Khawatir Daging Babi? Ini Dia 5 Cara Membedakan Daging Sapi dan Daging Babi Agar Tidak Tertipu

BandungKita.id, TIPS – Beberapa waktu lalu, masyarakat Bandung Raya dikagetkan dengan beredarnya daging oplosan yakni daging sapi dicampur dengan daging babi.

Kejadian tersebut membuat banyak orang khawatir. Terlebih, setiap menjelang lebaran tingkat konsumsi daging meningkat karena umat muslim biasanya mempersiapkan sajian lebaran.

Masyarakat yang hendak membeli daging sapi kini dicekam kekhawatiran karena mayoritas tak memiliki pengetahuan untuk bisa membedakan mana daging sapi dan mana daging babi.

Lalu bagaimana sih cara mengetahui dan membedakan mana daging sapi yang murni dan mana daging sapi yang dioplos dengan daging babi? Dikutip BandungKita.id dari suara.com, Corporate Executive Chef Prasanthi Hotels and Resorts, Bahran, memberikan 5 tips cara membedakan daging sapi dengan daging babi. Cekidot :

  1. Dilihat dari warnanya
Ilustrasi daging sapi (foto:net)

Chef Bahran mengatakan penting untuk melihat dari warna daging. Daging babi ternak maupun babi hutan sama-sama berwarna merah, tapi biasanya lebih pucat dari daging sapi. Daging sapi cenderung berwarna merah segar.

“Kalau daging (babi) itu merah tapi nggak merah. Mirip-mirip pink tapi tua itu, babi hutan sama pink tapi agak tua. Kalau sapi kan merahnya merah cerah,” jelas Chef Bahran.

  1. Lihat serat atau pori-pori daging
Ilustrasi daging sapi (foto:akurat)

Bisa dilihat juga dari pori-pori daging antara babi dan sapi. Meski agak sulit dan cenderung sama, tapi kita harus belajar cermat. Kalau daging babi pori-porinya cenderung halus, sedangkan daging sapi cenderung berserat.

BACA JUGA :

Hati-Hati Makan Bakso! Polisi Duga Penyebaran Daging Babi di Tiga Kecamatan ini di Kabupaten Bandung

Bingung Bagaimana Menghilangkan Aroma Tak Sedap pada Daging Kambing? Coba 5 Cara Ini

Makan Daging Kambing Bikin Tensi Darah Naik? Ini Faktanya

“Kalau dipegang hampir sama, kalau babi pori-porinya cenderung halus, kalau sapi kelihatan kalau warnanya lebih cerah,” ungkapnya.

Selain itu, sambung Bahran, daging oplosan meski warna yang tampak dari luar sama seperti daging sapi murni, tetapi warna dalamnya berubah. “kelihatan merah, tapi pas dipotong warna gelap,” bebernya.

  1. Aroma daging
Ilustrasi daging sapi (foto:net)

Bisa juga dari sisi bau atau aroma dagingnya. Chef Bahran yang sudah keliling dunia ini juga mengungkap, aroma pada daging babi cenderung amis atau anyir seperti ikan. Sedangkan aroma daging sapi aromanya khas daging sapi dan tidak amis.

“Dua-duanya babi hutan sama babi piaraan (ternak) itu cenderung amis, kalau sapi ada aroma khas sapi,” paparnya.

  1. Pilih daging sapi utuh
PIlih daging sapi utuh yang belum dipotong-potong (foto:net)

Agar tidak tertipu, Bahran juga menganjurkan untuk membeli daging sapi yang masih utuh, bukan daging yang sudah dipotong-potong, karena ini sangat berisiko.

BACA JUGA :

Harga Daging Ayam Naik, Dadang Naser: Jangan Tergantung Pada Protein Hewani dari Ayam

Hati-hati! Selain Daging dan Jeroan, Beberapa Jenis Makanan Ini Bisa Picu Maag

“Jangan sekali-kali beli daging yang sudah dipotong-potong di pasar, karena takut daging oplosan dicampur daging babi, karena kalau sidah dioplos, bau daging sapi akan menutupi bau daging babi kalau dicampur,” tegasnya.

  1. Jangan tergiur harga murah

Bahran juga mengingatkan agar tidak mudah tergiur apabila ada penjual yang menawarkan daging sapi dengan harga di bawah rata-rata alias harga murah. Kita patut waspada bila ada yang menjual daging sapi dengan harga miring.

Itulah lima tips atau cara membedakan daging sapi dan daging babi. Semoga bermanfaat!(*)

Editor : M Zezen Zainal M

sumber : suara.com

Comment