Yuk Saling Memaafkan! Ini Manfaat Meminta Maaf dan Memaafkan untuk Kesehatan dan Ketenangan Jiwa

BandungKita.id, HEALTH – Manusia memang kerap melakukan kesalahan dalam hidupnya, baik besar maupun kecil. Namun, meski telah menyadari bahwa hal tersebut benar adanya, orang-orang sering kali enggan mengucapkan kata maaf.

Setiap orang pasti pernah terluka orang tindakan atau kata-kata orang lain. Kritikan rekan kerja yang menyinggung perasaan, pasangan yang berselingkuh, atau teman baik yang justru menikam kita dari belakang.

Ada banyak hal yang bisa menimbulkan sakit atau luka di hati. Tak jarang, luka-luka tersebut masih membekas kuat dalam ingatan sehingga menganggu kehidupan kita. Bahkan, banyak orang menyimpan dendam karena luka-luka tersebut tak kunjung bisa dilupakan.

Nah, momen idul fitri adalah saat yang tepat untuk memaafkannya. Bukan sekadar tradisi atau basa-basi belaka, memaafkan juga memiliki manfaat untuk kesehatan jiwa dan raga kita.

Seorang psikolog klinis di Morris Psychological Group bernama Daniel Watter, Ph.D. mengatakan permintaan maaf dapat memberikan efek yang negatif atau positif, bergantung pada bagaimana cara seseorang saat melakukannya.

Ilustrasi saling memaafkan (foto:net)

Jika tidak dilakukan dengan tulus, tandanya seseorang masih memiliki berbagai emosi negatif di dalam hati.

Sayangnya, perasaan ini tak menghilang dan bahkan dapat dilampiaskan dalam bentuk amarah, atau bila sudah terlalu pelik bisa menyebabkan depresi atau gangguan kecemasan.

Tak hanya itu, amarah yang mengambil alih dapat berdampak buruk pada sistem saraf yang akan menghambat seseorang untuk berpikir jernih. Emosi negatif ini juga dapat memicu beberapa kondisi yang terkait dengan stres seperti penyakit jantung atau nyeri otot.

Padahal, ketika meminta maaf dengan tulus dan benar-benar menyadari kesalahannya, seseorang akan merasa lebih lega dan tak lagi menahan emosi negatif.

BACA JUGA :

6 Manfaat Tidur Siang bagi Kesehatan Tubuh, Ikuti Tipsnya Berikut Ini

Ini 5 Manfaat Mengonsumsi Jus Buah dan Sayur Bagi Kesehatan Tubuh

Ayo Berjemur! Ini 5 Efek Buruk Malas Berjemur bagi Tubuh

Yuk Makan Buah! Ini 3 Manfaat Luar Biasa Makan Buah-buahan bagi Kesehatan

Pada studi yang dilakukan tahun 2014, 337 peserta yang meminta maaf terlebih dahulu saat ada konflik dengan pasangannya berhasil menurunkan tingkat kemarahan yang mereka rasakan.

Tentunya, meminta maaf tak cuma memberi manfaat bagi pihak yang bersalah, tapi juga pada pihak yang menjadi korbannya. Studi lain yang dilakukan tahun 2002 menunjukkan efek yang baik pada korban kesalahan saat membayangkan menerima permintaan maaf dari orang yang menyakiti hati mereka.

Efek tersebut berupa perlambatan detak jantung, menurunnya tekanan darah dan tingkat keringat, serta menurunnya tekanan yang dirasakan pada wajah.

Terkadang, ketika orang yang bersalah meminta maaf, korban yang disakiti akan jauh lebih mudah untuk melihat mereka dengan pandangan yang lebih manusiawi.

Jika pelaku kesalahan benar-benar minta maaf dengan tulus, walau peristiwanya telah lama berlalu, korban akan lebih mudah untuk memaafkan.

Ilustrasi saling memaafkan (foto:net)

Hindari kata “kalau”, akui kesalahan dengan besar hati

Tak mudah untuk mengakui kesalahan dan mengucap kata maaf. Walau kata maaf sudah terucap, Anda tak akan mendapatkan manfaat apapun jika melakukannya atas keterpaksaan atau hanya untuk merasa “yang penting udah minta maaf”.

Setiap orang memang memiliki caranya untuk mengakui kesalahan, baik terucap maupun lewat perbuatan. Namun, ada beberapa langkah keliru yang sering kali dilakukan saat seseorang meminta maaf.

Beberapa di antaranya menggunakan kata-kata seperti “Kalau aku pernah salah, aku minta maaf” atau “Aku tahu aku salah, tapi kamu juga salah.”

Bukannya meringankan beban yang menjadi korban, mereka bisa saja malah akan menganggap Anda lebih buruk karena maaf yang terkesan tak tulus.

Telah meminta maaf dan dimaafkan bukan berarti Anda juga bisa kembali melukai orang lain lalu terjebak pada siklus yang sama.

Ilustrasi (foto:net)

Meminta maaf berarti Anda sadar betul apa yang telah Anda lakukan. Coba untuk duduk sejenak, tarik nafas perlahan, lalu pikirkan beban yang akan menghantui. Bayangkan bila hubungan Anda dan orang lain tak kunjung membaik karena Anda tak melakukan langkah terlebih dulu.

Tumbuhkan juga empati di dalam hati, posisikan diri Anda sebagai pihak yang tersakiti. Jika Anda melalui hal yang sama, apa yang akan Anda rasakan dan apa yang akan dilakukan. Dengan cara itu, Anda mungkin akan lebih terbantu untuk bisa lebih sadar akan perasaan orang lain.

Ingatlah, meski nantinya Anda mengalami penolakan, setidaknya telah meminta maaf ada manfaatnya yaitu meringankan rasa bersalah yang dapat menghantui pikiran Anda.(*)

Editor : M Zezen Zainal M

sumber : hellosehat.com

Comment