Sampaikan Kuliah Umum di Bandung, Prabowo Beberkan PR Bangsa Indonesia

BandungKita.id, BANDUNG – Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto menyampaikan kuliah umum di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Jalan Terusan Halimun Kota Bandung, Jumat (8/3/2019).

Pantauan di lokasi, acara dimulai sekira pukul 15.00 WIB. Ribuan warga dan mahasiswa tampak menyemut ingin mengikuti kuliah umum Prabowo. Melubernya warga menyebabkan ruas Jalan Halimun ditutup dari arah Jalan Pelajar Pejuang.

Sebelum menggelar kuliah umum, Prabowo sempat mengisi sejumlah agenda di beberapa lokasi di Kota Bandung yakni menggelar pertemuan di Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Islam (Persis), Jalan Perintis Kemerdekaan dilanjutkan melaksanakan Salat Jumat di Masjid Raya Bandung di kawasan Alun-alun Bandung.

Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan bahwa rakyat Indonesia saat ini sudah pintar menentukan dan menilai keadaan dan kondisi terutama kaitannya dengan memilih pemimpin.

“Makanya saya pilih kata Renaisans, ini istilah asing yang artinya lahir kembali. Apa yang lahir? Kecerdasan rakyat-rakyat yang ada di hadapan saya,” ungkapnya.

Capres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto menyampaikan kuliah umum di Kampus Universitas Kebangsaan Republik Indonesia, Jalan Halimun, Kota Bandung, Jumat (8/3/2019). (Tito Rohmatullah/BandungKita.id)

 

Prabowo juga menyebut, rakyat saat ini yang sudah cerdas justru dikesankan masih bodoh oleh sejumlah pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Rakyat yang kini sudah cerdas justru malah dianggap bodoh oleh para elit di Jakarta, mereka anggap rakyat itu bisa nurut dengan dikasih uang, kaya kerbau dicucuk idungnya, ikut sana ikut sini,” kata Prabowo.

Meski begitu, Prabowo juga mengakui masih rendahnya taraf pendidikan dan minat baca di Indonesia. Berdasarkan data yang dihimpunnya, ranking minat baca masyarakat Indonesia berada di posisi ke 67 dari 73 negara yang disurvei.

“Untuk minat baca, posisi Singapura masih pertama, tapi ke depan kita akan mengalahkan mereka di masa depan,” ujarnya.

Capres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto menyapa masyarakat Kota Bandung di kawasan Alun-alun Bandung, Jumat (8/3/2019). Prabowo juga sempat melaksanakan salat Jumat di Masjid Agung Bandung. (foto:istimewa)

Beruntung, kata dia, untuk fasilitas terutama pendidikan, Indonesia memilki kampus Universitas Indonesia yang berada diperingkat 292 dari seluruh dunia.

Sementara untuk jumlah peneliti, yang ukurannya adalah minimal pendidikan S3 juga masih rendah. Dari satu juta penduduk, Indonesia hanya ada 89 orang peneliti, sementara Malaysia memiliki 2029 peneliti, dan Singapura memiliki 6.729 peneliti.

Tak hanya itu, Prabowo juga memamaparkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) tentang indeks demokrasi yang terbilang masih rendah bahkan di bawah Timor Leste.

“Indeks demokrasi Indonesia merosot dari 73,8 pada 2015, jadi 7,00 pada 2016, dengan kemerosotan di bidang kekuatan lembaga demokrasi, kebebasan sipil, dan hak-hak demokrasi,” ujarnya.

Dirinya menyebut, kesulitan terbesar di Indonesai saat ini yakni adanya praktik political capture yakni memanfaatkan kekayaan rakyat tapi bukan untuk kepentingan rakyat.

Misal, lanjut Prabowo, masih banyaknya oknum elit yang menggunakan uang rakyat untuk menentukan siapa yang memimpin, atau membuat kebijakan yang hanya menguntungkan segelintir orang saja.

“Kalau saya diizinkan oleh rakyat mempimpin negeri ini maka saya akan melibas habis para koruptor,” tegasnya

Tak hanya itu, persoalan energi juga dinilai masih menjadi PR besar. Menurutnya, berdasarkan data laporan World Water Forum, pada 2025 Indonesia diprediksi bakal mengalami krisis air bersih, dan menurut data BPPT pada 2027 Indonesia akan impor energi.

“Kita diambang krisis energi dan air karena kalau sudah krisis energi dan air maka akan krisis pangan. Ini ancaman nyata bagi kita yang harus segera ditanggulangi,” lanjut Prabowo.

Prabowo mengklaim, persoalan-persoalan diatas bisa diatasi dengan minimal dengan melakukan swasembada dan kolaborasi anatara kekuatan militer dan pemerintahan.

“Swasembada pangan, energi, air bersih, lembaga pemerintah kuat dan angkatan perang yang unggul adalah salah satu cara agar kita menjadi bangsa yang maju di masa depan,” beber Prabowo. (Tito Rohmatulloh/BandungKita.id)

 

Editor : M Zezen Zainal M

Comment