Tidak Hanya Gagasan, Ganjar Berikan Solusi Agar Masyarakat Produktif dalam Bekerja

Opini, Sosok26102 Views

BandungKita.Id, OPINI – Strategi Ganjar Pranowo dalam membuka lapangan kerja dan memberikan ide-ide soal lowongan kerja kepada masyarakat Indonesia sangatlah baik. Dia mengatakan bahwa untuk mencari pekerjaan, tentu butuh pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya tidak tergantikan oleh artificial intelligence alias AI.

Peranan artificial intelligence di dunia secara global sangatlah banyak, karena memiliki satu sifat yang berulang dan bisa ditiru oleh mesin. Maka dengan demikian, kita harus melawan kebiasaan-kebiasaan yang ada. Untuk bisa bekerja dengan tenang, kita pastikan pekerjaan kita itu tidak bisa digantikan oleh AI.

Memang keberadaan artificial intelligence tidak bisa ditahan lagi. Berhubung ini adalah satu kemajuan teknologi yang sangat baik untuk membangun perekonomian dan juga produktivitas sebuah negara.

Hanya saja, kita sebagai SDM harus memiliki skill dan kreativitas yang secara jelas tidak bisa ditiru. Terkait dengan itu, Ganjar Pranowo pun memberikan beberapa saran, tentang pekerjaan yang ada, yakni yang berkait dengan kreativitas dan juga produktivitas.

Baca Juga:

Dibalik Ganjar, Atikoh: “Saya Wakafkan Suami Saya untuk Masyarakat”

Ini Dua Karakter Penting untuk Indonesia dari Ganjar Pranowo

Terjebak Macet, Ganjar Jalan Kaki ke Puncak Acara Waisak 2567 BE

Beberapa diantaranya adalah mengenai keahlian memasak teknologi informasi dan beberapa hal yang sifatnya humaniora alias berhubungan erat dengan manusia.

Kita tahu bahwa beberapa hal yang saya sebut di atas memang bisa ditiru oleh robot. Akan tetapi yang namanya selera itu, nggak bisa lepas dari peranan manusia yang memiliki hati.

Secara tidak langsung, Ganjar meminta dan mengajak masyarakat untuk bekerja melalui hati. Karena hati tidak bisa ditiru atau dimiliki oleh robot. Maksudnya begini. Kalau kita masak soto ayam, dan tetangga masak soto ayam, tentu ada perbedaan rasa dan selera yang membentuk serta mendefinisikan rasa tersebut.

Kalau kita juga bekerja sebagai teknisi yang bekerja di bidang IT, kita juga bisa melihat bahwa sebuah program yang mirip, memiliki user interface yang berbeda dan bisa dirasakan oleh pengguna nantinya. Orang yang bekerja dalam melinting rokok juga bisa memberikan dampak yang berbeda bagi para perokok.

Baca Juga:

Ganjar Terus Optimalkan Penanganan Kemiskinan Ekstrem, Verifikasi dan Validasi Data Selesai

Karakter Yudistira, Bima dan Arjuna dalam Sosok Ganjar Pranowo

Akan tetapi, rasa yang berbeda ini tidak kencang atau tidak signifikan. Sehingga ketika diminta membedakan antara rokok lintingan tangan manusia dengan rokok lintingan tangan robot, tentu rasanya tidak terlalu beda. Inilah yang dimaksud dengan bekerja yang memfokuskan kepada keluaran atau output yang diproses lewat hati.

Pekerjaan semacam ini memang butuh keahlian dan skill khusus. Namun hal ini bisa dilatih dan bisa dijadikan bahan untuk dipelajari oleh manusia. Maka peranan guru di dalam pendidikan, juga tidak bisa digantikan oleh artificial intelligence.

Bisa saja sebuah robot mengajarkan bagaimana cara menghitung matematika dan menghasilkan jawaban yang benar. Akan tetapi, pemahaman dan logika tidak bisa ditransfer lewat AI, dan butuh kemurnian skill manusia untuk menjelaskan dari hati ke hati.

Video Pilihan:

Pekerjaan seperti ini bukan sesuatu hal yang sulit. Namun juga bukan hal yang mudah. Butuh konsistensi dan tekad besar untuk mencari jalan, demi mendapatkan pekerjaan untuk menghasilkan pendapatan.

Ganjar Pranowo akan memberikan pelatihan-pelatihan dasar untuk melatih memberdayakan skill manusia yang tidak tergantikan oleh AI. Melalui kepemimpinannya selama ini kita tahu, bahwa rakyat Jateng diperhatikan dengan sangat baik.

Ada interaksi dari hati ke hati yang tak bisa ditiru oleh AI, karena ada unsur semangat yang menjadikan roh untuk menggerakkan. Sehingga contoh di Jawa Tengah bisa dijadikan rujukan untuk pembangunan Indonesia ke depannya.

Relawan-relawan Ganjar di berbagai daerah juga tidak sekadar mempromosikan Ganjar Pranowo secara personal. Melainkan membuka pelatihan-pelatihan agar masyarakat terbuka untuk memperoleh lapangan kerja yang lebih baik lagi dan lebih banyak lagi.