Wilayah Indonesia Rawan Bencana, Jokowi Minta Masyarakat Diedukasi Secara Masif

Bandungkita.id, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan, bahwa negara Indonesia termasuk negara yang paling rawan bencana. Karena itu, selain harus mengantisipasi terhadap kerawanan bencana, harus ada edukasi besar-besaran kepada masyarakat bahwa kita rawan bencana.

“Kita tahu semuanya kita berada di dalam Ring of Fire, di dalam kawasan cincin api. Kita tahu semuanya kita memiliki gunung-gunung berapi yang aktif. Banjir, longsor juga selalu setiap tahun ada. Inilah fungsi-fungsi yang harus kita perankan agar masyarakat tahu, masyarakat memahami,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMGK), di Istana Negara, Jakarta, Selasa (23/7) siang.

Jokowi meyakini resiko-resiko dimiliki bisa diminimalkan dan bisa dikurangi apabila ada peringatan-peringatan dini terhadap daerah-daerah yang rawan bencana, terhadap lingkungan-lingkungan yang rawan bencana.

Baca juga:

Jawa Barat Mengalami 160 Bencana pada April 2019

 

Saat ini teknologi telah menghasilkan lompatan kemajuan bagi mitigasi bencana. Jokowi mencontohkan jika terjadi gempa bumi, maka akan terdeteksi apakah berpotensi tsunami atau tidak.

“Kalau ada tsunami, diterangkan. Ada yang terangkan di TV, biasanya Bu Ketua langsung beserta jajarannya. Kita melihat itu gamblang penjelasannya. Ini yang diperlukan sehingga masyarakat juga tidak resah dan khawatir,” ujarnya

Dalam kesempatan itu, Jokowi menekankan perlunya edukasi secara besar-besaran kepada masyarakat bahwa Indonesia memang rawan bencana. Edukasi ini harus dilakasanakan intensif, baik itu pada anak-anak kita di SD, SMP, SMA, di perguruan tinggi sampaikan juga apa adanya.

Baca juga:

Gempa Bali Sebabkan Sejumlah Bangunan Rusak

 

“Seperti kemarin ada agak ramai mengenai potensi megathrust, ya sampaikan apa adanya, memang ada potensi kok. Bukan meresahkan, tapi sampaikan kemudian tindakan apa yang harus kita lakukan, step-stepnya seperti apa,” terangnya.

Ia menunjuk contoh di Jepang yang kita lihat kalau ada gempa, sirine tidak berbunyi ya tenang-tenang saja, makan-minum tetap makan-minum. Tapi begitu sirine bunyi, maka larinya arahnya ke mana sudah jelas semuanya. Rute jalur evakuasi jelas semuanya.

“Ini nanti juga yang harus dikerjakan oleh BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) dan BMKG, sehingga menjadi jelas semuanya,” tutur Jokowi.***

Comment