Bandungkita.id, JAKARTA – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional menyebut kualitas udara Kota Jakarta semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan pemantauan satelit penginderaan jauh, udara Ibu Kota Lebih buruk jika dibandingkan Bangkok dan Singapura.
Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan menurunnya kondisi udara terjadi lantaran kontribusi gas buang kendaraan bermotor, industri, dan musim kemarau di Indonesia.
“Sebenarnya ada banyak aspek yang menyebabkan polusi di Jakarta meningkat. Untuk mengatasi polusi udara yang sudah mengkhawatirkan bukan hanya tugas Pemda, tapi juga penggunaan kendaraan pribadi harus diatasi,” ucapnya seperti dilansir CNN Indonesia, Rabu (17/7/2019).
Thomas menjelaskan sejauh ini LAPAN memberikan data satelit untuk menjadi acuan peringatan perkembangan kondisi udara Jakarta setiap hari dan saat perubahan musim. Dengan cara tersebut, hasil pemantauan diharapkan bisa menjadi masukan untuk melakukan langkah pencegahan.
Baca juga:
Udara di Jakarta Masuk Terburuk di Dunia, Jokowi dan Anies hingga Ridwan Kamil Digugat
Menurutnya solusi hujan buatan yang ditawarkan BPPT hanya bisa menyelesaikan masalah secara sesaat. Mengingat penggunaan kendaraan pribadi terus menerus tidak sebanding dengan solusi berupa hujan buatan.
“Kalau penggunaan transportasi pribadi terus menerus tentu tidak sebanding dengan solusi hujan buatan yang ditawarkan. Sebenarnya peningkatan PM2,5 akan berkurang dengan sendirinya saat memasuki musim hujan,” ungkapnya.
Berkaca pada negara tetangga, Thomas mengatakan pemerintah bisa mengimplementasikan program langit biru yang pernah dilakukan Bangkok dan Beijing. Saat itu, Beijing berhasil ‘menghasilkan’ langit biru setelah ada larangan penggunaan kendaraan bermotor selama sepekan.
“Saat itu ada larangan penggunaan kendaraan bermotor selama sepekan saat APEC. Penduduk mengakui bisa kembali melihat langit biru setelah sempat mengeluhkan hal serupa seperti di Jakarta [polusi udara tinggi],” ungkapnya. ***
Comment