Komisi B Bakal Investigasi Penyebab Kebakaran di Pasar Kosambi

BandungKita.id, BANDUNG – Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung, Nenden Sukaesih menegaskan pihaknya akan menelusuri penyebab terjadinya kebakaran di pasar kosambi tersebut.

“Harus ini, harus ditelusuri yah,” kata Ketua Komisi B DPRD Kota Bandung, Nenden Sukaesih, di Lokasi Senin (20/5/2019).

Hal senada diungkapkan anggota komisi B, Hasan Fauzi. Menurutnya akan dilakukan penelusuran penyebab kebakaran dan akan dicari tahu penyebab kebaran itu sulit dipadamkan.

“Harus ditelusuri itu (penyebabnya) nanti tim investigasi baik dari independen ataupun Polri ikut melihat ke sini, sebenarnya kebakaran ini asal mulayanya dari mana, apakah dari konsleting listrik, atau human eror,” kata di Hasan.

Baca juga:

Tinjau Lokasi Kebakaran di Pasar Kosambi, Sekda Sebut Api Bisa Dipadamkan Hari Ini

 

Nantinya, hasil investigasi tersebut akan jadi bahan evaluasi yang disampaikan kepada wali kota Bandung. Supaya dijadikan bahan kajian dan evaluasi bagi kinerja pengelola pasar.

“Terkait sanksi, paling kita Komisi B hanya bisa merekomendasi PD Pasar ke walikota untuk dievaluasi kinerja PD Pasar, itu kewenangannya ada di wali kota,” kata Hasan.

Hasan juga mengatakan PD Pasar mestinya melakukan pengecekan secara berkala soal ketersediaan alat pemadam api ringan (Apar), sehingga bila terjadi gangguan, bisa segera diperbaiki.

Baca juga:

Si Jago Merah di Pasar Kosambi Tak Kunjung Pergi, Petugas Pemadam Terhalang Asap

 

“Kalau berdasarkan Perda harus semua terdata, mulai dari Apar yang harus siap, hydrannya disiapkan. Harusnya PD Pasar mengecek, kontrol setiap bulan sekali, apakah berjalan atau tidak. Kalau tidak, ya koordinasi, ini buktinya kejadian (kebakaran),” ujarnya.

Hasan juga menyinggung soal sulitnya akses ke lokasi titik api pertama yang berada di basement. Sehingga api tidak bisa sesegera mungkin dipadamkan.

“Pemadam kebakaran sudah sangat sigap, namun memang pemadaman ini lama karena akses kebawah yang sulit dan tentu memakan waktu lama, “kata Hasan. (Tito Rohmatulloh/BandungKita)

Editor: Restu Sauqi

Comment