Tolak Digusur, Warga Anyer Dalam Kota Bandung Demo

BandungKita.id, Bandung – Puluhan warga Jalan Anyer Dalam, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung melakukan aksi unjuk rasa menolak pembongkaran rumah yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 2 Bandung, Senin (11/10/2021).

Aksi ini dipicu adanya pesan berantai di aplikasi pesan singkat Whatapps terkait adanya rencana pembongkaran rumah warga yang berada di tanah yang masih berstatus sengketa dengan PT KAI Daop 2 Bandung.

“Gugatan kita mendaftarkan pada 30 Agustus 2021. Tapi pada 4 Oktober 2021 salah satu penggugat dilakukan penertiban, pembongkaran. Intinya karena adanya usaha dari PT KAI yang berusaha melakukan penertiban di Jalan Anyer Dalam,” ujar Kuasa Hukum Warga Jalan Anyer, Tarid Ferdian kepada awak media, Senin (11/10/2021).

Tarid menjelaskan, pihak PT KAI Daop 2 semestinya tidak diperbolehkan untuk melakukan pembongkaran paksa. Pasalnya, kasus sengketa tanah antara warga dan PT KAI Daop 2 tengah berproses di meja hijau.

“Tolong hargai pengadilan. Bagaimana pun gugatan masih berjalan. Ini sudah masuk ranah pengadilan. Kami minta adanya keadilan dan kepastian hukum, jangan sampai tiba-tiba ada pembongkaran secara paksa,” katanya.

Baca Juga

Waduh! Anggaran Pilkades KBB Membengkak, Kok Bisa?

Terbaru!! Berstatus Tersangka, Hengky Kurniawan Berhentikan Sementara Kepala Desa Cikole

Ia menerangkan, warga menuntut tetap tinggal di lokasi yang sekarang dan menolak adanya penggusuran. Bila ganti rugi yang ditawarkan oleh PT KAI Daop 2 Bandung tidak sesuai dengan keinginan warga.

Disamping itu, ia juga menjelaskan bahwa PT KAI Daop 2 Bandung hingga kini tidak pernah menunjukan bukti apapun atas kepemilikan lahan yang diklaimnya.

“Warga tidak ingin keluar dari rumahnya masing-masing dan bangunannya dibongkar. Tapi dengan ganti rugi yang tidak sesuai,” ucap Tarid.

Tarid menambahkan, lahan yang menjadi sengketa antara warga dan PT KAI Daop 2 Bandung akan dibangun proyek Laswicity Heritage. Pada pelaksanaanya, proyek ini menggandeng PT Wijay Karya (Wika). (Faqih Rohman Syafei/BandungKita.id)

Tonton Juga:

Comment