BandungKita.id, BANDUNG – Komplek asrama polisi (Aspol) di RW 10 kelurahan Cubiru Hilir Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung kembali dilanda banjir. Setelah diguyur hujan berjam-jam, banjir di Aspol bahkan masuk ke rumah penduduk.
Pantauan BandungKita, Rabu (27/3/2019) sekira pukul 09.00 WIB ketinggian air mencapai 30-70 centi meter. Tak jarang warga terpaksa mendorong kendaraannya lantaran khawatir mogok.
Tak hanya itu, air yang menggenang sejak Selasa malam tersebut menyebabkan warga mesti membersihkan perabotan yang terpapar material lumpur. Menurut keterangan Ketua RW 10, Deni Sumirat mengatakan, meski ketinggian banjir tidak terlalu besar namun sangat menyulitkan warga terutama yang akan bertugas.
“Banjir disini, terjadi karena saluran airnya parit Cipariuk engga berfungsi optimal, engga ke tampung karena curah hujan tinggi akhirnya parit meluap dan karena Aspol itu posisinya agak bawah jadi ya langganan banjir,” kata Deni saat ditemui di lokasi.
Akibat hujan yang mengguyur aspol sejak kemarin sore, 2 buah mesin penyedot dikerahkan untuk mempercepat surut nya banjir. Hanya saja, karena keterbatasan mesin, penyurutan banjir belum maksimal.
“Kemarin hujan deras sekitar jam 15.30. Terus jam 11 malam tadi air sudah naik dan semuanya disini ya ikut terendam, karena memang setiap hujan pasti disini banjir,” lanjut Deni.
Sebanyak 600 jiwa di Komplek Aspol, kata Deni, sudah bosan menjadi korban banjir karena cukup merugikan. Bahkan sejak didirikannya Aspol pada 1997, ia pernah mengalami banjir terbesar lantaran jebolnya tanggul sungai.
“Parit Cipriuk ini yang jadi sebab banjir, karena memang menampung air dari Cilengkrang, Cibiru Wetan, tapi parit kan kecil jadinya ya meluap, dan pasti kita kena banjir,” ungkapnya.
Sejauh ini, pihaknya meminta kepada Pemkab Bandung agar bisa mengatasi permasalahan banjir di Aspol, disamping bencana banjir di wilayah lain Kabupaten Bandung.
“Kita sudah pernah menyampaikan aspirasi ke pemerintah kabupaten Bandung namun cuma dapat mesin ini aja, dan ya memang belum memadai. Kita ingin adanya normalisasi parit serta pembangunan saluran air aja biar lebih lancar,” pungkasnya. (Tito Rohmatulloh/BandungKita.id)
Editor: Dian Aisyah
Comment