Waduh! Saluran Air Depan Pasar Barukai Cisarua Dipenuhi Sampah, Netizen Kecewa Pemkab Bandung Barat Tutup Mata

BandungKita.id, KBB – Warganet di Kabupaten Bandung Barat (KBB) tengah ramai bergunjing soal tumpukan sampah di sepanjang saluran irigasi depan Pasar Barukai, Kecamatan Cisarua, KBB. Selain sering menyebabkan banjir, tumpukan sampah itu juga menimbulkan bau tak sedap serta membuat lokasi sekitar menjadi kumuh.

Saluran air yang panjangnya sekira 400 meter yang dipenuhi sampah, menjadi fokus pembahasan netizen. Padahal saluran air yang dipenuhi sampah itu berada di pinggir jalan dan dekat dengan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Barat.

Tangkapan layar BandungKita.id di beberapa WhatsApp Group (WAG), netizen mengecam lambannya respon pemerintah dalam hal ini Pemerintah Desa, Kecamatan hingga Pemkab Bandung Barat.

Padahal, berbagai jenis sampah di saluran irigasi itu sudah sejak lama menumpuk dan menyumbat saluran air. Bahkan ketika hujan deras, tumpukan sampah menyebabkan aliran air terhambat dan menyebabkan banjir karena terjadi sedimentasi. Air pun meluber hingga ke jalan raya.

Tak hanya itu, netizen pun tak sedikit yang menghujat dan menumpahkan kekesalan kepada Pemkab Bandung Barat yang seolah tutup mata dan membiarkan tumpukan sampah di saluran air depan Pasar Barukai Cisarua tersebut. Padahal, tumpukan sampah dengan sangat jelas oleh siapa pun karena saluran air berada di pinggir jalan utama Cisarua-Lembang yang merupakan jalur wisata.

“Saur sim kuring mah tong aya alesan tanggung jawab saha. Ieu lokasina aya di wilayah KBB. Dampak negatifna bakal menimpa masyarakat sekitar. Pemerintah dan masyarakat hendaknya bergotong royong,” ujar Kustiwa, salah satu netizen.

BACA JUGA :

Pekerjaan Proyek Drainase Bantuan BPBD KBB Senilai Ratusan Juta di Cililin Dinilai Asal-asalan

 

 

EKSKLUSIF : Wawancara Khusus BandungKita.id dengan Wakil Bupati KBB Hengky Kurniawan Soal Alasan Pindah Partai dan Kursi Bupati KBB

 

 

Kadinkes KBB Bagikan Tips Sehat Cegah Penyakit di Musim Penghujan, Gampang Dipraktekkan Lho

 

 

Warganet lainnya pun mengungkapkan kekesalannya karena Pemkab Bandung Barat malah saling lempar tanggung jawab terkait penanganan masalah sampah di saluran Pasar Barukai tersebut. Netizen tersebut mengaku telah melakukan verikasi ke lapangan dan melaporkan hasilnya ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB.

“Namun laporan kami tidak mendapat respon positif dari Dinas Lingkungan Hidup KBB. DLH menyebut selokan itu menjadi tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Tapi kami laporan ke PUPR juga tidak mendapat tanggapan sampai sekarang,” ujar salah seorang netizen lainnya di salah satu grup WhatsApp warga KBB.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup KBB Apung Hadiat Purwoko menyatakan pihaknya siap membantu membersihkan saluran irigasi tersebut. Apung meminta dinas terkait lainnya juga proaktif atas keluhan warga di wilayah tersebut.

“Kami siap membereskan sampah di saluran irigasi tersebut. Belum lama ini kami bersama-sama dengan masyarakat dan komunitas sudah melakukan pembersihan, namun sampah kembali menumpuk di saat musim hujan datang,” ujar Apung saat dihubungi BandungKita.id melalui telepon selulernya.

Menurut Apung, permasalahan irigasi depan Pasar Barukai bukan hanya soal tumpukan sampah tapi juga terjadinya sedimentasi atau pendangkalan sebagai dampak dari tidak terurusnya saluran irigasi tersebut.

“Permasalahan lainnnya saluran irigasi tersebut sudah penuh dengan lumpur yang mengeras akibat sedementasi. Penyelesaiannya harus dilakukan pengerukan, kami tidak punya alat untuk itu,” jelasnya.

“Dinas PUPR kami minta ikut terlibat membereskan permasalahan sedimentasi di irigasi tersebut, terlepas apakah irigasi itu tanggungjawab PUPR KBB atau Provinsi,” kata Apung.

Sementara itu, BandungKita.id pun sudah berupaya melakukan konfirmasi dengan menghubungi langsung Kepala Dinas PUPR KBB Anugerah. Namun Anugerah tidak mengangkat telepon BandungKita.id. Pesan singkat yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp pun tidak dibalas.(Dadang Gondrong/BandungKita.id)

Editor : M Zezen Zainal M

Comment