BandungKita.id, Bandung – Pipa air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung mengalami kebocoran.
Hal itu mengakibatkan pasokan air kepada para pelanggan di wilayah Bandung bakal terganggu.
Direktur PDAM Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimin mengatakan, instalasi pengolahan di Jalan Badak Singa tersebut selama ini mendapat suplai air baku dari Cikalong sebesar 800 liter per detik dan dihantarkan melalui dua pipa.
“Ada pipa lama dan pipa baru. Pipa lama dibangun tahun 1956, jadi sudah sekitar 65 tahun. Kebetulan yang pecah pipa Cisangkuy lama dengan diameter 19 mm atau 90 cm dan jenisnya gas airon,” katanya, Minggu (22/8).
Sonny mengaku, saat ini pihaknya tengah melakukan pengecekan penyebab terjadinya kebocoran tersebut, apakah karena tekanan, faktor usianya atau ada hal lain.
“Tapi sementara data kami memperlihatkan suplai air masih stabil, yaitu diangka 650-700 liter per detik. Artinya tidak terjadi water hammer dan tinggal kita lihat ada apa ini,” ucapnya.
Sonny menjelaskan, ada banyak faktor kebocoran pipa yang sedang dikaji. Pasalnya, pipa tersebut beroperasi ke Badak Singa dan sampai sekarang sisa satu pipa yang menyuplai air sekitar 650 liter per detik.
“Kami maksimalkan kinerja air dari sungai Cikapundung atau Dago Bengkok yang mempun menyuplai hingga 650 liter per detik,” jelasnya.
Baca Juga:
Catat! Berikut Aturan, Jadwal dan Lokasi Penerapan Ganjil Genap di Kota Cimahi
Vaksinasi Pertama Bagi Pelajar di KBB, Emil: Berjalan Baik Sesuai Prokes
Pemkot Bandung Geber Vaksinasi Remaja Demi PTM Bisa Digelar
Sementara untuk instalasi pipa di Badak Singa masih menyuplai air sekitar 1.350 per detik. Artinya, lanjut dia, ada sekitar 450 liter per detik air yang hilang.
“Untuk pengerjaan perbaikan pipa kita targetkan maksimal 3×24 jam. Syukur-syukur bisa selesai dalam 2×24 jam, tapi kita lihat situasi dan kondisinya,” ujarnya.
“Alhamdulillah lokasinya masih dipinggir jalan, kalau di kabupaten ada pipa yang berada di bawah bangunan,” sambungnya.
Disinggung soal pelayanan, Sonny menyebut, hampir 60-70 persen masih bisa terlayani. Artinya, semua terganggu tapi tidak mati total.
“Ya bisa satu kubik jadi setengah kubik. Jadi saya meminta kepada para pelanggan, saat kondisi darurat musibah seperti ini, bisa menghemat penggunaan air,” sebutnya.
Sonny menambahkan, jika ada pelanggan yang terganggu secara total bisa segera menghubungi pihak PDAM Tirtawening.
“Kalau terganggu secara total kami akan kirimkan mobil tangki untuk membantu kebutuhan air,” tandasnya. (Agus SN/BandungKita.id). ***
Editor: Agus SN
Comment