BandungKita.id, HEALTH – Wabah COVID-19 kini sudah resmi ditetapkan sebagai pandemi global oleh WHO. Hal itu melihat penularan virus yang meningkat hingga 13 kali lipat di negara lain di luar Tiongkok.
Penetapan tersebut tentu membuat masyarakat semakin waspada, terutama anak-anak. Namun, bagaimana menjelaskan ke anak perihal COVID-19?
Sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran COVID-19, hampir setiap negara memutuskan untuk menutup akses warga negara yang terinfeksi masuk ke kota alias lockdown kota. Penutupan akses ini ternyata berimbas pada sarana publik lainnya, termasuk sekolah.
Hal tersebut tentu saja menimbulkan berbagai pertanyaan di benak anak, terutama ketika ada orang terdekat mereka yang menjadi pasien COVID-19. Kemungkinan anak mengetahui COVID-19 dari berita memang ada, tetapi tidak ada salahnya mereka mendengar dari orangtuanya sendiri.
Dilansir BandungKita.id dari hellosehat.com, Victor Carrion, psikiater di Stanford Children’s Health, orangtua dan pengasuhnya perlu menjelaskan COVID-19 ke anak sesuai dengan pertanyaan dan usia mereka. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan bahasa yang disampaikan agar tidak menimbulkan kecemasan.
Berikut ini ada beberapa tips yang mungkin dapat membantu Anda ketika memberitahu anak perihal wabah penyakit ini.
- Tanyakan apa yang sudah anak ketahui
Sebelum menjelaskan dengan lengkap tentang COVID-19 ke anak, ternyata Anda perlu bertanya terlebih dahulu apa saja yang sudah mereka ketahui.
Bertanya kepada anak pun perlu dilihat sesuai dengan usia mereka. Misal, untuk anak berusia sekolah mungkin lebih baik bertanya apakah orang di sekolah sudah menjelaskan COVID-19 dan apa yang dikatakan mereka.
Sementara itu, bagi anak yang masih balita atau lebih kecil, Anda dapat menanyakan kepada mereka apakah orang dewasa lainnya pernah membicarakan wabah penyakit ini. Dengan begitu, Anda bisa mengetahui apakah selama ini anak mendengar informasi yang benar atau tidak.
Setelah itu, Anda bisa mulai mengajak anak untuk berdiskusi dan melihat bagaimana reaksi mereka. Beberapa anak mungkin tertarik dan akan sering bertanya kepada Anda, tetapi tidak sedikit pula yang jarang bertanya.
Oleh karena itu, menjelaskan COVID-19 ke anak pun perlu melihat situasi terlebih dahulu, apakah anak ingin mengikuti berita tersebut atau sekadar ingin tahu.
2. Jelaskan dengan jujur dan mudah dipahami
Setelah memperoleh informasi tentang apa yang sudah anak ketahui, kini saatnya menjelaskan ke mereka tentang COVID-19 dengan bahasa yang mudah dipahami dan jujur.
Pertama-tama, usahakan untuk lebih fokus membantu anak merasa aman, tetapi tetap jujur. Cobalah untuk tidak menjelaskan wabah infeksi virus ini terlalu detail dan lebih dari yang ditanyakan oleh anak.
Sebagai contoh, ada beberapa anak yang mungkin bertanya tentang sekolah mereka yang ditutup dan Anda tentu dapat menjawab pertanyaan mereka dengan jujur.
Akan tetapi, ketika mereka tidak pernah bertanya atau tidak pernah terjadi, Anda tidak perlu mengangkat topik tersebut. Selain itu, ketika waktunya anak bertanya dan kebetulan Anda tidak mengetahui jawabannya, jawablah dengan jujur.
BACA JUGA :
5 Tips Agar Anak Tak Bosan Selama Belajar di Rumah Karena Antisipasi Virus Corona
Resmi! UN Tahun Ini Ditiadakan Akibat Corona, Ini Dua Opsi untuk Menentukan Kelulusan Siswa
Wajib Tahu! Ini 6 Gejala Seseorang yang Terinfeksi Virus Corona
Setelah itu, gunakan pertanyaan tersebut untuk mencari tahu bersama dengan anak melalui laman resmi, seperti CDC, WHO, atau laman pemerintah tentang COVID-19.
