Flyover Tol Padalarang-Kota Baru Mulai Dibangun, Nasib Flyover Cimareme Terkatung-katung

BandungKita.id, KBB – Pembangunan jalan layang (flyover) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang bermula dari exit gerbang Tol Padalarang ke Kota Baru Parahyangan sudah dimulai. Untuk mengantisipasi dampak pembangunan tersebut, pihak manajemen Kota Baru Parahyangan pun memberikan himbauan bagi warganya.

“Sehubungan pengembangan infrastruktur di KBB berupa pembangunan Jalan Layang di depan Pintu Gerbang Tol Padalarang, maka akan dilakukan rekayasa lalu lintas oleh dinas terkait. Mulai hari Kamis sampai Sabtu (24-27/2/2021) pada pukul 7 pagi hingga 6 sore,” tulis keterangan yang diterima BandungKita.id, Kamis (24/2/2021).

Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) KBB, Moch Lukmanul Hakim, menurutnya, rencananya Flyover akan dibangun mulai dari Pintu Tol Padalarang hingga akses menuju Kota Baru Parahyangan untuk mengurai kemacetan di simpang Padalarang.

BACA JUGA :

Warga Keluhkan Bertahun-tahun Terjebak Macet Parah di Cimareme, DPRD KBB: Kami Akan Panggil Bupati Aa Umbara Soal Flyover Cimareme

Terungkap! Pembebasan Lahan Flyover Cimareme Tahun 2016 Hanya Rp 4 Miliar, Ada Selisih Rp 5 Miliar : Kemana Larinya Dana Itu?

“Betul ada pembangunan flyover yang dilaksanakan pada pada tahun ini. Maka kita lakukan simulasi untuk menutup jalan exit tol Padalarang agar proses pembangunan lancar,” katanya kepada BandungKita.id via telepon.

Sementara itu, Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD KBB, Bagja Setiawan menyebut pembangunan flyover tersebut nyaris tidak pernah didiskusikan dalam rapat DPRD KBB. Pasalnya, flyover itu dibangun dengan sumber anggaran dari pihak swasta dan bukan APBD.

“Flyover dengan panjang 350 meter dan estimasi biaya mencapai Rp300 miliar itu dibiayai CSR (Coorperate Social Responsibility) PT Bela Putra sebagai pengembang Kota Baru Parahyangan. Karena tidak ada sangkut pautnya dengan APBD, maka tidak dibahas,” ungkap Bagja.

Bagja pun menyinggung pembangunan flyover Cimareme yang telah lama direncanakan namun hingga saat ini belum menemui titik terang. Diketahui sebelumnya, proyek tersebut sudah digulirkan sejak tahun 2009 dengan menghabiskan anggaran miliaran rupiah yang tidak jelas peruntukannya.

“Persoalan flover Cimareme tidak ada tindaklanjutnya hingga hari ini, padahal pembangunan jalan layang itu sangat mendesak untuk mengurai kemacetan wilayah Cimareme yang semakin parah. Lalu proyek flyover Kota Baru dan Cimareme itu bagian yang terinstergrasi atau jalan sendiri-sendiri ?,” beber Bagja.

Selain itu, ia juga mempertanyakan dana bantuan gubernur (Bangub) sebesar Rp 11 miliar dari Pemprov Jabar yang sudah digelontorkan untuk pembebasan lahan Flyover Cimareme. Dana tersebut sudah diterima Pemkab Bandung Barat pada 2011 lalu.

BACA JUGA :

Dana Pembebasan Lahan Flyover Cimareme Sebesar Rp 11 Miliar Tak Jelas Penggunaannya, Dipakai Apa? Begini Jawaban Pemkab KBB

Nasib Fly Over Cimareme, Infrastruktur KBB yang Mangkrak Sejak Era Abu Bakar

“Pemda KBB harus menjelaskan, anggaran itu berapa yang sudah terpakai ? tanah yang sudah dibebaskan seberapa luas ? dan kelanjutannya bagaimana ?. Semuanya harus jelas agar tidak ada kesan flyover Kota Baru lebih didahulukan,” tegasnya.

Terkait hal itu, Ketua Komisi III DPRD KBB Iwan Ridwan berencana segera memanggil pihak dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) KBB dan Dinas terkait lainnya serta pihak Manajemen Kota Baru Parahyangan untuk meminta kejelasan terkait pembangunan flyover Kota Baru.

“Karena anggarannya dari swasta, maka nanti kita akan minta kejelasannya dari Dinas terkait dan pihak Kota Baru. Karena hari ini jadwal reses, agendanya pertemuan akan dilakukan hari senin supaya clear masalahnya,” jelas Iwan kepada BandungKita.id. (Azmy Yanuar Muttaqien/BandungKita.id).

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien

TONTON JUGA :

Courtsey : BandungKita ID

Comment