Hengky Kurniawan dan Pudarnya Sopan Santun Politik

BandungKita.id, NGAMPRAH – Pemain Sinetron, sekaligus Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB), Hengky Kurniawan kembali jadi buah bibir masyarakat, setelah dirinya kedapatan menggelar pertemuan dengan sejumlah elit PDIP Jawa Barat, Minggu (27/10/2019) lalu.

Foto pertemuan itu diunggah melalui akun Instagram milik Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono (Ono _ surono). Selain Ono dan Hengky, hadir pula Sekretaris DPD PDIP Jawa Barat Ketut Kustiawan, Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari, dan Ketua DPC PDIP KBB, Ida Widaningsih.

 

BACA JUGA :

Woow! Wabup KBB Hengky Kurniawan Bertemu Ketua PDIP Jawa Barat, Sinyal Pindah Partai?

 

 

Pertemuan tersebut diduga merupakan upaya penjajakan Hengky Kurniawan untuk pindah haluan dari partai Demokrat ke partai PDIP. Pasalnya, bukan kali pertama Hengky melakukan pertemuan dengan elit partai berlambang banteng itu.

Sebelumnya, pada Sabtu (7/9/2019) Hengky juga sempat bertemu Ono Surono, di sebuah restoran Kota Bandung. Lalu, dengan Politisi PDIP, Rieke Diah Pitaloka pada 11 September 2019.

 

Wakil Bupati KBB, Hengky Kurniawan (kanan) berfoto dengan Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono yang juga anggota Komisi IV DPR RI di Bandung, Sabtu (7/9/2019) lalu. (foto:istimewa)

 

Namun demikian, suami dari Sonya Fatmala itu membantah bahwa pertemuan dengan sejumlah elit PDIP membicarakan perpindahan partai. Ia mengaku hanya berbincang ringan saja.

“Hanya ngopi-ngopi aja kang dengan mas Ono,” katanya saat dihubungi BandungKita.id, Jumat (1/11/2019).

Hal senada juga diungkapkan Sekretaris DPC PDIP KBB, Iwan Ridwan. Menurutnya, pertemuan Hengky dengan PDIP hanyalah silaturahmi biasa, pembahasan ringan tentang bagaimana membuat KBB jadi lebih maju.

Ia pastikan dalam pertemuan itu tidak ada pembicaraan untuk perpindahan partai.

“Yang saya tahu setelah bicara dengan Bu Ida. Tidak ada perkataan atau pun sinyal Hengky akan bergabung dengan PDIP. Jadi belum terucap. Yang tahu Hengky akan bergabung dengan PDIP, hanya sebatas dia sendiri,” jelas Iwan beberapa waktu lalu.

 

BACA JUGA :

Berkat Hengky Kurniawan, Anak Muda KBB Rilis Start Up KBB Go : Ini Berbagai Kelebihannya

 

 

Lebih jauh, jika wacana pindah partai Hengky Kurniawan ke PDIP jadi kenyataan, Iwan mengaku sangat menyambut baik keputusan tersebut. Ia ingin PDIP dan Hengky ketika jadi bergabung bisa saling membesarkan.

“Tapi, kalau besok lusa dia bergabung, saya secara pribadi tidak jadi masalah. Dan menyambut baik jika wakil bupati memilih PDIP sebagai kendaraan politiknya. Akan tetapi ketika bergabung dengan kami, PDIP dan Hengky harus saling membesarkan,” ucapnya.

 

Demokrat Akan Panggil Hengky

Pertemuan Hengky dengan sejumlah elit PDIP dipertanyakan sejumlah kader partai Demokrat. Apalagi pertemuan tersebut berbarengan dengan acara Musyawarah anak cabang (Musancab) Demokrat se-KBB.

Hengky dianggap lebih memilih PDIP, ketimbang menghadiri acara partai yang mengusungnya menjadi Wakil Bupati.

“Tidak dipungkiri struktur ranting dan PAC banyak yang bertanya-tanya. Cuma kita kedepankan dulu tabayun,” kata Ketua DPC Partai Demokrat KBB, Iwan Setiawan.

 

BACA JUGA :

Wah! Wabup KBB Hengky Kurniawan Bertemu Habib Rizieq di Mekkah, Apa yang Mereka Bahas?

 

 

Partai Demokrat dalam waktu dekat ini bakal memanggil Hengky untuk meminta kejelasan terkait pertemuan tersebut. Pasalnya, selain memancing pertanyaan beberapa kader, pertemuan itu dilakukan tanpa komunikasi terlebih dulu kepada demokrat.

“Tidak ada sama kali komunikasi terlebih dulu kepada Demokrat. Karena belum ada pembicaraan apapun, kami hanya melihat informasi dari media. Kami akan konfirmasi kepada beliau, supaya kita tidak salah persepsi. Jadi supaya jelas, gimana sih sesungguhnya isi pertemuan tersebut,” papar Iwan.

