Stop Prilaku Panic Buying Jelang Ramadan

BandungKita.id, BANDUNG – Jelang bulan Ramadan fenomena demam belanja atau panic buying kerap dilakukan oleh berbagai kalangan masyarakat. Padahal, panic buying justru jadi salah satu sebab terjadinya kekurangan terutama bahan pangan.

Alhasil, persediaan barang berkurang dan permintaan naik maka mau tidak-mau harga dipastikan melonjak. Demikian disampaikan Sekretaris Dewan Ketahanan Pangan (DKP) sekaligus Plt. Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Elly Wasliah pada Rakor DKP di salah satu hotel di Jalan Merdeka, Selasa (9/4/2019).

Kondisi panic buying, kata Elly, seringkali disebabkan karena masyakat ketakutan harga naik. Sehingga belanja dilakukan bukan atas dasar kebutuhan namun hanya mengikuti keinginan.

Mestinya, masyakat tak perlu khawatir harga melejit jelang ramadan, lantaran DKP telah menjamin persediaan kebutuhan pokok di kota Bandung aman. Sehingga, harga kebutuhan pokok bisa terkendali. Meski diperkirakan akan ada peningkatan permintaan.

“Terutama, telur, daging ayam, dan daging sapi. Karena setiap menjelang Ramadan dan lebaran, komoditas tersebut meningkat permintaannya,” kata Elly.

BACA JUGA:

Miris ! Caleg DPRD Kota Bandung Ini Terciduk Pakai Narkoba Jenis Sabu

 

Seribu Pesantren di Jabar Daftar OPOP

 

Pihaknya mencontohkan, di waktu-waktu biasa, kebutuhan telur Kota Bandung adalah 120 ton per hari. Kebutuhan tersebut 70% dipasok dari Blitar, Jawa Timur. Sedangkan 30% dikirim dari Priangan Timur.

“Guna menanggulangi kalau terjadi sendatan pasokan dari Blitar, kami telah melakukan MOU dengan pihak sana juga bersama Bank Indonesia dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bandung,” lanjut Elly.

Jelang Ramadan dan Lebaran, Elly menyebut diperkirakan butuh 240-250 ton terutama untuk kebutuhan produksi kue di Kota Bandung. Tak hanya telur, Demikian pula dengan dengan daging sapi.

Normalnya, Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Bandung menyembelih 80 ekor sapi per hari. Namun menjelang Ramadan dan Idul Fitri, jumlah permintaan daging sapi bisa naik berkali-kali lipat.

“Pada H-7 Ramadan tahun lalu, RPH Kota Bandung memotong 400 ekor sapi dalam semalam. Sedangkan pada H-7 lebaran, permintaan daging sapi melonjak sampai 700 ekor dalam sehari,” tuturnya. (Tito Rahmatullah/BandungKita.id)

Editor: Dian Aisyah

Comment