Pengamat Sebut Kemenangan Gerindra pada Pileg 2019 di Jawa Barat Karena Pengaruh Figur Prabowo

BandungKita.id, BANDUNG – Kemenangan Partai Gerindra pada Pileg 2019 di Jawa Barat dinilai Direktur Eksekutif Lingkar Kajian Komunikasi dan Politik (LKKP), Adiyana Slamet tidak terlepas dari faktor efek ekor jas atau pengaruh figur.

Menurut kandidat doktor Unpad itu, perolehan suara Partai Gerindra di Jawa Barat pada pileg 2019 juga berkat menjadi partai pengusung calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno. Pasalnya, Jawa Barat sendiri merupakan basis konstituen dari pasangan capres nomor urut 02.

“Kemenangan Gerindra di Jawa Barat memang karena faktor figur (Prabowo). Apalagi Jawa Barat ini, kan, basis pemilih dia (Prabowo),” ujar Adiyana Slamet kepada BandungKita.id saat dihubungi via telepon, Senin (2/9/2019).

Baca juga:

Ini Daftar Nama 120 Anggota DPRD Jawa Barat Terpilih Periode 2019-2024

 

Dikatakan Adiyana, gerakan Masyumi di Jawa Barat juga berpengaruh pada perolehan suara partai berlambang burung garuda itu. Sebab, gerakan Masyumi cukup kuat menonjolkan sosok Prabowo agar menang pada Pilpres 2019.

Terlebih, kata dia, pemenang perolehan suara urutan kedua di Jawa Barat diduduki oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Di mana, ujar dia, Gerindra dan PKS merupakan partai koalisi pengusung Prabowo-Sandi.

 


Suasana pelantikan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2019-2024 di gedung Merdeka, Kota Bandung, Senin (2/9/2019).

 

“Tentu ini berpengaruh. Tapi efek ekor jas yang dirasakan PKS tidak terlalu besar seperti Gerindra. PKS lebih diperkuat dengan adanya gerakan-gerakan dari kadernya di bawah pada Pileg 2019,” katanya.

Adiyana menilai, Pileg 2019 di Jawa Barat tergolong unik. Keunikannya, kata dia, setiap pelaksanaan Pileg di Jawa Barat, tidak pernah ada partai politik yang konsisten mempertahankan perolehan suaranya.

Baca juga:

Politisi Senior PDIP Dorong Ono Surono Maju Jadi Cagub Jawa Barat

 

Akibatnya, ujar dia, partai politik selalu berlomba-lomba memperkuat jalinan komunikasi politik terhadap konstituennya di Jawa Barat. Penguatan komunikasi politik oleh partai politik itu bertujuan untuk meraih perolehan suara terbanyak di Jawa Barat.

“Tidak pernah ada partai yang bisa menang berturut-turut di Jawa Barat. Jawa Barat pola politiknya selalu dinamis, berubah-ubah. Maka dari itu prediksi saya kemenangan partai politik di Jawa Barat juga dikarenakan pola komunikasi politiknya ke akar rumput cukup baik,” ucapnya.

Seperti diketahui, KPU Jawa Barat telah menetapkan sepuluh partai politik yang lolos mendapatkan kursi legislatif Jawa Barat. Kesepuluh partai itu yakni, Gerindra, PKS, PDIP, Golkar, PKB, NasDem, PPP, Perindo, dan PAN. Penetapan itu diumumkan KPU Jawa Barat pada Selasa 13 Agutus 2019. Caleg terpilih dari 10 partai politik itu dilantik secara resmi dan diambil sumpah jabatannya pada Senin (2/9/2019) dengan disaksikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Untuk perolehan kursi legislatif terbanyak diraih oleh Gerindra dengan jumlah total 25 kursi dan disusul PKS dengan 21 kursi. PDIP berada diurutan ketiga dengan 20 kursi disusul Golkar dengan 16 kursi. PKB sendiri mendapat 12 kursi berbeda tipis dengan Demokrat dengan 11 kursi. Sedangkan PAN mendapat 7 kursi, NasDem 4 kursi, PPP Tiga kursi serta Perindo 1 kursi.***(R Wisnu Saputra/Bandungkita.id)

Editor: Restu Sauqi