Longsor Terjang Sumedang: 13 Korban Meninggal, 25 Luka-luka, dan 27 Hilang

BandungKita.id, SUMEDANG – Bencana longsor terjadi di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu (9/1/2021) sore. Dikabarkan 13 orang meninggal dunia akibat peristiwa ini. Selain itu, ada 3 orang luka berat, 22 luka ringan, dan 27 orang lainnya masih dalam pencarian.

Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansyah mengatakan, pada Minggu (11/1) pukul 16.00 WIB, proses pencarian korban dihentikan sementara karena dikhawatirkan terjadinya longsor susulan. Seperti diketahui intensitas hujan cukup tinggi dan rawan terjadinya pergerakan tanah. Jika memungkinkan, kata Deden, pencarian akan dilanjutkan hari ini, Senin (11/1).

“Hingga pukul 17.30 WIB total korban yang berhasil dievakuasi berjumlah 13 orang dalam keadaan meninggal dunia, 25 selamat (3 dievakuasi tim SAR Gabungan dan 21 menyelamatkan diri) dan dalam pencarian total 27 dengan rincian 6 sesuai data awal dan penambahan 21 sesuai dengan laporan masyarakat ke posko,” kata Deden dalam keterangan resminya.

BACA JUGA :

Akibat Hujan Deras, Jalan Provinsi Penghubung Sumedang-Subang Tertutup Longsor

Waspada Puting Beliung dan Longsor di KBB, BPBD Minta Warga Berlindung di Tempat Aman

Cegah Tanah Longsor Akibat Hujan, Pemkab Bandung Gencarkan Polimerisasi

Kejadian ini tak hanya menelan korban dari pihak sipil, longsor susulan yang terjadi dengan cepat menewaskan Danramil Kecamatan Cimanggung Kapt Inf Setio Pribadi dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sumedang Yedi yang tengah melakukan penanggulangan bencana.

Sementara itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma meminta pemerintah daerah mengevakuasi warga terdampak bencana tanah longsor, Sumedang, Jawa Barat, ke tempat aman. Pasalnya, saat disambangi Risma pada Minggu (10/1) malam, wilayah tersebut masih diguyur hujan lebat.

“Saya minta Pak Bupati, Pak Camat dan Pak Kades agar memindahkan warga ke lokasi yang aman karena kondisi terus diguyur hujan. Saya sangat khawatir, ” ujar dia, melalui keterangan tertulis, dikutip dari CNN Senin (11/1).

Courtsey : Kompas TV

Senada dengan Risma, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo berharap masyarakat di sekitar area longsor, termasuk korban, bersedia direlokasi.

“Bagi yang sudah diputuskan, kawasan itu adalah zona merah masyarakat harus ikhlas melepaskan rumah dan tanahnya untuk direlokasi di tempat yang baru,” ujar Doni.

Adapun Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir mengakui jika kondisi di perumahan Pondok Daud yang bertepatan di Kampung Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang itu tidak layak dijadikan tempat tinggal.

Menurut Dony, hal itu dilihat dari kondisi tanah di lereng tersebut sangat labil dan gembur, sehingga lokasi di komplek perumahan tersebut tidak layak dijadikan hunian.

Kondisi permukiman pascalongsor di Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, Minggu (10/1). (istimewa).

Untuk itu, pihaknya akan menjadikan peristiwa ini menjadi bahan evaluasi Pemerintah Kabupaten Sumedang dalam mengeluarkan perizinan.

“Jangan sampai ada lagi pembangunan di lereng seperti ini, sudah harus di-cut ke depannya. Dilihat secara sepintas kan tidak layak ada bangunan di lereng seperti ini,” ucap Dony saat meninjau lokasi longsor, Minggu (10/1).

Bahkan pihaknya akan mengkaji kembali terkait perizinan pembangunan perumahan tersebut. Menurutnya, izin tersebut dikeluarkan pada tahun 2017, tepatnya sebelum ia menjabat sebagai bupati Sumedang.

“Saya akan mengkaji lagi perizinannya, ini izinnya tahun 2017 kalau gak salah. Dulu perizinannya seperti apa,” ucapnya. (*).

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien

Comment