Belajar dan Kerja di Rumah Bukan Malah Liburan dan Bepergian, Saatnya Cegah Penyebaran Virus Corona

BandungKita.id, NASIONAL – Wabah virus corona masih melanda Indonesia. Pemerintah mengimbau masyarakat berdiam diri di rumah dan menerapkan social distancing jika berada di luar.

Selain itu, pemerintah juga telah menekankan kepada masyarakat yang masih bekerja agar dapat beralih kerja di rumah atau work from home untuk sementara waktu.

Munculnya instruksi tersebut justru tampak ditanggapi berbeda oleh sebagian masyarakat. Instruksi yang seharusnya dimanfaatkan masyarakat berdiam diri di rumah dan menjaga jarak, justru digunakan untuk liburan.

Baru-baru ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menekankan untuk berada di rumah dan menerapkan social distancing.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian jika tidak diperlukan, kecuali untuk keperluan mendesak, melakukan social distancing, menerapkan higienitas, dan gaya hidup sehat,” kata Wishnutama, seperti dikutip siaran pers Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif seperti dikutip BandungKita.id dari Kompas.com,Rabu (18/3/2020).

Ilustrasi bekerja di rumah (foto:net)

Wishnutama menambahkan, tempat wisata yang masih beroperasi dapat memperhatikan secara baik waktu operasional dan jumlah kunjungan. Kemudian, pengetatan pintu masuk berupa pengecekan kesehatan pengunjung hingga memastikan keamanan, kenyamanan, dan higienitas.

Selain itu, turut serta menjaga sanitasi dengan menyediakan akses ke sarana cuci tangan berupa air mengalir dan sabun antiseptik. Lalu menyediakan tisu atau masker, dan melakukan disinfeksi terhadap fasilitas yang ada.

BACA JUGA :

Horee! Menpan RB Bolehkan ASN Kerja di Rumah Hingga 31 Maret, Ini Aturannya

Pemain Persib Jalani Tes Proaktif COVID-19 Usai Lawan PSS Sleman

Amerika Serikat Mulai Uji Coba Vaksin Anti Virus Corona, Bagaimana Hasilnya?

Wali Kota Bandung Minta Warga Tidak Bersalaman atau Berpelukan, Ini Alasannya

Ikuti instruksi

Senada dengan Wishnutama, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia mengatakan, imbauan untuk berdiam diri di rumah selama virus bukan berarti malah digunakan untuk berlibur.

“Jadi, kita belajar di rumah, bekerja dari rumah. Jadi ya memang orang diminta untuk mengurangi bepergian supaya menekan penyebaran virusnya,” kata Cucu.

“Jadi kalau kita malah datang ke tempat yang banyak orang, itu malah berpotensi penyebaran virusnya makin cepat,” kata Cucu.

Ilustrasi belajar di rumah (foto:net)

Lebih lanjut, Cucu menjelaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah diminta oleh Gubernur Anies Baswedan untuk bekerja di rumah atau work from home. Ia berharap masyarakat tidak memiliki persepsi yang salah mengenai belajar dan bekerja di rumah ini adalah liburan.

Pentingnya social distancing Saat social distancing, masyarakat diminta untuk membatasi diri menjalin kontak fisik secara langsung dengan orang lain, yang bisa memungkinkan virus menular dari satu orang ke orang lainnya.

Social distancing setidaknya dilakukan selama 14 hari, sesuai dengan lamanya masa inkubasi virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China, ini.

Lantas, apakah pencegahan semacam ini efektif? Seperti yang diulas Kompas.com, fakta-fakta di China dan sejumlah negara yang telah memberlakukan social distancing dan work from home, yakni terjadi perlambatan penyebaran setelah hal itu dilakukan.

Perbandingannya adalah dengan saat sebelum atau tidak ada pembatasan yang efektif. Sejarah wabah flu Spanyol pada 1918, misalnya, memperlihatkan pula efektivitas pembatasan interaksi sedini mungkin terhadap jumlah kasus, penyebaran lanjutan, dan atau tingkat kematian.

Semakin awal pembatasan interaksi itu diterapkan, jumlah kasus yang terjadi lebih sedikit dibandingkan wilayah lain yang berbeda terlalu lama sebelum menerapkan pembatasan interaksi ini. (*)

Editor : M Zezen Zainal M

sumber : kompas.com

Comment