Fly Over Exit Tol Padalarang untuk Kepentingan Bisnis Kota Baru Atau Kepentingan Masyarakat? Ini Kata Bupati KBB

DPRD Sebut CSR Digunakan untuk Kepentingan Pemberi CSR, Bukan Masyarakat

BandungKita.id, KBB – Kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Flyover Exit Tol Padalarang-Kota Baru Parahyangan yang dilakukan oleh Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna menuai polemik. Bukan soal perizinan atau besarnya anggaran pembangunan, namun soal proyek Flyover Padalarang tersebut yang dinilai sebagai proyek simsalabim atau ujug-ujug muncul.

Ketua Komisi 3 DPRD KBB, Iwan Ridwan mengaku cukup terkejut dengan kegiatan peletakan batu pertama pembangunan proyek Flyover Exit Tol Padalarang-Kota Baru Parahyangan tersebut. Pasalnya, kata Iwan, Komisi 3 DPRD KBB yang membawahi masalah pembangunan tidak pernah diajak bicara terkait rencana pembangunan flyover tersebut.

“Soal rencana pembangunan Flyover Exit Tol Padalarang-Kota Baru Parahyangan tersebut kami Komisi 3 tidak pernah diajak bicara. Komisi 3 justru waktu itu tahunya dari media. Bahkan kami tanya PUPR, katanya PUPR juga tidak tahu,” kata Iwan Ridwan kepada BandungKita.id, Rabu (3/3/2021).

Legislator PDI Perjuangan tersebut menyebut proyek Flyover Exit Tol Padalarang-Kota Baru Parahyangan tersebut ibarat proyek simsalabim yang tiba-tiba muncul di luar perencanaan Pemkab Bandung Barat. Terlebih sebelumnya, Pemkab Bandung Barat sudah terlebih dahulu merencanakan pembangunan Flyover Cimareme-Padalarang.

“Saya merasa kecewa kenapa yang direncanakan sejak lama adalah Flyover Cimareme, tapi justru yang dibangun malah Flyover Kota Baru. Kenapa proyek ini (Flyover Kota Baru) ujug-ujug muncul di luar perencanaan (Pemkab Bandung Barat). Harusnya yang jadi skala prioritas adalah kepentingan masyarakat,” tambah Iwan Ridwan.

BACA JUGA :

Urai Kemacetan di Padalarang, Bupati KBB Aa Umbara Resmikan Ground Breaking Flyover Exit Tol Padalarang-Kota Baru Parahyangan

Flyover Tol Padalarang-Kota Baru Mulai Dibangun, Nasib Flyover Cimareme Terkatung-katung

Warga Keluhkan Bertahun-tahun Terjebak Macet Parah di Cimareme, DPRD KBB: Kami Akan Panggil Bupati Aa Umbara Soal Flyover Cimareme

Dari sisi fungsi dan urgensi pun, kata Iwan Ridwan, keberadaan Flyover Cimareme jauh lebih mendesak karena benar-benar sangat dibutuhkan masyarakat dibanding keberadaan Flyover Kota Baru Padalarang. Pasalnya, kemacetan dari arah Cimareme menuju kawasan Ciburuy Padalarang jauh lebih parah dibanding kepadatan lalu lintas di kawasan keluar tol Padalarang menuju Kota Baru Parahyangan.

“Wajar ada kesan untuk memfasilitasi Kota Baru Parahyangan. Ini sudah nampak jelas untuk kepentingan mereka (Kota Baru), bukan masyarakat. Kota Baru jadi lebih enak, mereka bisa langsung masuk ke tol tanpa kebagian macet. Kalau untuk kepentingan masyarakatnya kurang,” ungkap Iwan Ridwan.

Sebelum pelaksanaan ground breaking Flyover Exit Tol Padalarang, DPRD KBB sempat mengundang Direksi PT Belaputera Intiland atau Kota Baru Parahyangan. Komisi 3 DPRD KBB pun sempat menanyakan alasan pembangunan Flyover Exit Tol Padalarang tersebut.

“Dan jawaban Kota Baru katanya memang karena Flyover Exit Tol Padalarang-Kota Baru Parahyangan tersebut sudah ada dalam rencana site plan mereka. Jadi jelas Flyover Exit Tol Padalarang ini penerima manfaatnya adalah Kota Baru, bukan untuk masyarakat luas,” ujarnya.

Iwan juga menyindir penggunaan anggaran CSR untuk pembangunan Flyover Exit Tol Padalarang-Kota Baru Parahyangan tersebut. Pasalnya, kata Iwan, anggaran yang digunakan untuk pembangunan Flyover Exit Tol Padalarang tersebut adalah dana CSR dari Kota Baru Parahyangan.

“Ini ibaratnya dia ngasih makanan, tapi dimakan lagi oleh dia yang memberi. Jadi CSR-nya bukan untuk masyarakat, tapi digunakan untuk kepentingan Kota Baru lagi,” kata Ketua Komisi 3 DPRD KBB tersebut.

Bupati memberikan penghargaan kepada Dirut PT Belaputera Intiland atau Kota Baru Parahyangan, Rian Brasali di sela-sela acara peletakan batu pertama pembangunan Flyover Exit Tol Padalarang-Kota Baru Parahyangan, Padalarang KBB, Rabu (3/3/2021). (M Zezen Zainal M).

Dalam waktu dekat, DPRD KBB pun akan memanggil pihak eksekutif untuk mempertanyakan tentang kelanjutan Flyover Cimareme. Pasalnya, kata dia, DPRD KBB pun tidak mengetahui progres pembebasan lahan untuk pembangunan Flyover Cimareme.

