BandungKita.id, OTOMOTIF – Setiap tahun, tidak kurang dari satu juta unit mobil diproduksi dari pabrik dan dikirim ke diler-diler. Jika melihat segmen sepeda motor, maka angkanya lebih tinggi lagi, mencapai enam juta unit per tahun.
Uniknya, transaksi kendaraan roda empat dalam kondisi bekas pakai jumlahnya jauh lebih tinggi dari saat masih bau pabrik. Tak heran, apabila bisnis jual beli kendaraan bekas semakin subur.
Senior Manager sentra mobil bekas WTC Mangga Dua, Herijanto Kosasih mengatakan, alasan orang membeli mobil bekas adalah kepraktisan dan harga yang terjangkau.
“Mobil baru, begitu keluar dari showroom, kalau bukan merek Jepang itu harga turun minimal 20 persen. Begitu sudah dipakai dua sampai tiga bulan, harga bisa turun 25 persen. Semakin dipakai, semakin turun. Jadi, ya orang mending beli bekas,” ujar Herijanto seperti dikutip dari viva.
Sementara itu, pedagang mobil bekas dari showroom Langgeng Indah Makmur, Halim menjelaskan, mobil bekas merek Eropa dan Amerika banyak diminati, lantaran memiliki desain dan fitur yang lebih mewah.
BACA JUGA :
Renault Umumkan Harga Mobil Terbaru Mereka, Ini Berbagai Kelebihannya
DFSK Glory 560 Akhirnya Dilaunching di Bandung, Intip Fitur-fitur Menariknya
“Mobil Eropa dan Amerika itu, kalau second memang menarik. Harganya kan lumayan terjangkau, fiturnya juga biasanya lebih lengkap dari merek Jepang,” tutur Halim.
Dia mencontohkan, fitur sunroof menjadi perangkat standar di banyak mobil Eropa. Sementara, untuk mobil bekas merek Jepang jarang memiliki atap kaca tersebut.
“Sekarang, memang pilihannya cukup beragam. Ada yang suka merek Jepang, namun yang cari mobil Eropa bekas pun enggak sedikit, ada saja yang butuh,” ungkapnya.
Country Manager laman jual beli Mobil123, Regia Glamoria mengungkapkan hal senada. Ia mengatakan, mobil bekas tetap punya banyak peminat walaupun terus bermunculan produk baru.
“Meski mobil baru keluar terus dengan varian beragam serta harga kompetitif, tapi mobil bekas enggak akan kehilangan pamor, akan selalu ada,” kata dia.
Sebagai informasi, iCar Asia sebagai pemilik dari Mobil123, telah menandatangani perjanjian untuk mengakuisisi Carmudi Indonesia. Dengan langkah tersebut, diharapkan bisnis mereka di Tanah Air bisa mencapai titik impas pada 2020.
“Akuisisi ini mengukuhkan visi kami, yakni menjadi platform yang digunakan konsumen untuk menyelesaikan semua kebutuhan otomotif mereka,” ungkap Chief Executive Officer iCar Asia, Hamish Stone.(*)
Editor : M Zezen Zainal M
sumber : viva
Comment