Tak Mau Kalah dengan Flyover Kota Baru, Warga ini Galang Dana Sindir Aa Umbara

BandungKita.id, GUNUNGHALU – Sejumlah Warga Kampung Dukuh, Desa Bunijaya, Kecamatan Gununghalu Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengeluh lantaran jembatan yang menghubungkan wilayahnya dengan Desa Cibedug Kecamatan Rongga KBB tak kunjung diperbaiki.

Hal ini disampaikan Tokoh masyarakat setempat, Asep Mulyana (50) “Menurut cerita orang tua saya, jembatan peninggalan Belanda itu dibangun Tahun 1918. Sudah seratus tahun lebih tak diperbaiki,” katanya kepada BandungKita.id, Jum’at (5/3/2021).

Asep menjelaskan, jembatan gantung dengan panjang 27 meter itu sudah lapuk dimakan usia. Meski tiang penyangganya terbuat dari besi, namun bagian badan jembatan masih beralaskan kayu seadanya sudah bolong dimana-mana.

Meski jembatan itu bisa ambruk kapan saja, warga terpaksa tetap menggunakannya karena terlalu jauh jika harus lewat jalur lain. Jarak terdekat untuk memutar yakni sekitar 10 km.

“Masih saja ada mobil yang berani melintasi jembatan ini, terpaksa daripada harus jauh-jauh muternya. Saya sih takut, kalau dipaksakan malah ambruk jadi saya berharap tidak cuma diperbaiki tapi revialisasi total,” tutur Asep.

BACA JUGA :

Fly Over Exit Tol Padalarang untuk Kepentingan Bisnis Kota Baru Atau Kepentingan Masyarakat? Ini Kata Bupati KBB

Jembatan Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Rancamanyar Pasang Spanduk Berisi Tuntutan Kepada Ridwan Kamil

LSM Trapawana 18 Tahun Berbakti Untuk Masyarakat, Begini Pendapat Warga KBB

Untuk mencurahkan keluhan dan kekesalan warga, Asep memasang spanduk yang menyindir Bupati KBB Aa Umbara bahkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil agar memenuhi janji untuk memperbaiki jembatan tersebut.

“Tong Ngarep-Ngarep Bantuan Ti Bupati, Tong Ngarep-Ngarep Bantuan Ti Gubernur Da Emang Moal Daek Ka Lembur. Hayu Urang Babarengan Ngumpulkeun Sajuta Koin Demi Terwujudna Ieu Jembatan,” tulisnya dalam spanduk yang dipasang di jembatan.

Jika diterjemahkan intinya menghimbau warga untuk tidak berharap lebih kepada Pemerintah, lalu mengajak semua elemen untuk bersama-sama mengumpulkan dana secara swadaya demi memperbaiki jembatan.

Seperti diketahui jembatan itu merupakan akses yang sangat vital karena digunakan warga untuk pergi ke pasar, sekolah, tempat kerja, berjualan dan lain sebagainya.

Lanjut Asep menyebut jembatan ini pernah diperbaiki pada tahun 2013 oleh salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bekerjasama dengan pihak perkebunan.

“Saat perkebunan Montaya masih beroperasi, ada tindakan pemeliharaan, sebab jembatan ini menjadi akses untuk menjual hasil perkebunan,” ungkapnya.

Namun, setelah Montaya tidak lagi beroperasi jembatan itu terabaikan hingga kini. Pihak Pemda KBB tidak menunjukan tanda-tanda akan memperbaikinya.

“Sekitar 6 bulan lalu Pak Bupati KBB Aa Umbara berkunjung melihat-lihat kondisi jembatan ini, tapi sampai sekarang tidak ada realisasinya,” tandasnya.

Terkait permasalahan ini, Ketua Komisi 3 DPRD KBB, Iwan Ridwan mengaku telah mendesak Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) KBB, Adang Rahmat Syafaat untuk segera melakukan langkah-langkah konkrit.

“Saya sudah panggil Kadis PUPR KBB dan beliau menyatakan siap, namun untuk saat ini belum bisa karena Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUPR KBB, Aan Sofyan sedang sakit dalam perawatan,” katanya kepada BandungKita.id, Jum’at (5/3/2021).

Namun, Iwan menjamin Dinas PUPR akan melakukan antisipasi sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Bahkan jika memungkinkan, perbaikan jembatan akan dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2021.

“Mudah-mudahan bisa di APBD Perubahan tahun 2021, sehingga pembangunan jembatan yang terintegrasi di Kampung Dukuh, Desa Bunijaya, Kecamatan Gununghalu segera terwujud,” tandasnya. (Azmy Yanuar Muttaqien/BandungKita.id)

Editor : Azmy Yanuar Muttaqien

Comment