BandungKita.id, BANDUNG – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Provinsi Jawa Barat berupaya mendorong agar usaha kecil menangah (UKM) dan industri kecil menengah (IKM) dapat meningkatkan ekspor mereka hingga minimal 11 persen pada tahun depan.
Ketua GPEI Jawa Barat, Fardah Sambera mengatakan program peningkatan ekspor bagi UKM/IKM di Jawa Barat akan menjadi salah satu program terobosan GPEI. Fardah menargetkan ekspor produk UKM/IKM Jawa Barat daoat tumbuh minimal 11 persen pada 2020 mendatang.
“Untuk meraih pasar global dibutuhkan strategi khusus. Kunci pertumbuhan (ekonomi) Jawa Barat dan Indonesia ada pada ekspor dan investasi. Kami akan dorong itu (ekspor),” ujar Fardah usai acara seminar GPEI di Hotel Sakti Bandung.
BACA JUGA :
UKM Kreatif Dinilai Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Jabar
Ingin Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Turunkan Gini Ratio, Langkah Ini yang Dilakukan Pemprov Jabar
Dijelaskan Fardah, UKM dan IKM Jawa Barat memiliki potensi besar untuk meraih pasar global. Pasalnya, produk UKM dan IKM asal Jawa Barat sangat menjanjikan dan sudah memenuhi standar ekspor. Terlebih, Jawa Barat pun memiliki akses ekspor.
“Untuk meningkatkan nilai jual ekspor untuk menembus pasar global, kita harus dapat melakukan strategi salah satunya yaitu stimulus pertumbuhan perekonomian Indonesia, tidak hanya dari APBD melainkan juga peran fungsi ekspor dan investasilah yang perlu diterapkan,” ujarnya.
Karena itu, Fardah mengajak kepada anggota GPEI untuk bisa meningkatkan nilai ekspor pada barang-barang yang bernilai tinggi dan bermanfaat bagi pengguna produk.
Menurut dia, ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung program ekspor suatu produk. Pertama, menurunkan tarif bahan baku dan barang modal, kedua melaksanakan perjanjian perdagangan dan misi dagang dan ketiga dapat mengoptimalkan penggunaan teknologi dan internet.(M Zezen Zainal M/BandungKita.id)
Editor : M Zezen Zainal M
Comment