BandungKita.id, BANDUNG – Terjadi kecelakaan lalu lintas roda dua yang melibatkan salah satu pegawai Disbudpar di persimpangan samping Hutan Kota di komplek perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat, Senin, (18/2/2019).
Sebelumnya beredar sebuah video dua orang tengah tergeletak di badan jalan. Salah satunya mengenakan pakaian dinas, dengan posisi telungkup di aspal dan tak sadarkan diri.
Diketahui, pengendara berseragam batik dinas tersebut bernama Hari yang berstatus sebagai pekerja tidak tetap (PTT) di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, bidang Pariwisata. Sementara, korban dari arah berlawanan bernama Harianto (23) hendak mengantar siswi SMA yang magang di Pemda KBB.
Saksi mata, Ludi (39) mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi dari dua arah yang berlawanan. Satu motor yang dikendarai oleh Hari datang dari arah portal yang berada di samping Hutan Kota, sedangkan satu motor yang dikendarai oleh Harianto datang dari arah timur.
“Kendaraan yang dikendarai ASN motor beat dari arah bawah. Yang satu lagi dari arah atas. Nah yang dari atas berkecepatan tinggi,” kata Ludi yang mengaku sedang memarkirkan mobil di lokasi kecelakaan.
Ludi menduga, pegawai Disbudpar tersebut mengejar upacara rutin di lapangan Pemda KBB. “Waktunya pas lagi apel. Kelihatannya sih ASN itu ngejar apel pagi. Yang dari atas kayanya enggak lihat ada motor soalnya kehalangan mobil parkir,” kata Ludi.
Dari kecelakaan tersebut, lanjutnya, kedua pengendara tersebut mengalami luka berat dan satu selamat. Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kawaluyaan, Kota Baru Parahyangan.
“Korban yang selamat itu anak SMA yang magang. Dia langsung loncat sebelum tabrakan. Yang parah itu pengendaranya,” ujarnya.
Kedua pengendara kata Ludi, mengalami luka serius di bagian kepala. Sempat beberapa saat korban yang berseragam tak sadarkan diri.
“Korban yang berseragam, sempat pingsan dulu. Darah mengucur dari kepalanya. Kayanya itu luka dalam. Kalo yang satu setelah tabrakan, dia masih sadar tapi bagian mata sebelah kanan dan bibir kelihatannya parah,” jelasnya.***(Bagus Fuji Panuntun/BandungKita)
Editor: Dian Aisyah
Comment