Korban Tsunami Palu 832 Orang : Kemungkinan Terus Bertambah, Ini Sebabnya

Nasional, Terbaru441 Views

BandungKita.id – Jumlah korban meninggal gempa dan tsunami yang menghantam Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah terus bertambah. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) korban meninggal mencapai 832 orang hingga Minggu sore (30/9/2018).

Jumlah itu terdiri dari 821 orang di Palu dan 11 orang di Donggala. Korban luka berat sebanyak 540 orang dan jumlah pengungsi 16.732 yang tersebar di 24 titik.

“Kemungkinan terus bertambah,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.

Sebab, kata dia, masih banyak korban yang belum teridentifikasi atau belum ditemukan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun BandungKita.id, masih banyak korban yang tertimbun reruntuhan bangunan. Namun proses evakuasi belum bisa dilakukan karena terbatasnya alat berat.

Selain terkendala alat berat, proses evakuasi juga terkendala aliran listrik yang terputus. Hal ini menyebabkan petugas kesulitan menyisir korban gempa. Jaringan komunikasi juga lumpuh total.

“Petugas mendengar suara minta tolong, tapi kami enggak bisa lakukan evakuasi karena gelap. Kalau malam kondisi gelap gulita, jadi tidak mudah,” kata Sutopo.

Selain itu, sambung Sutopo, warga yang mengalami luka ringan hingga berat mencapai 540 orang. Sedangkan sekitar 17 ribu warga kehilangan tempat tinggal dan tinggal di pengungsian.

Menurutnya, jumlah korban ini didapatkan hanya dari kota Palu. Belum termasuk dari beberapa daerah terdampak gempa lain seperti Kabupaten Donggala.

Ia menyebut, di Kabupaten Donggala saja setidaknya terdapat 13 kecamatan yang terkena dampak terparah gempa dan tsunami.

“Belum semua daerah terjangkau petugas. Apalagi jaringan komunikasi juga lumpuh total,” ujarnya.

Seperti diketahui, gempa berkekuatan 7,4 SR yang berpusat di Donggala mengguncang beberapa daerah di Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) petang dan juga menyebabkan tsunami menyapu Pantai Talise, Palu, dan Donggala. (ZEN/BandungKita.id)

Comment