Waduh! Jelang Rotasi Mutasi, Hengky Kurniawan Cium Aroma Jual Beli Jabatan di Pemkab Bandung Barat

Hengky : Saya Malu Sama Masyarakat KBB 

BandungKita.id, KBB – Wakil Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengaku jengah. Pasalnya, dalam beberapa pekan terakhir ia mendapat kabar kurang sedap perihal dugaan setor menyetor ‘pelicin’ terkait rencana rotasi dan mutasi pejabat di lingkungan Pemkab Bandung Barat.

Meski senyap dan dilakukan sembunyi-sembunyi di bawah meja, aroma “jual beli jabatan” yang diduga dilakukan oleh oknum pejabat kepada pihak tertentu, tercium juga oleh Hengky Kurniawan. Wakil Bupati berparas ganteng itu mengaku gerah mendengar kabar tak sedap tersebut.

“Memang saya mendengar rumor terkait setor menyetor uang atau jual beli jabatan dalam rangka rotasi dan mutasi pejabat ini. Terus terang, isu jual beli jabatan yang berkembang hari-hari ini sangat mengganggu saya,” kata Hengky kepada BandungKita.id, belum lama ini.

 

Ilustrasi jual beli jabatan (foto:net)

 

Wakil Bupati KBB yang mendampingi Bupati Aa Umbara Sutisna ini mengaku tak ingin momentum rotasi mutasi di Pemkab Bandung Barat ini dikotori oleh hal-hal negatif dan melanggar aturan seperti rumor suap menyuap dan jual beli jabatan. Meski agak sulit membuktikannya, diakui Hengky, dugaan jual beli jabatan ini sangat kencang berhembus di kalangan pejabat dan elit di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Ia menduga praktik setor menyetor uang yang dilakukan oknum pejabat ini bertujuan untuk mengamankan jabatan mereka atau agar mendapat jabatan yang diinginkan. Namun, hingga saat ini, ia mengaku belum mengetahui pasti siapa saja yang diduga terlibat dan berapa uang setoran yang dijadikan “mahar” untuk jabatan tertentu.

“Saya akan mengingatkan Pak Bupati agar jangan sampai rotasi mutasi ini dikotori hal-hal semacam itu. Semoga rotasi mutasi ini benar-benar bersih. Saya sampaikan ini sebagai bentuk sayang saya kepada Pak Bupati,” tutur Hengky.

Wakil Bupati KBB, Hengky Kurniawan(Foto : IG Hengkykurniawan)

 

Suami dari Sonya Fatmala ini berharap pejabat yang akan menempati jabatan tertentu adalah mereka yang benar-benar kompeten dan memiliki kredibilitas, kapasitas serta memiliki komitmen kuat dalam rangka melayani dan menyejahterakan masyarakat KBB.

“Jangan sampai ada jual beli jabatan. Memang tidak menutup kemungkinan ada pihak-pihak tertentu atau oknum tertentu yang memanfaatkan momentum (rotasi mutasi) ini,” jelasnya.

BACA JUGA :

OTT, KPK Tangkap Bupati Cirebon : Diduga Jual Beli Jabatan

 

Pelayanan Kesehatan Masih Kurang, Umbara Targetkan 3 Rumah Sakit di KBB Tersertifikasi Tipe C

 

Selalu Kehabisan Stok Blanko, Warga KBB Rela Antre Sejak Subuh Demi E-KTP

 

Hengky juga melontarkan pernyataan mengejutkan. Sebagai orang nomor 2 di Kabupaten Bandung Barat, ia mengaku tidak pernah dilibatkan atau diminta masukannya oleh Bupati Aa Umbara dalam rencana rotasi mutasi pejabat di Pemkab Bandung Barat tersebut. Padahal, ia adalah Wakil Bupati.

“Belum ada komunikasi apa pun. Mungkin Pak Bupati sibuk. Saya juga sibuk. Tapi saya akan mencoba komunikasi dan menemui beliau (Bupati Aa Umbara). Saya ingin memberikan masukan. Sekali lagi, ini bentuk rasa sayang saya sama Pak Bupati,” kata Hengky yang juga kader Partai Demokrat itu.

Disinggung apakah ada pejabat KBB atau oknum tertentu yang menemuinya atau bermaksud memberikan ‘hadiah’ kepada dirinya terkait rotasi mutasi, Hengky menyebut tidak ada. “Kalau ke saya tidak ada. Mungkin karena ujung-ujungnya semua keputusan (rotasi mutasi) ada di Pak Bupati,” ucap dia.

Pasangan Bupati Bandung Barat Aa Umbara dan Wakil Bupati Hengky Kurniawan. (Foto: Istimewa)

 

Selain gerah dengan isu dugaan jual beli jabatan, Hengky juga tengah merasakan rasa malu luar biasa. Ia mengaku malu dan merasa memiliki utang besar kepada masyarakat KBB yang telah memilihnya bersama Bupati Aa Umbara. Sebab, ia merasa belum mampu mewujudkan program dan janji-janji kampanyenya bersama Aa Umbara untuk masyarakat KBB.

“Masyarakat KBB itu punya ekspektasi yang tinggi kepada Pak Bupati dan saya agar bisa membawa perubahan. Kami masih punya janji-janji kampanye yang belum dilaksanakan. Kami ingin memberikan layanan publik yang baik dan birokrasi yang bersih. Itu syarat utama. Tapi sekarang banyak isu-isu tak sedap seperti ini. Saya malu, apalagi banyak masyarakat yang sering bertanya kepada saya,” beber Hengky.

Ia berharap isu-isu tak sedap yang banyak berseliweran di lingkungan Pemkab Bandung Barat sedikit demi sedikit menghilang. Hengky berharap seluruh kepala SKPD dan tubuh birokrasi di Pemkab Bandung Barat fokus bekerja untuk melayani dan menyejehaterakan masyarakat KBB.

“Jangan sampai jargon lumpaat itu hanya sebatas jargon. Kalau ingin lumpaat, birokrasinya harus bersih dulu. Semoga kami dapat segera mewujudkan program dan janji-janji kampanye kami kepada masyarakat KBB,” ungkapnya. (M Zezen Zainal M/BandungKita.id)

Editor : M Zezen Zainal M

Comment