BandungKita.id, INTERNASIONAL – Negara Myanmar kian represif dalam mengatasi gelombang demonstran yang menolak kudeta yang dilakukan militer negara tersebut. Sejumlah video yang memperlihatkan Gempuran aparat keamanan yang kian represif demi membendung pemberontakan sipil juga mulai bertebaran di media sosial.
Salah satunya yang viral di media sosial, seorang demonstran perempuan yang diketahui bernama Ma Kyal Sin atau Angel yang tewas diduga ditembak oleh petugas militer Myanmar.
Dalam foto-foto yang tersebar di media sosial, perempuan yang saat melakukan aksi unjuk rasa -yang kemudian juga saat ditemukan tewas, mengenakan kaos ‘Semuanya akan baik-baik saja’ itu nampak berlumuran darah di sisi kiri kepala.
BACA JUGA :
Kerusuhan Demo UU Cipta Kerja di Bandung, Polisi: Dalangnya Bukan Buruh dan Mahasiswa
20 Tahun Tragedi Semanggi dan Upaya Penuntasan Pelanggaran HAM yang Masih Jalan di Tempat
Larangan Demo bagi Pelajar dan Mahasiswa Terlalu Berlebihan
Angel berpartisipasi dalam aksi protes di Mandalay dengan mengenakan kaos bertuliskan “Everything Gonna be Okay” atau “semuanya akan baik-baik saja”. Saat mengikuti aksi demo, Angel beberapa kali tertangkap kamera dan foto-fotonya kini viral di media sosial Twitter.
Myat Thu, seorang demonstran yang bersamanya, mengatakan Angel adalah gadis yang sangat berani.
Menurut pengakuan Myat Thu, Angel bahkan berani menendang pipa air hingga terbuka sehingga pengunjuk rasa dapat mencuci muka akibat gas air mata, dan yang melemparkan tabung gas air mata kembali ke arah polisi.
“Ketika polisi melepaskan tembakan, dia mengatakan kepada saya ‘Duduk! Duduk! Peluru akan menghantammu. Anda terlihat seperti berada di atas panggung ‘,” kenang Myat Thu, dikutip dari Reuters.
“Dia merawat dan melindungi orang lain sebagai seorang kawan,” sambungnya.
Myat Thu mengatakan dia dan Angel termasuk di antara ratusan orang yang berkumpul secara damai untuk mengecam kudeta, dan menyerukan pembebasan Aung San Suu Kyi. Sebelum tertembak, dalam sebuah video yang beredar Angel sempat berteriak, “Kami tidak akan lari” dan “darah tidak boleh ditumpahkan”.
Dikutip dari Channel News Asia, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebutkan sedikitnya 38 orang Myanmar tewas pada kerusuhan yang terjadi Rabu (3/3). (*).
Editor : Azmy Yanuar Muttaqien
Comment