban, RG juga mengaku memiliki dua ritual, yaitu Kias untuk menghilangkan kesialan dan Pangasal agar kejiwaan korban seperti terlahir kembali.

Dua ritual yang dimiliki RG tersebut rupanya mampu memperdaya korban hingga berjumlah 16 orang. ”Dalam setiap ritual yang dilakukan, tersangka RG dengan leluasa melakukan aksi pencabulan kepada belasan korbannya,” ucapnya.

Maradona memastikan bahwa dalam kehidupan nyata, RG bukanlah dukun apalagi guru ngaji yang selama ini dikenalkan kepada para korban. Sehari-harinya, RG diketahui merupakan pekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

“Tersangka saat ini masih terus diperiksa. Sementara yang melapor ke kita baru satu orang korban saja. Tapi kami akan terus upayakan pengembangan,” katanya.***(M Nur el Badhi)

Editor: Restu Sauqi

Comment