BandungKita.id, KBB – Sebagian warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) dibuat heboh dengan munculnya spanduk dan pamflet atau selebaran yang berisi “propaganda” yang mendiskreditkan nama Bupati KBB Aa Umbara Sutisna.
Berdasarkan informasi yang dihimpun BandungKita.id, spanduk dan selebaran itu setidaknya sempat terpasang di dua titik yakni di kawasan Underpass Padalarang dan di sekitar Masjid Agung KBB Ash-Shiddiq beberapa hari lalu.
Dalam gambar yang diperoleh BandungKita.id, spanduk berwarna merah itu berisi kata-kata sebagai berikut : “Turunkan Bupati Bandung Barat Sekarang Juga, Tangkap Mafia Pegawai Siluman Bandung Barat, Usut Tuntas Mafia Pegawai Siluman Gentayangan”.
Sedangkan kata-kata yang tercantum dalam pamflet sedikit berbeda namun masih bernada serupa. Pamflet itu berisi ajakan ‘Seruan Aksi Merahkan Kantor Bupati KBB pada 20 Februari 2020.
Ada tiga tuntutan yang dituliskan dalam pampflet tersebut, yaitu “Tolak dan Basmi Mafia Pegawai Siluman”, Jangan Biarkan Uang Pegawai Siluman Dimakan Pejabat, Tangkap dan Adili Tim Sukses Bupati”. Lalu di paling akhir terdapat tulisan dengan huruf kapital : “Turunkan Bupati Bandung Barat Sekarang Juga”.
Tak hanya itu, gambar Bupati KBB Aa Umbara Sutisna pun dicoret silang warna merah. Sontak saja spanduk dan pamflet yang sempat beredar itu membuat heboh warga KBB. Bahkan foto spanduk dan pamflet itu ada yang sengaja memuatnya ke media sosial sehingga ramai menjadi bahan perbincangan.
Namun di sisi lain, munculnya spanduk dan pamflet yang menyebut nama Bupati KBB tersebut membuat gerah LSM PMPRI. Sebab, nama LSM tersebut tercantum pada spanduk dan pamflet tersebut. Padahal mereka sama sekali tidak mengetahui apalagi membuat serta memasang spanduk dan pamflet berisi sejumlah tuntutan itu.
“Terus terang kami merasa dirugikan. Nama LSM kami dicatut oleh pihak tidak bertanggung jawab. Padahal kami tidak pernah membuat dan menyebarkan spanduk dan pamflet tersebut,” kata Ketua DPC LSM PMPRI KBB, Dedi Setiawan saat dihubungi BandungKita.id, Jumat (14/2/2020).
BACA JUGA :
Bupati Aa Umbara Antar KTP Langsung ke Rumah Warga
Polda Jabar Didesak Ungkap Aktor Intelektual Kasus Pungli TKK “Siluman” Pemkab Bandung Barat
Dedi justru baru mengetahui keberadaan spanduk dan pamflet tersebut dari pihak Satpol PP KBB yang kemudian menurunkannya. Pihak Satpol PP, kata dia, menginformasikan ada spanduk yang dipasang di sekitar Masjid Agung Ash-Shiddiq.
“Kami sangat kaget karena kami tidak merasa membuat spanduk dan pamflet tersebut. Saya menduga ada pihak-pihak yang ingin menjatuhkan wibawa bupati dengan menggunakan nama LSM PMPRI,” ungkap Dedi.
Sebagai LSM yang sudah terdaftar di Kesbangpol, Dedi menyebut pihaknya memahami aturan bila hendak melakukan aksi. Menurutnya, LSM PMPRI pasti menempuh prosedur yang benar dengan membuat pemberitahuan kepada Kesbangpol hingga kepada pihak kepolisian.
“Kami sudah melaporkan temuan ini ke Polda Jabar. Spanduk dan pamflet itu juga sudah di Polda sebagai barang bukti. mudah-mudahan Polda segera mengungkap siapa yang memasang spanduk itu,” tuturnya.
Atas beredarnya spanduk dan pamflet tersebut, Dedi mengaku sudah melakukan klarifikasi secara langsung kepada Bupati KBB Aa Umbara Sutisna untuk menjelaskan bahwa LSM yang dipimpinnya itu tidak pernah membuat dan menyebarkan spanduk dan pamflet yang mengajak masyarakat untuk menurunkan Bupati Aa Umbara tersebut.
“Saya sudah bertemu Bupati dan menjelaskan hal tersebut. Alhamdulillah Pak Bupati mengerti. Pak Bupati tentu sangat dirugikan termasuk nama LSM kami,” jelas Dedi.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diiinginkan, Dedi telah meminta seluruh anggotanya untuk tetap tenang dan tidak terpancing provokasi dari pihak mana pun demi tetap menjaga situasi KBB agar tetap kondusif.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan atau respon dari pihak Bupati KBB Aa Umbara Sutisna maupun Pemkab Bandung Barat terkait beredarnya spanduk dan pamflet tersebut. Bagian Humas Bupati Bandung Barat belum memberikan jawaban.
“Nanti ya saya telepon balik,” ujar Kasubag Humas dan Komunikasi Pimpinan Setda Pemkab Bandung Barat. (M Zezen Zainal M/ BandungKita.id)
Editor : M Zezen Zainal M
Comment