Gejolak Tolak BBM Naik Berlanjut, Buruh Geruduk Pemkot Cimahi

BandungKita.id, CIMAHI – Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi terus menjadi gejolak bagi masyarakat terutama buruh. Ribuan buruh di Cimahi pun turun ke jalan yang bersikeras menolak kenaikan harga BBM subsidi karena dinilai berdampak pada seluruh sektor.

Sekitar 1.500 buruh turun ke jalan dan melakukan aksi long march yang dari berbagai titik pabrik industri menuju pusat Pemerintah Kota Cimahi pada Senin (19/9/2022). Iring-iringan tersebut pun menyebabkan lalu lintas sempat tersedat terutama dari arah Bandung menuju Padalarang.

“Hari ini instruksinya kita all out, tapi massa sadar yang terkumpul dan ikut aksi hanya sekitar 1500 orang. Mereka longmars dan semua ikut. Kita tidak ada sweeping, hanya berhenti di setiap pabrik mengajal massa sadar buat ikut aksi,” kata Ketua KASBI Kota Cimahi, Siti Eni.

Siti menuturkan, Pemkot Cimahi harus berani mengambil sikap keberpihakan terhadap masyarakat dan buruh atas kenaikan harga BBM subsidi. Sikap tersebut tentunya, lanjut Siti, sangat dinantikan oleh masyarakat terutama kaum buruh.

“Pemerintah bukan hanya menampung aspirasi buruh, tapi juga berstatement mendukung perjuangan buruh dan masyarakatmenolak kenaikan harga BBM,” sahut Siti.

Kenaikan BBM tersebut dinilai berdampak pada banyak sektor, terutama sektor ekonomi yakni ditandai dengan kenaikan harga sembako. Para buruh pun meminta agar pemerintah bisa menstabilkan harga sembako.

“Kita lihat hari ini dengan kenaikan harga bbm itu sangat berpengaruh pada kenaikan harga kebutuhan pokok dan pengeluaran kita. Masyarakat khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan pokok mereka,” bebernya.

Comment