Blak-blakan Hengky Kurniawan (Bagian-2) : Ban Serep, Janji Kampanye dan Matahari Kembar

Pengantar Redaksi : Sebelumnya diberitakan BandungKita.id, isu keretakan hubungan Hengky Kurniawan dengan sang Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna beberapa kali sempat mencuat ke publik. Namun isu tersebut dengan cepat ditepis Bupati Aa Umbara maupun Hengky Kurniawan.

Walau keduanya mengaku harmonis, sejumlah bukti dan indikasi memperlihatkan bahwa walau mereka tak memiliki masalah secara pribadi, namun ada ruang kosong antara keduanya. Ruang kosong itu menjadi sekat diantara keduanya. Hengky bak “menganggur” seperti tak difungsikan. Ia seolah hanya menjadi ban serep, tak seperti amanat UU No 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah.

 

BandungKita.id, NGAMPRAH – Dalam satu momentum tak terduga, Pemimpin Redaksi BandungKita.id, Mohammad Zein berkesempatan berbincang dan melakukan wawancara eksklusif dengan Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan beberapa waktu lalu. Banyak hal menarik sekaligus mencengangkan disampaikan Hengky dalam wawancara yang berlangsung cukup hangat tersebut.

Persoalan birokrasi, attitude pejabat KBB, Tenaga Kerja Kontrak (TKK), harapan masyarakat KBB, gagasan-gagasannya, janji kampanye, kegalauannya mengenai isu-isu tak sedap di Pemkab Bandung Barat hingga hubungannya dengan Bupati Aa Umbara, secara gamblang dan blak-blakan diungkapkan oleh Hengky kepada BandungKita.id.

Namun Hengky tak bersedia semua yang diungkapkannya dipublikasikan ke publik. Hanya beberapa hal yang diizinkan Hengky untuk menjadi produk pemberitaan dan dipublikasikan.

Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan (foto:istimewa)

Kepada BandungKita.id, Hengky Kurniawan mengakui bahwa sebenarnya ia dan Bupati KBB Aa Umbara tidak memiliki masalah. Hanya saja, ia tidak menampik bila dirinya memang jarang sekali berkomunikasi dengan Aa Umbara. Via telepon atau pesan singkat pun sangat jarang.

Minimnya komunikasi dengan sang bupati membuat hubungannya sedikit renggang. Bahkan, Hengky pun mengaku tidak pernah dilibatkan atau sekedar dimintai pendapat mengenai berbagai hal oleh Bupati Aa Umbara. Termasuk dalam pemilihan Sekda KBB maupun rencana rotasi dan mutasi pejabat di lingkungan Pemkab Bandung Barat.

Apakah memang hubungan keduanya sudah retak? Hengky enggan menjawab tegas. Ia hanya mengiyakan jika memang ia jarang bertemu Bupati atau sekedar berkomunikasi dengan Bupati Aa Umbara.

“Selama enam bulan ini memang komunikasi kami kurang intens. Kami belum pernah membicarakan hal-hal substansial,” kata Hengky kepada BandungKita.id, belum lama ini.

BACA JUGA :

EKSKLUSIF : Blak-blakan Wabup KBB Hengky Kurniawan Soal Isu Keretakan Hubungannya dengan Bupati Aa Umbara, Benarkah Pecah Kongsi?

 

Waduh! Jelang Rotasi Mutasi, Hengky Kurniawan Cium Aroma Jual Beli Jabatan di Pemkab Bandung Barat

 

Hal-hal substansial yang dimaksud Hengky adalah terutama membicarakan atau membahas tentang janji-janji kampanye yang direalisasikan melalui program nyata kepada masyarakat KBB. Hengky mengakui dirinya belum sekali pun membahas strategi dan target untuk merealisasikan janji-janji kampanye AKUR.

Ia mengaku tidak mengetahui persis apa yang menghalangi keduanya untuk dapat sering bertemu atau sekedar mengobrol dan bertukar pikiran mengenai berbagai persoalan dan rencana pembangunan di Kabupaten Bandung Barat.

“Memang jarang banget ngobrol (dengan Bupati). Pak Bupati mungkin sibuk. Saya juga sibuk,” ujarnya.

Tak hanya itu, Hengky pun tidak pernah dilibatkan atau sekedar diundang Bupati KBB untuk menghadiri rapat dengan SKPD atau dengan para kepala dinas.

“Enggak pernah diajak, enggak diundang. Kalau diundang pasti saya datang. Kalau enggak ya udah, enggak apa-apa,” kata Hengky.

Pasangan Bupati Bandung Barat Aa Umbara dan Wakil Bupati Hengky Kurniawan. (Foto: Istimewa)

 

Sebagai wakil bupati, Hengky juga jarang sekali mendapat tugas untuk menggantikan tugas bupati jika bupati berhalangan hadir. Pembagian tugas dan wewenang antara bupati dan wakilnya seperti tak berjalan. Mengenai apa sebabnya, Hengky pun mengaku tidak mengetahuinya.

“Terkait pembagian tugas, kalau saya sih nunggu arahan beliau (Bupati). Kalau dikasih tugas, saya siap jalankan. Kalau tidak, ya saya juga punya kegiatan sendiri,” kata dia.

Spekulasi sejumlah elit yang menyebut Hengky sepertinya hanya dijadikan “ban serep”, seperti nyata adanya. “Ban serep” hanya digunakan ketika benar-benar dibutuhkan atau ketika hal besar seperti ban mengalami kebocoran akibat tertusuk paku terjadi.