“Soal Flyover Cimareme kan tidak pernah ada pembahasan. Kita ingin tahu bagaimana tindak lanjutnya. Anggaran yang sudah digunakan berapa, bagaimana progresnya,” tambah dia lagi.

Tokoh masyarakat Cimareme, Mochamad Dartiwa mengaku menyabut baik kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Flyover Exit Tol Padalarang oleh Bupati KBB tersebut. Ia berharap keberadaan Flyover Exit Tol Padalarang tersebut dapat menjadi solusi untuk mengurai kemacetan di kawasan Padalarang dan sekitarnya.

“Saya apresiasi pembangunan Flyover Exit Tol Padalarang itu, namun alangkah lebih bijaknya jika Bupati juga memprioritaskan pembangunan Flyover Cimareme yang sudah direncanakan sejak beberapa tahun lalu. Apalagi kamacetannya makin hari makin parah,” ujar Dartiwa.

Pria yang akrab disapa Iwwock itu berharap Pemkab Bandung Barat segera melanjutkan rencana pembangunan Flyover Cimareme yang hingga kini tak jelas nasibnya. Terlebih, kemacetan yang terjadi di ruas jalan Cimareme hingga kawasan Ciburuy Padalarang sudah sangat parah.

“Flyover Cimareme juga sangat dibutuhkan masyarakat. Semoga Pak Bupati juga dapat memprioritaskan pembangunan Flyover Cimareme. Apalagi ini kan anggarannya sudah disediakan pusat, Pemda hanya tinggal mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan saja,” ujar Iwwock.

LIHAT JUGA :

VIRAL! Seorang Ibu Melahirkan Dalam Mobil di Tengah Kemacetan Jalan Padalarang, Netizen Salahkan Pemkab KBB

Courtsey : BandungKita.id

Terpisah, Bupati KBB Aa Umbara Sutisna membantah pembangunan Flyover Exit Tol Padalarang-Kota Baru Parahyangan yang dibiayai dana CSR Kota Baru Parahyangan bertujuan semata-mata untuk memfasilitasi kepentingan Kota Baru Parahyangan.

“Enggak. Ini (Flyover Kota Baru) tetap digunakan oleh masyarakat luas juga. Nanti dari Cimareme mobilnya ke sini juga. Ini hasil komunikasi kami (Pemda) dengan Kota Baru. Kami yang minta (pembangunan Flyover) dan ternyata di-ACC (disetujui) Kota Baru. Berbicara kepentingan Kota Baru, ya kepentingan masyarakat KBB juga,” ujar Aa Umbara.

Orang nomor satu di KBB itu juga menyatakan pembangunan proyek Flyover Exit Tol Padalarang-Kota Baru Parahyangan yang bakal menghabiskan anggaran sebesar Rp 80 miliar tersebut bertujuan untuk mengurai kemacetan di kawasan Padalarang terutama arah keluar tol Padalarang menuju kawasan Kota Baru Parahyangan dan arah sebaliknya.

“Setiap hari kan Padalarang macet. Kalau ada Flyover dan pasarnya kita bangun nanti akan terurai kemacetannya. Insya Allah ke depan, Padalarang enggak akan macet lagi karena kemacetan bisa terurai,” jelas Bupati.

Disinggung mengenai nasib Flyover Cimareme, Bupati berharap proyek Flyover Cimareme juga dapat segera dilanjutkan. Namun, kata dia, pihaknya pada tahun lalu dan tahun ini belum lagi mengalokasikan anggaran pembebasan lahan karena anggarannya dialokasikan untuk penanganan Covid-19.

“Flyover ini sudah dicita-citakan sejak dulu. Walau sebenarnya Flyover Cimareme dulu yang direncanakan. Mudah-mudahan (Flyover Cimareme) bisa segera dilanjutkan,” kata Bupati.

BACA JUGA :

Dana Pembebasan Lahan Flyover Cimareme Sebesar Rp 11 Miliar Tak Jelas Penggunaannya, Dipakai Apa? Begini Jawaban Pemkab KBB

Terungkap! Pembebasan Lahan Flyover Cimareme Tahun 2016 Hanya Rp 4 Miliar, Ada Selisih Rp 5 Miliar : Kemana Larinya Dana Itu?

Nasib Fly Over Cimareme, Infrastruktur KBB yang Mangkrak Sejak Era Abu Bakar

Keterangan berbeda disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) KBB, Asep Wahyu FS. Ia mengaku pihaknya memang tidak mengetahui persis perencanaan proyek Flyover Exit Tol Padalarang-Kota Baru Parahyangan tersebut. Pasalnya, yang melakukan kajian dan perencanaan adalah pihak Kota Baru Parahyangan.

“Flyover Kota Baru yang bangun itu Kota Baru, bukan Pemda. Perencanaan juga oleh Kota Baru, bukan kami,” ujar Asep Wahyu saat dihubungi BandungKita.id.

Disinggung mengenai adanya tudingan bahwa Flyover Exit Tol Padalarang-Kota Baru Parahyangan tersebut bertujuan untuk memfasilitasi pemberi CSR yakni Kota Baru Parahyangan, ia membantahnya.

“Itu juga (Flyover Exit Tol Padalarang-Kota Baru) nanti untuk lewat semua pengguna jalan yang dari tol. Jadi untuk umum juga,” kata dia.

Disinggung kapan Flyover Cimareme dilanjutkan, Asep Wahyu tidak menjawab tegas. “Silakan tanya ke yang lebih ngerti. Urusan pusat itu mah, karena itu jalan nasional,” ujarnya singkat. (M Zezen Zainal M/BandungKita.id)

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien

Comment