Waspada Puting Beliung dan Longsor di KBB, BPBD Minta Warga Berlindung di Tempat Aman

BandungKita.id, KBB – Masyarakat di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diminta untuk mewaspadai potensi bencana angin puting beliung dan tanah longsor di musim penghujan ini. Pasalnya, wilayah Indonesia sedang dilanda curah hujan di atas rata-rata

Kabid Kedaruratan dan Logistik (Darlog) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Asep Sulaeman mengungkapkan saat ini wilayah KBB telah memasuki musim pancaroba yang ditandai dengan cuaca ekstrem dan curah hujan lebat disertai kilatan petir.

Selain itu cuaca cenderung tak menentu seperti turunnya hujan secara tiba-tiba dalam waktu singkat, udara terasa panas, serta arah dan kecepatan angin tak teratur.

BACA JUGA :

Hadapi Bencana dan Fenomena La Nina, Kang Emil Perkuat Koordinasi BPBD Se-Jabar

Ada 9 Kecamatan Berpotensi Banjir, Pemkab Bandung Tetapkan Status Darurat Bencana

Innalillahi, Sejumlah Bangunan di Cililin KBB Luluh Lantak Diterjang Angin Puting Beliung

“Betul sekarang sudah masuk pancaroba. Peralihan musim seperti ini lebih bahaya karena sering timbul hujan disertai angin kencang. Selain itu perubahan cuaca lebih dinamis daripada musim kemarau atau hujan, sehingga masyarakat harus lebih waspada dan selalu berlindung di tempat aman,” ungkap Asep saat dihubungi BandungKita.id, Rabu (28/10/2020).

“Sedangkan puncak musim hujan diprakirakan terjadi pada bulan November dan Desember tahun ini,” tambahnya kemudian.

Berdasarkan pemantauan BandungKita.id dari Website BMKG Kelas I Bandung, saat ini kondisi angin relatif kencang dengan kecepatan rata-rata 27 hingga 36 kilometer perjam.

Wilayah Jawa Barat pada umumnya akan mulai memasuki musim hujan pada Oktober dasarian III sampai dengan November dasarian II. Akan tetapi, ada pula beberapa daerah yang saat ini sudah turun hujan dengan rentan waktu yang singkat.

Courtsey : Kompas TV

Khusus di wilayah Bandung Raya secara umum Bagian KBB diprediksi akan dilanda curah hujan yang lebih besar dibanding bagian timur. Kondisi ini mirip dengan karakteristik wilayah Jawa Barat bagian utara yang lebih lambat memasuki awal musim hujannya dibandingkan bagian tengah dan selatan.

“Analisis kami, kondisi ini lebih banyak dipengaruhi oleh lokal faktor topografi. Sehingga karakteristik curah hujannya seperti itu,” papar Asep.

Sementara itu ia juga menjelaskan fenomena longsor dan puting beliung di wilayah KBB. Musibah itu biasanya terjadi di wilayah Desa Tenjolaut, Desa Puteran, Desa Padalarang, dan wilayah lainnya.

“Beberapa wilayah di KBB memang berpotensi terjadi puting beliung dan longsor setiap pancaroba termasuk kali ini. Kami minta warga untuk waspada,” pungkasnya. (Azmy Yanuar Muttaqien/BandungKita.id)

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien

Comment