Selama tidak dibutuhkan, ia hanya jadi penonton di belakang atau di bawah jok. Walau bentuknya masih bagus dan fresh, ban serep tak pernah sama sekali dilirik atau pun dicolek.

BACA JUGA :

Wakil Bupati KBB Hengky Kurniawan Kembali Tak Hadiri Pelantikan Pejabat oleh Bupati Aa Umbara, Ada Apa Ya?

 

Status Hukum 14 Kepala Dinas KBB yang Diduga Terlibat ‘Suap Berjamaah’ Masih Abu-abu, Ini Kata Pakar

 

Untuk mengisi “hari-hari sepinya”, Hengky terlihat memutar otak. Ia “menciptakan” berbagai program mandiri, tanpa dukungan SKPD apalagi bupati. Menurut sumber BandungKita.id, Hengky bahkan harus merogoh kocek pribadinya atau menggandeng sponsor untuk membiayai kegiatan dan program-programnya yang justru lebih menarik buat masyarakat.

Upaya Hengky yang pernah meminta dukungan dan menyinkronkan programnya dengan program SKPD pun tak membuahkan hasil. Keinginan Hengky hanya bertepuk sebelah tangan. Para kepala SKPD lebih ‘fatsun’ dan mendengar titah sang Bupati daripada Hengky.

Bahkan Hengky yang berupaya meminta salinan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) kepada SKPD pun dihadapi dengan penolakan dari dinas/SKPD.

“Enggak dikasih tugas dan enggak diundang, saya sih enjoy aja. Saya banyak kok hadir ke masyarakat. Banyak undangan dari masyarakat ke saya. Mendengar aspirasi dan melihat langsung kondisi masyarakat membuat saya enjoy karena saya dapat dengan mudah beradaptasi dan masuk ke masyarakat,” kata dia.

Tujuan Hengky sangat jelas. Ibarat pepatah, ia tidak ingin mati dalam ‘kesendirian’ dan ‘kesedihan’ akibat ‘ditinggal’ sang induk. Hengky tidak ingin lagi menjadi ban serep. Ia ingin ikut terlibat dan berkontribusi seperti halnya ban depan dan ban belakang sebuah kendaraan dalam mengantarkan masyarakat KBB tiba di tujuan.

“Meski banyak kegiatan saya tidak diundang, buat saya tidak jadi soal. Itu tidak membuat sedih dan kecewa. Yang penting kami bisa membawa perubahan bagi masyarakat KBB. Jangan sekedar jadi ban serep. Saya ingin jadi ban belakang yang selalu menemani ke mana pun Pak Bupati dalam mencapai tujuan,” tutur dia.

Wakil Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan bersalaman dengan sejumlah ASN KBB (foto:istimewa)

 

Keinginannya untuk berbuat lebih bagi masyarakat Bandung Barat, menurutnya, bukan tanpa alasan. Ia beralasan masyarakat KBB memiliki ekspektasi tinggi terhadap duet Aa Umbara dan Hengky Kurniawan (AKUR).

“Saya jujur. Malu kalau kerja enggak bener. Masyarakat KBB ini punya harapan yang besar kepada kami. Kami masih punya janji-janji kampanye yang belum direalisasikan. Jangan sampai masyarakat KBB kecewa,” ungkap pria berparas ganteng tersebut.

Ia yakin keinginannya untuk berkontribusi lebih untuk masyarakat Bandung Barat, tak akan menjadikan adanya “matahari kembar” di Bandung Barat. Hengky menyadari posisi dan kewenangannya yang memang hanya wakil bupati.

Hengky menjamin “pesona keartisannya” tak akan membuat silau Aa Umbara sebagai bupati sehingga tersandung jatuh atau kalah pamor di masyarakat. Justru, ia yang sudah rela meninggalkan dunia artis demi ingin mendampingi Aa Umbara mengejar target-target pembangunan seperti yang mereka janjikan selama kampanye.

BACA JUGA :

Pemda KBB dan Kemnaker Akan Cetak Ribuan Entrepreneur Baru

 

Secara pribadi, suami Sonya Fatmala itu mengaku ke depannya sangat ingin lebih sering bertemu dengan sang bupati yang diusung Partai Nasdem tersebut. Ia ingin menyampaikan berbagai masukan serta ide-idenya dalam upaya mewujudkan janji-janji kampanye kepada masyarakat KBB yang telah memberikan amanat kepada pasangan AKUR.

“Ke depan kami ingin lebih sering diskusi tentang program dan janji-janji kampanye. Karena itu janji kampanye kami berdua. Minimal seminggu sekali bertemu. Saatnya kami fokus untuk bekerja untuk masyarakat KBB,” ujar dia.

Di samping itu, ia berharap hubungannya dengan sang Bupati dapat lebih dekat dari sebelumnya. Hengky tidak ingin ada lagi sekat-sekat yang memisahkan keduanya. Sebab, mereka berdua adalah pilihan masyarakat KBB yang sah secara konstitusional.

“Saya ingin kami lebih solid dan membawa perubahan. Jangan sampai kita ini punya ide, tapi tidak sinkron. Saya berharap selalu harmonis, jangan hanya harmonis saat kampanye. Jargon lumpaat, jangan sekedar jargon,” ujar Hengky diplomatis seraya menutup obrolan dengan BandungKita.id.(M Zezen Zainal M/BandungKita.id)

Editor : M Zezen Zainal M