BandungKita.id, NASIONAL – Masyarakat Indonesia bisa melihat Gerhana Matahari Cincin atau GMC pada Kamis, 26 Desember 2019. Fenomena langit ini bisa disaksikan di sejumlah wilayah terutama di bagian barat Indonesia.
Untuk daerah yang bisa melihat peristiwa secara utuh adalah wilayah Sibolga (Sumatera Utara), Padang Sidempuan (Sumatera Barat), Duri (Riau), Batam dan Tanjung Pinang (Kepulauan Riau), Singkawang (Kalimantan Barat), dan Tanjung Selor (Kalimantan Utara). Sedangkan wilayah lain di Indonesia bisa menyaksikan Gerhana Matahari sebagian.
Dikutip dari vivanews, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, dalam keterangannya, menjelaskan, di Wilayah Indonesia bagian Barat (WIB) peristiwa gerhana matahari cincin akan berlangsung dari pukul 10.22 WIB diawali dengan awal gerhana matahari sebagian. Lalu dilanjutkan dengan awal gerhana matahari cincin pada 12.16 WIB.
Lalu pertengahan gerhana matahari cincin terjadi pada pukul 12.17. Dilanjutkan dengan akhir gerhana matahari cincin pukul 12.19 dan 14.14 WIB untuk akhir gerhana matahari sebagian. Sedangkan di wilayah Jakarta sendiri gerhana matahari cincin bisa disaksikan mulai pukul 10.42 WIB hingga 14.23 WIB.
Masyarakat diingatkan menggunakan alat pelindung mata khusus atau kacamata matahari saat mengamati atau memotret peristiwa tersebut. Sementara bagi kaum Muslimin, lembaga Falakiyah mengingatkan fenomena langka ini perlu disambut dengan melakukan salat gerhana, zikir, kegiatan sosial, dan pengamatan gerhana serta kefalakiyahan lainnya.
Sementara itu, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN tak menyiakan momentum tersebut. LAPAN bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Siak, Riau akan menyelenggarakan Festival Gerhana Matahari Cincin pada 24-26 Desember 2019. Salah satunya, LAPAN akan meneliti dampak Gerhana Matahari Cincin ke Bumi.
Gerhana Matahari Cincin terjadi ketika bulan berada segaris dengan bumi dan matahari, serta bulan berada pada titik terjauh dengan bumi. Hal inilah yang menyebabkan piringan bulan akan terlihat lebih kecil daripada matahari dan tidak akan menutupi piringan matahari sepenuhnya.
BACA JUGA :
Ada Gerhana Bulan Rabu Dini Hari, Pengamatan Bisa Dilakukan dengan Mata Telanjang
Malam Ini Supermoon, BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi di Sejumlah Wilayah
Dikutip dari laman Gerhanaindonesia, LAPAN akan menyelenggarakan sejumlah kegiatan dan penelitian terkait fenomena gerhana tersebut.
Untuk pengamatan, LAPAN akan berkolaborasi dengan astronom, ilmuwan di bidang keantariksaan dan komunitas astronomi baik dalam dan luar negeri. Pengamatan ini untuk melihat pengaruh fenomena Gerhana Matahari Cincin ke Bumi.
Untuk kegiatan edukasi keantariksaan LAPAN akan menghadirkan mini planetarium, bimtek komunikasi satelit LAPAN A2/ORARI, talkshow seputar fenomena gerhana matahari cincin, pameran hasil litbang LAPAN, dan sosialisasi ke beberapa sekolah dan perguruan tinggi.
LAPAN juga berkolaborasi dengan Ristekdikti untuk menghadirkan workshop teropong lubang jarum untuk 100 peserta serta pameran fotografi gerhana matahari dan camera obscura.
Sekretaris Utama LAPAN, Erna Sri Adiningsih berharap dengan adanya momen ini LAPAN dapat mengedukasi masyarakat tentang fenomena alam tersebut dengan membuat agenda-agenda kegiatan edukasi yang terencana dan matang. Hal ini agar momen gerhana matahari cincin ini menjadi daya tarik dan potensi wisata tidak hanya bagi peneliti, astronom tapi juga bagi wisatawan nasional dan internasional.
“LAPAN berharap kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Siak tidak hanya sebatas event GMC saja namun juga ke depannya Pemkab dapat memanfaatkan teknologi keantariksaan yang LAPAN miliki guna mendukung sektor pembangunan di daerah Siak,” ujar Erna.
Sebagian besar wilayah Indonesia cuma bisa menyaksikan Gerhana Matahari Sebagian pada saat gerhana cincin tersebut. Jangan khawatir, bisa terlihat dari seluruh wilayah Indonesia, tergantung lokasi pengamatan.
Misalnya di daerah Sumatera Selatan, penampakan gerhana mencapai 80 persen sedangkan di Pulau Jawa mencapai 70-80 persen. Sementara itu wilayah lain di Indonesia dapat melihat gerhana sebagian dengan porsi tertutupnya Matahari hingga paling sedikit 20 persen di wilayah selatan Papua.
Misalnya untuk di Bandung, bulan menutupi 70 persen permukaan matahari. Di Jakarta gerhananya mencapai sekitar 72 persen. semakin mendekati jalur pusat gerhana, porsi tertutupnya matahari semakin besar.(*)
Editor : M Zezen Zainal M
sumber : vivanews
Comment