 

Sepak terjang Hengky

Aksi politikus pindah partai atau akrab disebut politisi kutu loncat memang kerap terjadi di negri ini. Sejumlah politisi di tingkat daerah hingga nasional kerap berganti seragam untuk memuluskan jalan politiknya.

Hal yang sama juga dilakukan Hengky Kurniawan. Sebelum dinyatakan kader partai Demokrat. Ia beberapa kali gonta-ganti kendaraan politik.

 

BACA JUGA :

Wabup KBB Hengky Kurniawan Berangkat Umrah, Begini Doa Netizen dan Warga KBB

 

 

Pria kelahiran Blitar, 21 Oktober 1982 itu mengawali karir politik bersama Partai Amanat Nasional (PAN). Ia ditunjuk sebagai Ketua Bidang Seni dan Budaya sayap PAN bernama Garda Muda Nasional (GMN).

Masih berstatus sebagai kader PAN, pada Rabu (27/4/2016), Hengky mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Bekasi ke kantor Dewan Pengurus Cabang Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Bekasi.

Bahkan, Hengky sempat terdaftar sebagai kader Partai Berkarya dan menghadiri acara konsolidasi partai di Surabaya, Rabu (10/5/2017).

 

Hengky sempat terdaftar sebagai kader Partai Berkarya dan menghadiri acara konsolidasi partai di Surabaya, Rabu (10/5/2017). (istimewa)

 

Sopan Santun Politik

Pengamat Komunikasi Politik Unikom Bandung, Adiyana Slamet melihat pertemuan Hengky dengan PDIP, tidak bisa disimpulkan hanya sebatas pertemuan biasa.

Idiom “tidak ada makan siang yang gratis” dalam dunia dunia politik memang selalu berlaku. Semua pertemuan politik akan berkait erat dengan peluang politik.

Dalam konteks pertemuan Hengky, Adiyana melihat Hengky sedang mencari kendaraan baru yang kuat. Pasalnya, elektabilitas dan popularitas Demokrat saat ini sedang menurun.

“Pertemuan Hengky dengan PDIP ini mau tak mau adalah bagian dari proses penjajakan. Ada indikasi yang kuat bahwa Hengky akan loncat ke PDIP,” papar Adiyana.

 

BACA JUGA :

Wabup KBB Hengky Kurniawan “Lobi” Kapolda Jabar Izinkan Persib vs Persija Main di Bandung

 

 

Hal tersebut, lanjut dia, lumrah dilakukan para politisi. Namun, Hengky Kurniawan harus mempertimbangkan tindakannya. Jangan hanya mencari keuntungan buat dirinya sendiri.

“Politik itu mengelola peluang. Jadi para politikus mencoba melangkah ke depan meniti karir politiknya. Cuma yang harus digarisbawahi para politisi kutu loncat adalah Konsep seorang politikus itu sendiri, ia harus jelas. Tidak hanya mencari keuntungan buat dirinya sendiri. Tapi juga coba menerapkan fatsun atau sopan santun politik,” kata Adiyana.

Seyogyanya, kata Adyana, Hengky bisa bijak memikirkan kesan yang timbul dikalangan kader partai Demokrat yang bekerja keras mengantarkan Henky menjadi orang nomor dua di KBB.

Bagi PDIP pun demikian. Adyana menyebut sikap partai berlambang banteng menghadiri pertemuan bersama Hengky itu berpotensi memancing kecemburuan kader-kader senior yang tak pernah mengenyam jabatan strategis.

“Ini juga bisa memancing kecemburuan kader PDIP-nya, ada kader yang sudah lama membesarkan partai, tapi hingga saat ini tidak mendapat posisi. Nah ini kemudian tiba-tiba datang fugur artis, juga Wakil Bupati lalu diterima dengan pintu terbuka oleh PDIP serta posisinya strategis. Ini tidak baik juga buat PDIP,” tutur Adyana.

 

BACA JUGA :

Berkat Hengky Kurniawan, Anak Muda KBB Rilis Start Up KBB Go : Ini Berbagai Kelebihannya

 

 

Mestinya, kata Adyana, sebagai politisi, mestinya Hengky bisa lebih dewasa dalam bersikap. Lantaran sudah lumrah bahwa dalam politik tentu tak ada kawan sejati, juga tak ada musuh langgeng, yang ada adalah berbagi kepentingan. Namun, tetap memperhatikan standar etik.

“Mau engga mau, partai Demokrat itu adalah partai pengusung Hengky. Dalam politik itu, mengelola peluang berupa relasi kekuasaan dari partai lain memang perlu, tapi yang lebih penting adalah jangan sampai mencederai sopan santun politik,” ungkap Adyana.***(Restu Sauqi/BandungKita.id)

 

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien

Comment