Kasus Perundungan Siswi di Sarijadi Bandung, Kepala DP3A Soroti Pengawasan Orang Tua

BandungKita.id, Bandung – Kasus perundungan yang menimpa seorang siswi di Sarijadi, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung membetot perhatian publik. Pasalnya, aksi perundungan yang dilakukan oleh seorang pelajar laki-laki tersebut sempat viral di media sosial.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Rita Verita mengatakan aksi perundungan tersebut sempat menggegerkan publik, khususnya orang tua. Oleh karena itu dirinya meminta orang tua agar mengawasi setiap kegiatan anaknya.

“Kalau saya melihat, anak-anak yang terlibat anak yang baik-baik. Diluar ini, saya melihat mungkin ada sesuatu yang memang di dalam keluarga itu kurang yang waktu komunikasi antara orang tua dan anak,” katanya kepada awak media di Balai Kota Bandung, Selasa (12/10/2021).

Ia menerangkan, pengawasan perlu dilakukan menyeluruh hingga ke penggunaan media sosial oleh anak. Hal tersebut, guna meminimalisir terjadinya penyalahgunaan media sosial, mengingat anak-anak sangat rentan terpengaruh.

“Mungkin penggunaan gadget ataupun medsos yang memang kurang pas. Tentunya titik permasalahannya adalah peran keluarga, ini sangat berperan harus bisa memperhatikan kegiatan anaknya,” katanya.

Ia menegaskan, kasus perundungan ini sebelumnya sudah diselesaikan secara kekeluargaan oleh orang tua korban dan pelaku sebelum viral di media sosial. Hal ini tentunya, berkat peran aktif DP3A dan juga aparat kepolisian setempat.

“Sudah diselesaikan sebelum itu mencuat satu minggu sebelumnya. Sudah selesai sudah diselesaikan kedua belah pihak,” ucap Rita.

Rita menambahkan, guna mencegah hal tersebut terulang kembali di kemudian hari, pihaknya juga telah melakukan pendampingan terhadap anak dan orang tua keduanya dengan menggandeng psikolog.

“Tentunya harus meluangkan waktu memperhatikan anak-anaknya apalagi itu kan masa remaja. Bagaimana pun penggunaan medsosnya yang baik dan benar sehingga itu tentunya jangan lepas dari pengawasan keluarga seperti itu,” pungkasnya.

Baca Juga

Video Viral Perundungan Siswi di Kota Bandung, Ini Penyebabnya

Tolak Digusur, Warga Anyer Dalam Kota Bandung Demo

Sebelumnya, Kapolsek Sukasari, Kompol Darmawan mengatakan pemicu dari peristiwa perundungan yang viral itu terjadi karena salah faham. Awalnya, korban yang berinisial HA salah kirim stiker kepada pelaku HL.

“Stiker yang salah kirim itu emojinya bergambar mengepalkan tangan. Ini kemudian direspons oleh pelaku sebagai tantangan,” katanya.

Setelah kejadian tersebut, korban dan pelaku tidak sengaja berpapasan di sekitar lokasi kejadian. Pelaku kemudian melakukan perundungan terhadap korban, bahkan aksinya direkam.

Meski demikian, masalah ini sudah diselesaikan oleh orang tua korban dan pelaku pada Rabu (6/10/2021). Bahkan, keduanya telah membuat surat pernyataan.

“Masalah ini diselesaikan secara musyawarah. Keluarga korban dan pelaku sudah buat surat pernyataan sebagai bentuk pertanggungjawaban. Diharapkan tidak akan terulang lagi,” pungkasnya. (Faqih Rohman Syafei) ***

Comment