Hal ini bertujuan agar anak mengetahui tentang fakta yang ada dan tidak hanya melihat berita tentang informasi menakutkan seperti angka kematian. Jangan lupa untuk menggunakan suara yang tenang ketika mencoba menjelaskan COVID-19 ke anak.
3. Beri ruang ketika anak merasa cemas
Menjelaskan wabah COVID-19 ke anak tentu dapat menimbulkan rasa khawatir pada mereka. Respons tersebut sangat wajar. Bahkan, banyak dari mereka yang mungkin cemas apakah hal tersebut akan terjadi pada mereka atau orang yang disayanginya.
Terlebih lagi, tidak sedikit pemberitaan di media sosial atau platform lainnya yang menunjukkan informasi menakutkan bagi mereka.
Apabila hal tersebut terjadi, usahakan arahkan anak ke konten yang sesuai usia anak, sehingga mereka tidak menemukan berita yang salah atau membuat mereka takut.
Cobalah untuk memberitahu mereka bahwa COVID-19 pada anak tidak menimbulkan kondisi yang parah seperti orang dewasa. Selain itu, buatlah diri Anda sebagai orangtua dan orang dewasa yang dapat diandalkan untuk membicarakan rasa takut atau mencari jawaban atas COVID-19.
4. Bantu anak agar merasa terkendali
Menyaring berita tentang COVID-19 kepada anak memang baik, tetapi membantu mereka agar merasa bahwa situasinya terkendali juga tidak kalah penting.
Anda mungkin dapat mulai menjelaskan ke anak tentang gejala COVID-19 tidak menimbulkan gejala yang berat pada mereka. Namun, jangan lupa untuk mengingatkan anak dan remaja agar tetap melakukan upaya pencegahan, seperti mencuci tangan dengan benar dan menjaga kebersihan tubuh.
Banyaknya informasi yang masuk seputar angka kematian dan tingkat penularan yang tinggi tentu membuat anak semakin khawatir. Anda bisa menyeimbangkannya dengan meyakinkan mereka bahwa rumah sakit dan dokter siap untuk merawat orang yang terinfeksi.
Bahkan, memberitahu anak bahwa para ahli sedang mengembangkan vaksin COVID-19 ternyata dapat meringankan rasa khawatir mereka meskipun sedikit.
BACA JUGA :
10 Makanan yang Dapat Tingkatkan Imunitas Tubuh di Tengah Ancaman Corona
6 Olahraga yang Bisa Dilakukan di Rumah Saat Pandemi Corona Covid-19
Disebut Ampuh Cegah Corona, Ini 10 Khasiat Luar Biasa Jahe Merah Bagi Kesehatan
Sementara itu, bagi remaja ternyata lebih khawatir terhadap anggota keluarga lainnya dibandingkan dirinya sendiri. Apabila anak merasa cemas dengan kondisi kakek dan neneknya, biarkan anak menghubungi mereka untuk mengetahui kabar terbaru dari sana.
Dengan demikian, Anda dapat menjelaskan COVID-19 ke anak dengan tenang, tetapi tetap berhati-hati.
5. Tetap lanjutkan pembicaraan tentang COVID-19
Sebenarnya, menjelaskan wabah COVID-19 ke anak tidak dapat dilakukan satu atau dua kali saja. Informasi seputar penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini akan terus berlanjut sampai benar-benar berakhir.
Maka itu, Anda perlu selalu memeriksa anak Anda. Bahkan, Anda bisa menggunakan COVID-19 sebagai salah satu sarana agar anak belajar tentang tubuh mereka, seperti sistem kekebalan tubuh dapat melawan virus dan penyakit.
Selain itu, terus memberitahu informasi terkini tentang COVID-19 ternyata juga penting jika mereka bertanya.
Namun, ketika Anda ingin mendiskusikan tentang wabah ini dengan anak, cobalah ajukan pertanyaan tentang pendapat mereka. Hal ini bertujuan agar Anda mengetahui apa yang anak rasakan dan membuka obrolan yang tidak melulu seputar berita COVID-19.
Menjelaskan COVID-19 ke anak memang tidak mudah karena membutuhkan kesabaran dan kehati-hatian yang tinggi. Apabila Anda merasa tidak dapat menangani hal ini sendiri, minta bantuan kepada pasangan atau anggota keluarga lainnya yang sudah dewasa.(*)
Editor : M Zezen Zainal M
sumber : hellosehat.com
Comment