BandungKita.id, NASIONAL – Gawat! Masyarakat Indonesia khususnya pengguna gas elpiji tiga kilogram atau gas melon harus siap-siap merogoh kocek lebih dalam nih.
Sebab, pemerintah akan menyetop atau menghentikan subsidi harga elpiji tiga kilogram mulai pertengahan tahun 2020. Harga gas melon nantinya akan disesuaikan dengan harga pasar.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, harga gas melon akan disesuaikan dengan harga pasar seperti elpiji 12 kilogram.
“Sama lah dengan elpiji 12 kilogram, tinggal dibagi 3 atau 4 saja, nanti kita lihat,” kata Djoko seperti dikutip dari republika.co.id.
BACA JUGA :
Tabung Gas 3 Kg Meledak di Cipatat KBB, Pasangan Suami Istri Jadi Korban : Begini Kondisinya
Bagaimana Agar Ekonomi Kreatif di Bandung Raya Berkembangan Merata?
UKM Kreatif Dinilai Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Jabar
Harga elpiji 12 kilogram saat ini dijual di kisaran Rp 141 ribu. Dengan demikian, harga per kilogramnya Rp 11.750. Mengacu pada perhitungan tersebut, harga gas melon nantinya akan menjadi Rp 35.250. Naik sekitar 75 persen dari harga saat ini di kisaran Rp 20.000.
Kementerian ESDM menyebut, subsidi terhadap masyarakat miskin yang memakai gas melon akan tetap diberikan nantinya, namun dengan cara langsung ke sasaran. Yakni dengan skema menggunakan barcode yang terhubung dengan perbankan.
“Uji coba di beberapa tempat pakai kartu, Pertamina pakai QR code. Nanti yang beli elpiji tiga kilogram langsung terekam. Misal, beli tiga tabung Rp 100 ribu, nanti langsung transfer ke QR ini. Data sudah ada, kebijakan seperti apa, belum diputuskan,” kata Djoko.
Penyaluran subsidi yang tepat sasaran, menurut dia, akan menghemat anggaran subsidi elpiji hingga 15 persen. “Kalau pertengahan tahun bisa hemat 10-15 persen pada tahap awal,” ucapnya.(*)
Editor : M Zezen Zainal M
Comment